Final Klasik di Miami Masters

Minggu, 05 April 2015 - 09:41 WIB
Final Klasik di Miami Masters
Final Klasik di Miami Masters
A A A
KEY BISCAYNE - Andy Murray berharap bisa kembali tampil bagus saat menghadapi Novak Djokovic pada final Miami Masters 2015 di Tennis Center Crandon Park, Florida, Amerika Serikat, dini hari nanti.

Pertemuan itu merupakan laga pamungkas keempat kalinya selama bertarung pada ajang tersebut. Penampilan Murray sangat luar biasa selama bertarung di Key Biscayne. Terbukti, petenis Inggris Raya itu mendapatkan tiket ke final berkat menumbangkan petenis asal Republik Ceko Tomas Berdych pada semifinal dengan skor 6- 4, 6-4. Kemenangan itu membuatnya menyamai rekor head to headatas Berdych menjadi 6-6 selama 12 pertemuan mereka.

”Saya melakukan banyak hal dengan baik, tidak ada banyak kesalahan,” ucap Murray, dilansir atpworldtour. ”Servis kedua saya jauh lebih baik pada set kedua. Saya dilayani dengan baik pada poin penting dan mendapat banyak poin gratis akibat kesalahan Berdych. Saya telah bermain dengan baik pekan ini, jauh lebih baik daripada yang saya lakukan di Indian Wells,” ujarnya.

Meski begitu, Murray belum puas. Dia harus waspada karena akan menghadapi Djokovic yang berpredikat sebagai unggulan pertama sekaligus juara bertahan di turnamen tersebut. Namun, dia berharap bisa memaksimalkan kesempatannya saat tampil pada final ke-13 kalinya di ATP World Tour Masters 1.000 dengan membawa pulang trofi juara.

Petenis berusia 27 tahun itu memang berpeluang menambah koleksi gelarnya menjadi tiga setelah sukses pada 2011 dan 2013. Bukan hanya itu, keberhasilannya mencapai final membuat Murray menjadi petenis kelima dalam Era Terbuka meraih setidaknya empat kali final di Miami. Capaian tersebut membuatnya sejajar dengan Andre Agassi (8), Novak Djokovic (5), Pete Sampras (4), dan Rafael Nadal (4).

Namun, petenis yang baru saja mendapatkan kemenangan ke-500 di Miami Masters itu mengakui kunci menjadi juara adalah bisa bermain konsisten selama di lapangan. ”Saya jelas memainkan beberapa permainan baik di sini selama beberapa tahun. Alasan itu karena saya sangat akrab dengan kondisi, permukaan, dan cara bermain di lapangan ini.

Mungkin ada hal kecil di lapangan yang tidak diketahui banyak pemain. Sementara saya berlatih sepanjang waktu dan tahu bagaimana bola memantul di daerah tertentu. Jadi, itu sebabnya saya merasa nyaman di lapangan tersebut,” ucap Murray. Sementara Djokovic harus bertarung sengit kala berhadapan dengan John Isner. Pasalnya, Isner selaku petenis tuan rumah membuat raja tenis dunia itu kewalahan sebelum akhirnya menyerah dengan 6-7, 2-6.

Dengan lolosnya Djokovic dan Murray ke final membuat keduanya kembali melakukan pertandingan ulang untuk ketiga kalinya di final Miami Masters. Sebelumnya Murray mengalahkan Djokovic pada final 2009. Sementara Djokovic mampu membalaskan kekalahannya pada 2013. Jadi, pertandingan ini menjadi penentuan siapa yang terbaik di antara mereka di Miami Masters, meski Djokovic masih diunggulkan ketimbang Murray.

Tercatat, 17 kemenangan dari 25 pertandingan terakhir mereka berhasil diamankan Djoker, julukan Djokovic. Bahkan, pada pertemuan terakhir Djokovic menang mudah atas Murray di Indian Wells dua pekan lalu. ”Saya berharap bisa melakukan lebih baik dibanding pekan lalu. Saya tahu saya harus bermain dengan tingkat tinggi.

Dia (Murray) kembali tampil baik dan saya perlu mendapatkan keseimbangan yang tepat dan mendikte poin ketika saya mendapatkan kesempatan,” ucap Djokovic. ”Mudahmudahan saya bermain sempurna. Tapi, saya sudah bermain baik sepekan ini, jauh lebih baik dibandingkan di Indian Wells,” tandasnya.

Raikhul amar
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6120 seconds (0.1#10.140)