Ketajaman Lini Depan Der Panzer Dipertanyakan
A
A
A
MUNICH - Kemenangan dua gol tanpa balas atas Georgia, dinilai belum cukup menunjukkan kualitas Jerman sebagai juara Piala Dunia 2014. Sumbangan gol dari Marco Reus dan Thomas Muller, belum membuat Der Panzer -julukan Jerman- dalam posisi aman dengan menempati peringkat kedua klasemen sementara Grup D Kualifikasi Piala Eropa 2016.
"Saya rasa kunci sukses kami adalah bermain cukup bagus di paruh pertama. Tapi kami tidak selalu dapat menjaga performa sepanjang pertandingan dan sering kehilangan bola. Di babak kedua, kami seharusnya dapat membuat semuanya menjadi lebih mudah," ucap Muller, Senin (30/3/2015).
Status tim tamu saat melawan Georgia sempat membuat skuat besutan Joachim Loew kesulitan membuka skor, meski banyak mendapatkan peluang. Kebuntuan baru terpecahkan di menit 39. Aksi individu Gotze di dalam kotak penalti ditutup dengan operan pada Marco Reus. Penyerang Borussia Dortmund itupun langsung menempatkan bola ke jaring gawang Georgia.
Lima menit kemudian, giliran Muller yang mencetak gol. Seperti biasa, sang penyerang Bayern Muenchen ini memanfaatkan kelengahan lini belakang Georgia, menguasai operan Oezil, dan menggandakan keunggulan dengan tenang. Di babak kedua, Jerman yang seharusnya dapat memperbesar keunggulan gagal melakukannya.
"Perasaan saya campur aduk, disatu sisi saya merasa tim ini mulai kuat. Tapi kami gagal mencetak gol di babak kedua, meski begitu hasil ini bagus untuk papan klasemen. Jika Anda melihat klasemen sementara, maka kami wajib menang hari ini," sambungnya.
"Saya senang dengan apa yang diperlihatkan tim ini di babak pertama. Kami sangat solid dan menciptakan banyak peluang berbahaya. Setelah turun minum kami agak ceroboh dan membuat beberapa kesalahan. Georgia semakin berkembang dan menyulitkan kami," tutup Muller.
Dengan sembilan gol dari lima pertandingan terakhir di kualifikasi Piala Eropa 2016, performa lini depan Der Panzer belum terlalu memuaskan. Hasil tiga kemenangan, satu imbang dan sekali dipermalukan Polandia membuat jalan Jerman ke putaran final Piala Eropa 2016 juga tidak sepenuhnya aman. Pasalnya Skotlandia terus menempel ketat diposisi ketiga dengan raihan poin yang sama 10.
Dengan cacatan tidak lagi terpeleset, Jerman punya peluang lebih besar melihat susunan pemain dalam skuat mereka tahun ini. Meski ditinggal beberapa pemain yang pensiun, Jerman tetap tim berbahaya.
"Saya rasa kunci sukses kami adalah bermain cukup bagus di paruh pertama. Tapi kami tidak selalu dapat menjaga performa sepanjang pertandingan dan sering kehilangan bola. Di babak kedua, kami seharusnya dapat membuat semuanya menjadi lebih mudah," ucap Muller, Senin (30/3/2015).
Status tim tamu saat melawan Georgia sempat membuat skuat besutan Joachim Loew kesulitan membuka skor, meski banyak mendapatkan peluang. Kebuntuan baru terpecahkan di menit 39. Aksi individu Gotze di dalam kotak penalti ditutup dengan operan pada Marco Reus. Penyerang Borussia Dortmund itupun langsung menempatkan bola ke jaring gawang Georgia.
Lima menit kemudian, giliran Muller yang mencetak gol. Seperti biasa, sang penyerang Bayern Muenchen ini memanfaatkan kelengahan lini belakang Georgia, menguasai operan Oezil, dan menggandakan keunggulan dengan tenang. Di babak kedua, Jerman yang seharusnya dapat memperbesar keunggulan gagal melakukannya.
"Perasaan saya campur aduk, disatu sisi saya merasa tim ini mulai kuat. Tapi kami gagal mencetak gol di babak kedua, meski begitu hasil ini bagus untuk papan klasemen. Jika Anda melihat klasemen sementara, maka kami wajib menang hari ini," sambungnya.
"Saya senang dengan apa yang diperlihatkan tim ini di babak pertama. Kami sangat solid dan menciptakan banyak peluang berbahaya. Setelah turun minum kami agak ceroboh dan membuat beberapa kesalahan. Georgia semakin berkembang dan menyulitkan kami," tutup Muller.
Dengan sembilan gol dari lima pertandingan terakhir di kualifikasi Piala Eropa 2016, performa lini depan Der Panzer belum terlalu memuaskan. Hasil tiga kemenangan, satu imbang dan sekali dipermalukan Polandia membuat jalan Jerman ke putaran final Piala Eropa 2016 juga tidak sepenuhnya aman. Pasalnya Skotlandia terus menempel ketat diposisi ketiga dengan raihan poin yang sama 10.
Dengan cacatan tidak lagi terpeleset, Jerman punya peluang lebih besar melihat susunan pemain dalam skuat mereka tahun ini. Meski ditinggal beberapa pemain yang pensiun, Jerman tetap tim berbahaya.
(akr)