Dejan Antonic: Arema-Persebaya Krusial buat ISL
A
A
A
BANDUNG - Pencoretan dua klub raksasa Indonesia Super League (ISL), Arema Cronus dan Persebaya Surabaya pada musim kompetisi 2015, lantaran tidak lolos verifikasi yang dilakukan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) di sesalkan pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), Dejan Antonic. Baginya kedua tim tersebut adalah tim yang memberi warna bagi sepakbola Indonesia.
"Waduh. Mereka adalah dua tim yang sangat besar dan penting sekali untuk sepak bola Indonesia. Saya tidak tahu itu keputusan dari siapa dan bagaimana. Tapi buat saya mereka dua tim besar," kata Dejan di Lapangan Sesko AU, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Ia sendiri tidak tahu persis alasan dibalik tidak lolosnya Arema dan Persebaya sebagai peserta ISL. Dejan sendiri mengaku tidak senang jika dua klub itu benar-benar gugur sebagai peserta ISL. Ia berharap, 18 klub yang ada benar-benar utuh. Sehingga kompetisi akan semakin ramai.
"Mereka dua tim yang sudah beberapa kali juara di sepak bola Indonesia dengan dukungan banyak suporter. Offcourse saya tidak senang itu. Kami harus kompak sama-sama. Tidak bisa lepas satu-dua tim," cetusnya.
Selain punya sisi historis dan suporter yang banyak, Dejan melihat ada sisi lain dari pentingnya keikutsertaan dua klub tersebut. "Jangan lupa banyak pemain timnas di Arema, banyak (pemain) timnas U23 di Persebaya. Saya tidak tahu (alasan keputusan) itu. Tapi menurut saya, lebih bagus kami kompak sama-sama itu (jadi peserta ISL)," jelas pria asal Serbia.
"Waduh. Mereka adalah dua tim yang sangat besar dan penting sekali untuk sepak bola Indonesia. Saya tidak tahu itu keputusan dari siapa dan bagaimana. Tapi buat saya mereka dua tim besar," kata Dejan di Lapangan Sesko AU, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Ia sendiri tidak tahu persis alasan dibalik tidak lolosnya Arema dan Persebaya sebagai peserta ISL. Dejan sendiri mengaku tidak senang jika dua klub itu benar-benar gugur sebagai peserta ISL. Ia berharap, 18 klub yang ada benar-benar utuh. Sehingga kompetisi akan semakin ramai.
"Mereka dua tim yang sudah beberapa kali juara di sepak bola Indonesia dengan dukungan banyak suporter. Offcourse saya tidak senang itu. Kami harus kompak sama-sama. Tidak bisa lepas satu-dua tim," cetusnya.
Selain punya sisi historis dan suporter yang banyak, Dejan melihat ada sisi lain dari pentingnya keikutsertaan dua klub tersebut. "Jangan lupa banyak pemain timnas di Arema, banyak (pemain) timnas U23 di Persebaya. Saya tidak tahu (alasan keputusan) itu. Tapi menurut saya, lebih bagus kami kompak sama-sama itu (jadi peserta ISL)," jelas pria asal Serbia.
(akr)