5 Fakta Arm Pump, Si Pembunuh Karier Pedrosa

Kamis, 02 April 2015 - 18:18 WIB
5 Fakta Arm Pump, Si Pembunuh Karier Pedrosa
5 Fakta Arm Pump, Si Pembunuh Karier Pedrosa
A A A
DOHA - Pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa resmi menarik diri dari sirkus balap MotoGP per tanggal 31 Maret 2015. Pria asal Spanyol berusia 29 tahun itu tak kuasa melawan cedera lengannya dan merelakan kariernya di MotoGP berakhir tanpa gelar.

Cedera Pedrosa adalah cedera Arm Pump (pompa lengan). Cedera lengan yang tak bisa menahan beban berat motor. Rasa sakit yang sudah dideritanya sejak musim lalu itu membuat akhinya membuat Pedrosa memutuskan pensiun di awal musim 2015.

Kasus cedera lengan Pedrosa memang bukan yang pertama. Sebelumnya pembalap Athina Forward Racing, Stefan Bradl juga mengalami masalah yang sama tahun lalu. Bahkan dia bersama Pedrosa sempat menjalani operasi. Bedanya, Bradl sedikit sukses menjalani operasi, sedangkan Pedrosa gagal menyembuhkan penyakitnya.

Arm Pump memang banyak menyerang para pembalap, terutama Motocross yang membutuhkan kekuatan lengan menopang motornya. Untuk lebih jelasnya, Sindonews coba merangkum 5 fakta cedera Arm Pump, yang telah membunuh karier Pedrosa, dari Motomagazine.

1. Berawal dari Kebiasaan
Arm Pump bukanlah situasi medis yang disebabkan satu hal. Ini adalah penyakit kombinasi yang berawal dari kebiasaan melakukan ekspansi otot akibat mencengkeram stang. Posisi mencengkeram tuas gas terus-menerus akhirnya membuat otot bengkak dan membatasi aliran darah atau bahkan bisa menghambat laju aliran darah. Akibatnya, darah yang berada di lengan punya kadar oksigen buruk alias darah dengan kelebihan asam laktat hingga menyebabkan kram.

2. Memangsa Para Pembalap
Cedera Arm Pump untuk pembalap motor juga lebih riskan ketimbang yang didapat pemanjat tebing atau atlet angkat besi. Jika pemanjat tebing dan angkat besi, otot masih bisa berjalan melalui gerakan ringan. Namun bagi pembalap, keharusan mencengkeram stang terus menerus stang membuat tidak adanya kontraksi otot yang membuat kurangnya aliran darah hingga asam laktat menumpuk.

3. Dipengaruhi Gaya Balapan Pedrosa
Dani Pedrosa yang mempunyai tunggangan mumpuni sekelas Honda RC213V bisa dengan bebas berekspresi. Gayanya yang punya akselerasi tinggi dan mampu menempuh kecepatan tinggi di tikungan kadang diperlihatkannya. Namun cedera Arm Pump ternyata berpengaruh dari gaya balapan. Semakin kencang di tikungan, maka beban motor yang mesti ditahan Pedrosa jelas bertambah hingga membuat otot lengannya tak kuasa menahan berat.

4. Arm Pump Juga Dipengaruhi Motor
Ketika menjalani pengujian resmi MotoGP di Malaysia, Pedrosa sempat meminta Honda RC213V dibenahi, terutama di bagian suspensi. Usut-punya usut, cedera lengan Arm Pump juga bisa dipengaruhi dari kinerja pegas motor. Jika kinerja suspensi buruk, maka tingat cengkeraman pada motor semakin besar.

5. Teknik Pengereman Pedrosa
Cedera Arm Pump Pedrosa juga bisa dipengaruhi gaya pengereman saat balapan. Pedrosa yang kerap mengerem jauh sebelum tikungan disinyalir juga jadi penyebab bisa mengidap Arm Pump. Kebiasaan mengerem jauh sebelum tikungan malah menambah tekanan jari pada rem yang berimbas pada kekuatan lengan jika dilakukan selama bertahun-tahun.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5081 seconds (0.1#10.140)