Murray Tembus 500 Kemenangan
A
A
A
KEY BISCANE - Di- “rumah keduanya” Andy Murray mencetak sejarah baru sebagai pemain pertama asal Britania Raya yang mencetak 500 kemenangan sejak Open Era (1968).
Adalah Kevin Anderson yang menjadi korban ke-500 Murray setelah takluk 6-4, 3-6, 6-3 Crandon Park, Miami. Catatan 500 kemenangan membuat Murray melewati pencapaian Tim Henman yang berhenti di angka 496 dan Greg Rudsedksi (436). “Ini jelas berarti banyak. Tidak semua petenis bisa mencapai angka 500, karena itu sangat menyenangkan bisa melakukannya di sini. Apalagi, saya banyak melakukan latihan dan pekerjaan di lapangan ini,” kata Murray, dikutip Skysport.
Petenis berusia 27 tahun tersebut kini masuk jajaran sembilan pemain dengan 500 kemenangan yang masih aktif di Turnamen ATP bersama Roger Federer, Rafael Nadal, David Ferrer, Novak Djokovic, Lleyton Hewitt, Tommy Haas, Tomas Berdych, dam Tommy Robredo.
“Tentu saya berharap ini bukan kemenangan terakhir. Saya berharap mendapatkan lebih selama karier. Ada beberapa yang ingin saya capai sebelum memutuskan berhenti. Dan, tentu saja, semoga fisik saya masih bisa bertahan dan memberikan apa yang saya inginkan,” katanya.
Perjalanan karier peraih gelar juara Grand Slam Wimbledon (2013) dan AS Terbuka (2012) tidak bisa dibilang mudah. Dia sempat mengawali karier dengan tidak mulus, sebelum akhirnya menjadi petenis yang jauh lebih kuat, lincah, dan kompetitif di semua permukaan lapangan. Demi mendapatkan karier terbaik, Murray kadang dianggap terlalu kejam terkait pelatih.
Dia tak ragu mengganti pelatih demi beradaptasi dengan taktik baru dan mengembangkan strategi permainan. Imbasnya, petenis di tahun kesembilan kariernya sukses menembus peringkat 10 dunia, sebelum kemudian sempat menempati peringkat 2 dunia. “Mendapatkan 500 kemenangan jelas menjadi motivasi lebih untuk bisa menang dan menang lagi,” tandasnya.
Ambisi besar Murray itu akan diuji saat menghadapi petenis Austria Dominic Thiem. Thiem lolos seusai mengalahkan Adrian Mannarino 7-6, 4-6, 7-5 di babak perempat final Turnamen Miami Masters 2015. Sukses juga dicatatkan Novak Djokovic demi memenuhi target gelar kelima di Miami.
Dibutuhkan kerja keras dan waktu 1 jam 58 menit untuk unggulan pertama tersebut menumbangkan Alexandr Dolgopolov 6-7 (3), 7-5, 6-0. Selanjutnya dia akan menantang David Ferrer di babak perempat final. “Saya sempat frustrasi. Sempat kehilangan ketenangan di set pertama karena semua berjalan tidak baik. Jadi, saya mencoba menemukan cara kembali dalam pertandingan. Saya juga berada dalam kondisi agak kurang freshdi lapangan, meskipun saya mencoba,” ujarnya.
Sementara hasil berbeda didapatkan mantan petenis peringkat 1 dunia Venus Williams. Venus harus menyerah dari petenis Spanyol Carla Suarez Navarro dalam pertarungan tiga set. Pada laga perempat final di Crandon Park, petenis berusia 34 tahun itu tak mampu mengulang performa apik di set pertama sebelum menyerah 6-0, 1-6, 5-7.
“Tadi adalah sebuah pertandingan yang luar biasa, dua set pertama yang gila. Venus sangat luar biasa di awal sehingga saya mulai merasa sedikit tegang,” ucap Suarez Navarro.
Maruf
Adalah Kevin Anderson yang menjadi korban ke-500 Murray setelah takluk 6-4, 3-6, 6-3 Crandon Park, Miami. Catatan 500 kemenangan membuat Murray melewati pencapaian Tim Henman yang berhenti di angka 496 dan Greg Rudsedksi (436). “Ini jelas berarti banyak. Tidak semua petenis bisa mencapai angka 500, karena itu sangat menyenangkan bisa melakukannya di sini. Apalagi, saya banyak melakukan latihan dan pekerjaan di lapangan ini,” kata Murray, dikutip Skysport.
Petenis berusia 27 tahun tersebut kini masuk jajaran sembilan pemain dengan 500 kemenangan yang masih aktif di Turnamen ATP bersama Roger Federer, Rafael Nadal, David Ferrer, Novak Djokovic, Lleyton Hewitt, Tommy Haas, Tomas Berdych, dam Tommy Robredo.
“Tentu saya berharap ini bukan kemenangan terakhir. Saya berharap mendapatkan lebih selama karier. Ada beberapa yang ingin saya capai sebelum memutuskan berhenti. Dan, tentu saja, semoga fisik saya masih bisa bertahan dan memberikan apa yang saya inginkan,” katanya.
Perjalanan karier peraih gelar juara Grand Slam Wimbledon (2013) dan AS Terbuka (2012) tidak bisa dibilang mudah. Dia sempat mengawali karier dengan tidak mulus, sebelum akhirnya menjadi petenis yang jauh lebih kuat, lincah, dan kompetitif di semua permukaan lapangan. Demi mendapatkan karier terbaik, Murray kadang dianggap terlalu kejam terkait pelatih.
Dia tak ragu mengganti pelatih demi beradaptasi dengan taktik baru dan mengembangkan strategi permainan. Imbasnya, petenis di tahun kesembilan kariernya sukses menembus peringkat 10 dunia, sebelum kemudian sempat menempati peringkat 2 dunia. “Mendapatkan 500 kemenangan jelas menjadi motivasi lebih untuk bisa menang dan menang lagi,” tandasnya.
Ambisi besar Murray itu akan diuji saat menghadapi petenis Austria Dominic Thiem. Thiem lolos seusai mengalahkan Adrian Mannarino 7-6, 4-6, 7-5 di babak perempat final Turnamen Miami Masters 2015. Sukses juga dicatatkan Novak Djokovic demi memenuhi target gelar kelima di Miami.
Dibutuhkan kerja keras dan waktu 1 jam 58 menit untuk unggulan pertama tersebut menumbangkan Alexandr Dolgopolov 6-7 (3), 7-5, 6-0. Selanjutnya dia akan menantang David Ferrer di babak perempat final. “Saya sempat frustrasi. Sempat kehilangan ketenangan di set pertama karena semua berjalan tidak baik. Jadi, saya mencoba menemukan cara kembali dalam pertandingan. Saya juga berada dalam kondisi agak kurang freshdi lapangan, meskipun saya mencoba,” ujarnya.
Sementara hasil berbeda didapatkan mantan petenis peringkat 1 dunia Venus Williams. Venus harus menyerah dari petenis Spanyol Carla Suarez Navarro dalam pertarungan tiga set. Pada laga perempat final di Crandon Park, petenis berusia 34 tahun itu tak mampu mengulang performa apik di set pertama sebelum menyerah 6-0, 1-6, 5-7.
“Tadi adalah sebuah pertandingan yang luar biasa, dua set pertama yang gila. Venus sangat luar biasa di awal sehingga saya mulai merasa sedikit tegang,” ucap Suarez Navarro.
Maruf
(ftr)