Awas! QNB League Jadi Sasaran Bandar Judi
A
A
A
JAKARTA - Terungkapnya tindakan penyuapan terhadap Pusamania Borneo FC (PBFC) membuka mata jika kompetisi sepak bola di Indonesia sudah menjadi incaran bandar judi. Bahkan baru sepekan QNB League 2015 digelar, satu kasus sudah terungkap.
Keberanian pemain PBFC yang melaporkan ulah penyuap kepada manajemen patut diacungi jempol. Kalau saja si pemain, yang belakangan diketahui adalah Erick Weeks dan Oktovianus Maniani tidak melaporkannya, tidak tahu apa jadinya laga yang akan mempertemukan PBFC kontra Persebaya.
Secepat kilat manajemen PBFC yang dipimpin langsung manajer Dandri Dauri bertindak. Dan dari penangkapan akhirnya terkuak kalau Johan Ibo yang akan menyuap pemain PBFC ini bekerja tidak sendiri.
Dia hanya perantara dan dikendalikan bandar besar. Itu bisa dibuktikan dari telepon genggamnya yang coba digeladah. "Kayaknya ini jaringan bandar judi. Di handphone dia ada kontak yang ditulis bandar, dan lainnya. Banyak pihak yang terlibat, mulai dari mantan pemain sepak bola, agen pemain, dan pemilik klub," tambah Dandri di situs resmi klub.
Atas kejadian ini, PBFC langsung ambil tindakan. Selain melaporkan kasus ini kepada federasi sepak bola tertinggi Indonesia, PSSI dan operator liga, PT Liga Indonesia. PBFC juga langsung membawa pelaku ke pihak berwajib dan berniat lakukan tindak pidana dan perdana. "Karena ini sudah jelas-jelas merugikan orang lain, dalam hal ini kami yang dirugikan, biar pihak berwajib lakukan pengembangan," pungkasnya.
Keberanian pemain PBFC yang melaporkan ulah penyuap kepada manajemen patut diacungi jempol. Kalau saja si pemain, yang belakangan diketahui adalah Erick Weeks dan Oktovianus Maniani tidak melaporkannya, tidak tahu apa jadinya laga yang akan mempertemukan PBFC kontra Persebaya.
Secepat kilat manajemen PBFC yang dipimpin langsung manajer Dandri Dauri bertindak. Dan dari penangkapan akhirnya terkuak kalau Johan Ibo yang akan menyuap pemain PBFC ini bekerja tidak sendiri.
Dia hanya perantara dan dikendalikan bandar besar. Itu bisa dibuktikan dari telepon genggamnya yang coba digeladah. "Kayaknya ini jaringan bandar judi. Di handphone dia ada kontak yang ditulis bandar, dan lainnya. Banyak pihak yang terlibat, mulai dari mantan pemain sepak bola, agen pemain, dan pemilik klub," tambah Dandri di situs resmi klub.
Atas kejadian ini, PBFC langsung ambil tindakan. Selain melaporkan kasus ini kepada federasi sepak bola tertinggi Indonesia, PSSI dan operator liga, PT Liga Indonesia. PBFC juga langsung membawa pelaku ke pihak berwajib dan berniat lakukan tindak pidana dan perdana. "Karena ini sudah jelas-jelas merugikan orang lain, dalam hal ini kami yang dirugikan, biar pihak berwajib lakukan pengembangan," pungkasnya.
(bbk)