Persebaya Tidak Mau Dilibatkan Kasus Suap
A
A
A
SURABAYA - Manajer Persebaya Harry 'Gendhar' Ruswanto menegaskan Persebaya tidak terlibat dugaan suap yang melibatkan mantan pemain Persebaya Johan Ibo dan empat pemain Pusamania Borneo FC (PBFC). Dikatakan, Bajul Ijo tak terkait sama sekali dengan kasus tersebut meski itu menyangkut pertandingan antara Persebaya melawan PBFC dalam lanjutan QNB League di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Rabu (8/4/2015) malam.
"Saya tidak bisa komentar. Tidak ada hubungan dengan Persebaya, dia bukan pemain kami," ujar Gndhar sebelum laga digelar.
Menurut Gendhar, dalam mengejar kemenangan, Persebaya selalu mengandalkan kemampuan para pemain di lapangan. Dalam laga itu, laga berakhir imbang 1-1 (Baca juga: Emile Mbamba Selamatkan Poin Persebaya di Gelora Bung Tomo)
"Kami ingin meraih kemenangan tapi dengan cara yang benar. Kami minta aparat kepolisan mengusut kasus itu, biar terbongkar semuanya," pintanya.
Terbongkarnya kasus percobaan penyuapan ini berangkat laporan Manajer Borneo FC Danri Dauri. Awalnya Johan Ibo mengirimkan pesan pendek kepada empat pemain Borneo FC, Senin (6/4/2015). Dua diantaranya, Erick Weeks dan Okto Maniani. Para pemain Pusam Borneo FC ini diminta memberikan kemenangan kepada Persebaya.
Tak sekadar mengirimkan pesan, Selasa (7/4/2015) sore, Johan juga mendatangi langsung tiga pemain itu di Hotel Inna Simpang, tempat Borneo FC menginap. Karena berstatus sebagai mantan pemain sepak bola, manajamen tidak menduga jika Johan Ibo hendak melakukan penyuapan.
Namun, dua dari tiga pemain yang coba disuap akhirnya melapor ke manajemen. Maka, dirancanglah perangkap untuk memancing Johan Ibo. Pertemuan tahap kedua dilakukan di restoran cepat saji, McDonald's Jalan Basuki Rahmat, tak jauh dari Inna Simpang.
Pada Selasa sekitar pukul 21.00 WIB, Johan Ibo datang ditemani pemain asing asal Mali bernama Sylla Mbamba. Sementara beberapa ofisial dan pemain PBFC sudah menanti. Sempat terjadi adu mulut hingga adu pukul, karena Johan Ibo melawan saat di interogasi pengurus PBFC.
Tapi, karena kalah jumlah, Johan terkapar. Sedangkan Sylla Mbamba kabur. Setelah sempat dibawa ke Inna Simpang, akhirnya manajemen PBFC membawa ke Mapolsek Gubeng dan hingga kemarin dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya, "Tidak ada pengurus Persebaya yang terlibat, dia mengaku suruhan bandar judi, " ujar Manajer Pusam Borneo Dandri Dauri.
Di depan wartawan, Johan Ibo mengaku suruhan bandar judi berinisial H asal Mojokerto, "Saya akan bongkar semua, saya hanya dijebak, " ujar Johan Ibo yang mengaku baru pertama kali melakukan percobaan penyuapan kepada pemain ini.
Sementara salah satu mantan ofisial beberapa tim di Jatim Heri Sur yang dikait-kaitkan dengan inisial H oleh Johan Ibo mengaku langsung mendatangi Polrestabes, "Saya langsung datang malam kemarin dan ketemu Johan Ibo. Saya tanya apa saya yang menyuruh, dia jawab tidak. Yang menyuruhnya Heri Jo dari Mojekerto, bukan saya. Mohon diluruskan, " ujarnya yang mengaku sudah tidak aktif di sepak bola ini.
"Saya tidak bisa komentar. Tidak ada hubungan dengan Persebaya, dia bukan pemain kami," ujar Gndhar sebelum laga digelar.
Menurut Gendhar, dalam mengejar kemenangan, Persebaya selalu mengandalkan kemampuan para pemain di lapangan. Dalam laga itu, laga berakhir imbang 1-1 (Baca juga: Emile Mbamba Selamatkan Poin Persebaya di Gelora Bung Tomo)
"Kami ingin meraih kemenangan tapi dengan cara yang benar. Kami minta aparat kepolisan mengusut kasus itu, biar terbongkar semuanya," pintanya.
Terbongkarnya kasus percobaan penyuapan ini berangkat laporan Manajer Borneo FC Danri Dauri. Awalnya Johan Ibo mengirimkan pesan pendek kepada empat pemain Borneo FC, Senin (6/4/2015). Dua diantaranya, Erick Weeks dan Okto Maniani. Para pemain Pusam Borneo FC ini diminta memberikan kemenangan kepada Persebaya.
Tak sekadar mengirimkan pesan, Selasa (7/4/2015) sore, Johan juga mendatangi langsung tiga pemain itu di Hotel Inna Simpang, tempat Borneo FC menginap. Karena berstatus sebagai mantan pemain sepak bola, manajamen tidak menduga jika Johan Ibo hendak melakukan penyuapan.
Namun, dua dari tiga pemain yang coba disuap akhirnya melapor ke manajemen. Maka, dirancanglah perangkap untuk memancing Johan Ibo. Pertemuan tahap kedua dilakukan di restoran cepat saji, McDonald's Jalan Basuki Rahmat, tak jauh dari Inna Simpang.
Pada Selasa sekitar pukul 21.00 WIB, Johan Ibo datang ditemani pemain asing asal Mali bernama Sylla Mbamba. Sementara beberapa ofisial dan pemain PBFC sudah menanti. Sempat terjadi adu mulut hingga adu pukul, karena Johan Ibo melawan saat di interogasi pengurus PBFC.
Tapi, karena kalah jumlah, Johan terkapar. Sedangkan Sylla Mbamba kabur. Setelah sempat dibawa ke Inna Simpang, akhirnya manajemen PBFC membawa ke Mapolsek Gubeng dan hingga kemarin dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya, "Tidak ada pengurus Persebaya yang terlibat, dia mengaku suruhan bandar judi, " ujar Manajer Pusam Borneo Dandri Dauri.
Di depan wartawan, Johan Ibo mengaku suruhan bandar judi berinisial H asal Mojokerto, "Saya akan bongkar semua, saya hanya dijebak, " ujar Johan Ibo yang mengaku baru pertama kali melakukan percobaan penyuapan kepada pemain ini.
Sementara salah satu mantan ofisial beberapa tim di Jatim Heri Sur yang dikait-kaitkan dengan inisial H oleh Johan Ibo mengaku langsung mendatangi Polrestabes, "Saya langsung datang malam kemarin dan ketemu Johan Ibo. Saya tanya apa saya yang menyuruh, dia jawab tidak. Yang menyuruhnya Heri Jo dari Mojekerto, bukan saya. Mohon diluruskan, " ujarnya yang mengaku sudah tidak aktif di sepak bola ini.
(sha)