MSBI, Isu Judi dan Bangku Ketua PSSI
A
A
A
JAKARTA - Hari ini, jagad sepak bola Indonesia kembali dihantam isu perjudian. Yang pertama kali mengembuskan isu tersebut adalah komunitas yang menyebut diri mereka Masyarakat Sebak Bola Indonesia (MSBI). Dengan mendatangi kantor Menteri Pemuda dan Olahraga, ketua MSBI, Sarman Hakim bersikeras mengatakan kalau laga Indonesia kontra Korea Selatan di babak kualifikasi Piala Asia U-23, terindikasi terlibat judi.
Saking yakinnya dengan aroma judi yang melibatkan tim kebanggaan bangsa Indonesia ini, Sarman bahkan meminta Menpora untuk dengan seksama memperhatikan siaran ulang laga Indonesia kontra Korea Selatan. Namun sayang, tuduhan Sarman yang tidak berlandaskan bukti dan fakta yang kuat, justru hanya menjadikannya sebagai bahan tertawaan. (Baca juga: MSBI : Kekalahan Indonesia dari Korsel Terindikasi Judi)
Lalu siapakah sebenarnya Sarman? Pada tahun 2012, nama Sarman juga sempat muncul ke permukaan. Kala itu dirinya berkoar dengan lantang agar FIFA selaku otoritas sepak bola tertinggi di dunia, segera menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Bagi sebagian kalangan, hal ini tentu saja sangat tidak pantas dilakukan seorang yang mengaku sebagai pencinta sepak bola nasional.
''Saatnya Indonesia dihukum FIFA. Sepak bola Indonesia sangat pantas untuk dihukum FIFA,'' ujar Sarman saat menggelar sebuah diskusi di bilangan Senayan, Jakarta pada tahun 2012 silam. (Baca juga: Badan Tim Nasional Ogah Tanggapi Isu Tak Bermutu)
Tiba-tiba, di tahun ini Sarman kembali muncul dengan mencalonkan diri sebagai Ketua PSSI. Dengan kembali mengendarai komunitas bernama MSBI, dirinya pun berharap bisa duduk di pucuk jabatan tertinggi federasi sepak bola negeri ini.
Lalu tentunya akan muncul sebuah pertanyaan besar di kepala pecinta sepak bola nasional, mungkinkah akan mempercayakan nasib persepakbolaan Indonesia di tangan Sarman? Dan apa saja sebenarnya sumbangsih nyata yang diberikan Sarman selama ini kepada sepak bola nasional?
Saking yakinnya dengan aroma judi yang melibatkan tim kebanggaan bangsa Indonesia ini, Sarman bahkan meminta Menpora untuk dengan seksama memperhatikan siaran ulang laga Indonesia kontra Korea Selatan. Namun sayang, tuduhan Sarman yang tidak berlandaskan bukti dan fakta yang kuat, justru hanya menjadikannya sebagai bahan tertawaan. (Baca juga: MSBI : Kekalahan Indonesia dari Korsel Terindikasi Judi)
Lalu siapakah sebenarnya Sarman? Pada tahun 2012, nama Sarman juga sempat muncul ke permukaan. Kala itu dirinya berkoar dengan lantang agar FIFA selaku otoritas sepak bola tertinggi di dunia, segera menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Bagi sebagian kalangan, hal ini tentu saja sangat tidak pantas dilakukan seorang yang mengaku sebagai pencinta sepak bola nasional.
''Saatnya Indonesia dihukum FIFA. Sepak bola Indonesia sangat pantas untuk dihukum FIFA,'' ujar Sarman saat menggelar sebuah diskusi di bilangan Senayan, Jakarta pada tahun 2012 silam. (Baca juga: Badan Tim Nasional Ogah Tanggapi Isu Tak Bermutu)
Tiba-tiba, di tahun ini Sarman kembali muncul dengan mencalonkan diri sebagai Ketua PSSI. Dengan kembali mengendarai komunitas bernama MSBI, dirinya pun berharap bisa duduk di pucuk jabatan tertinggi federasi sepak bola negeri ini.
Lalu tentunya akan muncul sebuah pertanyaan besar di kepala pecinta sepak bola nasional, mungkinkah akan mempercayakan nasib persepakbolaan Indonesia di tangan Sarman? Dan apa saja sebenarnya sumbangsih nyata yang diberikan Sarman selama ini kepada sepak bola nasional?
(rus)