Peserta Tak Lengkap, ISL 2015 Batal Bergulir
A
A
A
JAKARTA - PT Liga Indonesia (Liga) menegaskan jika mereka tidak membuat opsi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 berjalan kurang dari 18 klub. Malahan, operator kompetisi di Tanah Air itu menambahkan, jika ISL dipaksa bergulir tidak dengan jumlah semestinya pilihan untuk tidak menggelar kompetisi bisa saja terjadi.
Seperti diketahui bersama, bergulirnya ISL masih terbentur izin penyelenggaraan dari Badan Olah raga Profesional Indonesia (BOPI). Di mana badan yang diketuai Noor Aman tersebut, sejauh ini hanya merekomendasikan 11 kontestan yang layak ambil bagian di kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu.
Seperti diantaranya masuk dalam kategori A seperti Sriwijaya FC (SFC), Semen Padang, Persib Bandung, Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta. Dan yang masuk dalam kategori B diantaranya Bali United, Barito Putera, Persiram Raja Ampat, Pusamania Borneo FC, PSM Maksaar, dan Persiba Balikpapan.
Adapun tujuh klub yang menurut BOPI tidak malayak berkompetisi masuk dalam kategori C dan D. Untuk kategori C dengan catatan peringatan keras hanya Persebaya Surabaya. Dan klub-klub yang masuk dalam kategori terburuk diantaranya ada enam klub seperti Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya (PBR), Persela Lamongan, Perseru Serui, Arema Cronus, dan Gresik United.
“Kalau kemungkinan berkurang, yang kami minta rekomendasi ke BOPI hanya untuk kegiatan bukan peserta. Itu kewenangan PSSI, bahkan bukan kewenangan Liga juga yang menentukan peserta. Jika satu dinyatakan tidak lolos, mending tidak usah. Karena kami tidak meminta spesifik per klub,” ungkap Sekertaris Liga, Tigor Shalom Boboy kepada wartawan, Selasa (31/3/2015) kemarin.
BOPI sendiri memang meminta PSSI dan juga Liga untuk menyempurnakan semua data dari ketujuh klub sisa. BOPI yang jadi kepanjangan tangan dari Kementrian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) itu, memberikan batas waktu kemarin (31 Maret) untuk bisa menyelesaikan semua data yang dimaksud.
Kondisi itu jelas sangat mepet dengan jadwal kick off yang sudah di rencanakan PSSI dan Liga yaitu 4 April mendatang. Jadwal kick off sendiri, sebetulnya sudah mundur dari jadwal awal yang harusnya dimainkan pada 20 Februari lalu. Tapi karena tidak adanya izin dari Menpora, Imam Nahrawi, kick off itu pun urung terjadi.
“Semua data sudah kami lengkapi hari ini (kemarin). Soal apakah akan ada opsi lain terkait putusan BOPI, saya kira ada tapi belum bisa disampaikan sekarang karena kami masih menunggu BOPI mengumunkan besok,” ungkap Tigor.
Sementara itu, dari pihak BOPI lewat sekertarisnya, Heru Nugroho, menyampaikan, pihaknya menyatakan sudah ada beberapa data tambahan yang dikirimkan oleh pihak PSSI dan Liga soal ketujuh klub yang masih bermasalah. Tapi pihaknya mengaku, masih menunggu data sisa sampai tadi malam.
“Kami sendiri belum bisa menyimpulkan apakah akan tetap dengan 11 perserta (ISL) atau bagaimana. Apalagi data-datanya sendiri masih ada di tim verifikasi, jadi kami belum bisa ambil langkah kesimpulan seperti apa nanti keputusan yang akan diambil oleh BOPI,” tutur Heru.
“Kami masih menunggu sampai nanti malam. Jadi untuk saat ini kami masih belum bisa menyampaikan perkembangannya seperti apa secara detailnya. Mudah-mudahan saja paling lama nanti malam atau besok pagi verifikasi bisa selesai dilakukan,” lanjutnya.
Tidak hanya soal kapan hasil verifikasi akan disampaikan, BOPI tambah Heru, juga mengaku belum tahu persis kapan rekomendasi bisa digulirkannya ISL bisa disampaikan. Walau belum tahu rekomendadi disampaikan, dirinya mengaku jika hal itu akan segera disampaikan oleh pihak BOPI.
“Termasuk soal rekomendasi, kami juga belum tahu kapan akan disampaikan. Gatot Dewa Broto (Deputi V Kemenpora) mengatakan jika pihaknya dan BOPI pasti akan mengumumkan hal itu (rekomendasi ISL) kepada khalayak ramai. Tapi tidak di hari ini,” tutupnya.
Seperti diketahui bersama, bergulirnya ISL masih terbentur izin penyelenggaraan dari Badan Olah raga Profesional Indonesia (BOPI). Di mana badan yang diketuai Noor Aman tersebut, sejauh ini hanya merekomendasikan 11 kontestan yang layak ambil bagian di kompetisi kasta tertinggi Indonesia itu.
Seperti diantaranya masuk dalam kategori A seperti Sriwijaya FC (SFC), Semen Padang, Persib Bandung, Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta. Dan yang masuk dalam kategori B diantaranya Bali United, Barito Putera, Persiram Raja Ampat, Pusamania Borneo FC, PSM Maksaar, dan Persiba Balikpapan.
Adapun tujuh klub yang menurut BOPI tidak malayak berkompetisi masuk dalam kategori C dan D. Untuk kategori C dengan catatan peringatan keras hanya Persebaya Surabaya. Dan klub-klub yang masuk dalam kategori terburuk diantaranya ada enam klub seperti Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya (PBR), Persela Lamongan, Perseru Serui, Arema Cronus, dan Gresik United.
“Kalau kemungkinan berkurang, yang kami minta rekomendasi ke BOPI hanya untuk kegiatan bukan peserta. Itu kewenangan PSSI, bahkan bukan kewenangan Liga juga yang menentukan peserta. Jika satu dinyatakan tidak lolos, mending tidak usah. Karena kami tidak meminta spesifik per klub,” ungkap Sekertaris Liga, Tigor Shalom Boboy kepada wartawan, Selasa (31/3/2015) kemarin.
BOPI sendiri memang meminta PSSI dan juga Liga untuk menyempurnakan semua data dari ketujuh klub sisa. BOPI yang jadi kepanjangan tangan dari Kementrian Pemuda dan Olah raga (Kemenpora) itu, memberikan batas waktu kemarin (31 Maret) untuk bisa menyelesaikan semua data yang dimaksud.
Kondisi itu jelas sangat mepet dengan jadwal kick off yang sudah di rencanakan PSSI dan Liga yaitu 4 April mendatang. Jadwal kick off sendiri, sebetulnya sudah mundur dari jadwal awal yang harusnya dimainkan pada 20 Februari lalu. Tapi karena tidak adanya izin dari Menpora, Imam Nahrawi, kick off itu pun urung terjadi.
“Semua data sudah kami lengkapi hari ini (kemarin). Soal apakah akan ada opsi lain terkait putusan BOPI, saya kira ada tapi belum bisa disampaikan sekarang karena kami masih menunggu BOPI mengumunkan besok,” ungkap Tigor.
Sementara itu, dari pihak BOPI lewat sekertarisnya, Heru Nugroho, menyampaikan, pihaknya menyatakan sudah ada beberapa data tambahan yang dikirimkan oleh pihak PSSI dan Liga soal ketujuh klub yang masih bermasalah. Tapi pihaknya mengaku, masih menunggu data sisa sampai tadi malam.
“Kami sendiri belum bisa menyimpulkan apakah akan tetap dengan 11 perserta (ISL) atau bagaimana. Apalagi data-datanya sendiri masih ada di tim verifikasi, jadi kami belum bisa ambil langkah kesimpulan seperti apa nanti keputusan yang akan diambil oleh BOPI,” tutur Heru.
“Kami masih menunggu sampai nanti malam. Jadi untuk saat ini kami masih belum bisa menyampaikan perkembangannya seperti apa secara detailnya. Mudah-mudahan saja paling lama nanti malam atau besok pagi verifikasi bisa selesai dilakukan,” lanjutnya.
Tidak hanya soal kapan hasil verifikasi akan disampaikan, BOPI tambah Heru, juga mengaku belum tahu persis kapan rekomendasi bisa digulirkannya ISL bisa disampaikan. Walau belum tahu rekomendadi disampaikan, dirinya mengaku jika hal itu akan segera disampaikan oleh pihak BOPI.
“Termasuk soal rekomendasi, kami juga belum tahu kapan akan disampaikan. Gatot Dewa Broto (Deputi V Kemenpora) mengatakan jika pihaknya dan BOPI pasti akan mengumumkan hal itu (rekomendasi ISL) kepada khalayak ramai. Tapi tidak di hari ini,” tutupnya.
(bbk)