Juara di Miami, Djokovic Cetak Sejarah
A
A
A
KEY BISCANE - Petenis peringkat 1 dunia sukses mencatatkan sejarah dengan merebut gelar kelima di Miami Masters 2015.
Keberhasilan itu setelah melumpuhkan Andy Murray 7-6, 4-6, 6-0 di Tennis Center at Crandon Park, Florida, Miami, dini hari kemarin. Atas kemenangan itu, Djokovic mencatatkan kemenangan ketujuh beruntun atas Murray sepanjang pertemuan keduanya. Hasil ini sekaligus menjadikannya petenis pertama yang meraih gelar di Indian Wells dan Miami Masters bersamaan dalam satu tahun sebanyak tiga kali setelah Roger Federer (2).
Sebelumnya, petenis asal Serbia itu telah dua kali menang atas Murray pada musim ini, termasuk di final Australia Terbuka dan semifinal Indian Wells 2015. Djokovic juga memperpanjang rekor kemenangan pertemuan dari wakil asal Inggris tersebut menjadi 18-8. “Saya mencoba menikmati setiap momen dan menggunakan waktu dalam karier saya untuk bermain tenis. Saya sangat nyaman dengan kondisi fisik saya searakgn yang benar-benar fit,” ungkap Djokovic, dilansir atpworldtour.
“Dengan kondisi fisik sekarang ini saya berpikir bahwa ini tidak akan selamanya sehingga saya harus memanfaatkannya dengan baik . Nantinya pasti akan ada regenerasi, beberapa pemain akan mulai kuat untuk menjadi yang terbaik,” paparnya.
Selain itu, Djokovic akan menyamai raihan Rafael Nadal karena enam pekan berada di posisi puncak peringkat Emirates ATP dengan mencatatkan 141 pekan. Raihan 1.000 poin membawanya melesat jauh dari Federer yang kini di posisi kedua lewat selisih 4.000 poin.
Tak hanya itu, Djokovic juga telah mempersiapkan modal bagus menyelesaikan musim dengan finis sebagai petenis peringkat 1 dunia untuk keempat kali dalam lima tahun. Termasuk menjadi petenis yang paling banyak meraih gelar di turnamen ATP Masters dengan 22 gelar di bawah Federer, dan Nadal dengan 27 gelarnya.
Djokovic mengakui, bukan pekerjaan mudah mengalahkan Murray. “Ini hanyalah perang mental di antara kami dengan memainkan pertandingan yang hampir sama dengan sebelumnya. Masing-masing kami punya serviceyang bagus. Kami tidak mudah mendapatkan angka melalui pukulan pertama ataupun kedua. Kami berjuang untuk bisa menang. Ini jadi pertandingan yang sangat ketat,” ujar Djokovic.
Sementara itu, Murray menyebut pertandingannya dengan Djokovic adalah laga yang “brutal”. Dia mengakui Djokovic lawan yang jauh lebih kuat darinya. Namun, petenis berusia 27 tahun ini cukup senang karena dia menilai sudah memiliki kemajuan dalam permainannya.
“Ini awal yang fantastis untuk Djokovic, menang di Australia Terbuka, Indian Wells, dan di sini. Ini sudah kemajuan. Saya terus berusaha dan bekerja keras dengan melihat beberapa hal yang bisa saya lakukan dengan cara berbeda dan mungkin membantu. Tapi, dia masih terlalu kuat untuk saya,” kata Murray.
Raikhul amar
Keberhasilan itu setelah melumpuhkan Andy Murray 7-6, 4-6, 6-0 di Tennis Center at Crandon Park, Florida, Miami, dini hari kemarin. Atas kemenangan itu, Djokovic mencatatkan kemenangan ketujuh beruntun atas Murray sepanjang pertemuan keduanya. Hasil ini sekaligus menjadikannya petenis pertama yang meraih gelar di Indian Wells dan Miami Masters bersamaan dalam satu tahun sebanyak tiga kali setelah Roger Federer (2).
Sebelumnya, petenis asal Serbia itu telah dua kali menang atas Murray pada musim ini, termasuk di final Australia Terbuka dan semifinal Indian Wells 2015. Djokovic juga memperpanjang rekor kemenangan pertemuan dari wakil asal Inggris tersebut menjadi 18-8. “Saya mencoba menikmati setiap momen dan menggunakan waktu dalam karier saya untuk bermain tenis. Saya sangat nyaman dengan kondisi fisik saya searakgn yang benar-benar fit,” ungkap Djokovic, dilansir atpworldtour.
“Dengan kondisi fisik sekarang ini saya berpikir bahwa ini tidak akan selamanya sehingga saya harus memanfaatkannya dengan baik . Nantinya pasti akan ada regenerasi, beberapa pemain akan mulai kuat untuk menjadi yang terbaik,” paparnya.
Selain itu, Djokovic akan menyamai raihan Rafael Nadal karena enam pekan berada di posisi puncak peringkat Emirates ATP dengan mencatatkan 141 pekan. Raihan 1.000 poin membawanya melesat jauh dari Federer yang kini di posisi kedua lewat selisih 4.000 poin.
Tak hanya itu, Djokovic juga telah mempersiapkan modal bagus menyelesaikan musim dengan finis sebagai petenis peringkat 1 dunia untuk keempat kali dalam lima tahun. Termasuk menjadi petenis yang paling banyak meraih gelar di turnamen ATP Masters dengan 22 gelar di bawah Federer, dan Nadal dengan 27 gelarnya.
Djokovic mengakui, bukan pekerjaan mudah mengalahkan Murray. “Ini hanyalah perang mental di antara kami dengan memainkan pertandingan yang hampir sama dengan sebelumnya. Masing-masing kami punya serviceyang bagus. Kami tidak mudah mendapatkan angka melalui pukulan pertama ataupun kedua. Kami berjuang untuk bisa menang. Ini jadi pertandingan yang sangat ketat,” ujar Djokovic.
Sementara itu, Murray menyebut pertandingannya dengan Djokovic adalah laga yang “brutal”. Dia mengakui Djokovic lawan yang jauh lebih kuat darinya. Namun, petenis berusia 27 tahun ini cukup senang karena dia menilai sudah memiliki kemajuan dalam permainannya.
“Ini awal yang fantastis untuk Djokovic, menang di Australia Terbuka, Indian Wells, dan di sini. Ini sudah kemajuan. Saya terus berusaha dan bekerja keras dengan melihat beberapa hal yang bisa saya lakukan dengan cara berbeda dan mungkin membantu. Tapi, dia masih terlalu kuat untuk saya,” kata Murray.
Raikhul amar
(ftr)