Mengenang Tragedi Terbesar di Liga Inggris
A
A
A
LIVERPOOL - Hari ini tepat sebuah tragedi terbesar dalam sejarah Liga Inggris terjadi, ketika 96 pendukung Liverpool meninggal dunia saat pertandingan semifinal Piala FA yang mempertemukan The Reds -julukan Liverpool- kontra Nottingham Forest di kota Sheffield, Inggris. Tragedi yang dikenal dengan sebutan Hillsborough sebuah peristiwa kerusuhan fans yang melibatkan Liverpool.
Jumlah korban meninggal dalam tragedi tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadion sepanjang sejarah Inggris Raya dan tetap menjadi tragedi terbesar yang pernah terjadi di sepak bola Inggris. Hari ini 15 April, 26 tahun lalu sebanyak 96 fans Liverpool tak akan pernah kembali ke rumah untuk bertemu keluarganya.
Guna memperingati tragedi tersebut, pihak kota Liverpool membunyikan lonceng sebanyak 96 kali untuk mengingat mereka yang tewas dalam bencana Hillsborough. Lonceng di pusat kota Liverpool bakal terus berdentang pada jam 15:06 waktu setempat, ketika pertandingan dihentikan sementara.
Sebuah layar raksasa di Lime Street station juga akan menampilan semua gambar 96 korban fans di semifinal Piala FA 1989. Beberapa bangunan pemerintahan juga menurunkan bendera setengah tiang, sebagai tanda berkabung. Tragedi ini menyisakan luka mendalam tidak hanya buat penggawa The Reds, tapi untuk seisi kota Liverpool.
Salah satu korban termuda adalah Jon-Paul Gilhooley (10) yang merupakan sepupu dari Steven Gerrard, kapten Liverpool dan Timnas Inggris. Belakangan berdasarkan hasil penyelidikan dinyatakan bahwa peristiwa tersebut dikarenakan kelalaian pihak kepolisian. Hal ini membuat Perdana Menteri, Inggris saat itu David Cameron pun menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga korban.
Kejadian ini berawal dari sekitar 15.000 fans berangkat lebih awal dari Liverpool dan berbondong-bondong menuju stadion Hillsborough, Sheffield. Mereka datang guna mendukung Liverpool yang akan segera menjalani partai semifinal piala FA 1989 menghadapi Nottingham Forest. Namun stadion yang kurang kapasitas dan kesalahan pihak kepolisian menjadi saksi sejarah tragedi sepak bola terbesar di Inggris.
Panitia mengalokasikan kapasitas tempat untuk 14.000 ribu tribun berdiri di lapping lane yang notabene satu-satunya tribun kecil di sana. Lebih tidak masuk akal lagi, polisi memilih memilih Spion Kop End yang memuat sekitar 21.000 orang untuk menampung supporter Nottingham. Penempatan ini belakangan dipermasalahkan sebagai penyebab, ketika kerusahan pecah dan membuat suporter dengan jumlah besar membanjir di stadion.
Banyak dari mereka yang tidak bisa keluar, lantaran polisi gagal mengantisipasi kelebihan suporter. Apapun penyebabnya, tragedi ini telah menimbulkan luka mendalam buat sepak bola Inggris dan Liverpool.
Jumlah korban meninggal dalam tragedi tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadion sepanjang sejarah Inggris Raya dan tetap menjadi tragedi terbesar yang pernah terjadi di sepak bola Inggris. Hari ini 15 April, 26 tahun lalu sebanyak 96 fans Liverpool tak akan pernah kembali ke rumah untuk bertemu keluarganya.
Guna memperingati tragedi tersebut, pihak kota Liverpool membunyikan lonceng sebanyak 96 kali untuk mengingat mereka yang tewas dalam bencana Hillsborough. Lonceng di pusat kota Liverpool bakal terus berdentang pada jam 15:06 waktu setempat, ketika pertandingan dihentikan sementara.
Sebuah layar raksasa di Lime Street station juga akan menampilan semua gambar 96 korban fans di semifinal Piala FA 1989. Beberapa bangunan pemerintahan juga menurunkan bendera setengah tiang, sebagai tanda berkabung. Tragedi ini menyisakan luka mendalam tidak hanya buat penggawa The Reds, tapi untuk seisi kota Liverpool.
Salah satu korban termuda adalah Jon-Paul Gilhooley (10) yang merupakan sepupu dari Steven Gerrard, kapten Liverpool dan Timnas Inggris. Belakangan berdasarkan hasil penyelidikan dinyatakan bahwa peristiwa tersebut dikarenakan kelalaian pihak kepolisian. Hal ini membuat Perdana Menteri, Inggris saat itu David Cameron pun menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga korban.
Kejadian ini berawal dari sekitar 15.000 fans berangkat lebih awal dari Liverpool dan berbondong-bondong menuju stadion Hillsborough, Sheffield. Mereka datang guna mendukung Liverpool yang akan segera menjalani partai semifinal piala FA 1989 menghadapi Nottingham Forest. Namun stadion yang kurang kapasitas dan kesalahan pihak kepolisian menjadi saksi sejarah tragedi sepak bola terbesar di Inggris.
Panitia mengalokasikan kapasitas tempat untuk 14.000 ribu tribun berdiri di lapping lane yang notabene satu-satunya tribun kecil di sana. Lebih tidak masuk akal lagi, polisi memilih memilih Spion Kop End yang memuat sekitar 21.000 orang untuk menampung supporter Nottingham. Penempatan ini belakangan dipermasalahkan sebagai penyebab, ketika kerusahan pecah dan membuat suporter dengan jumlah besar membanjir di stadion.
Banyak dari mereka yang tidak bisa keluar, lantaran polisi gagal mengantisipasi kelebihan suporter. Apapun penyebabnya, tragedi ini telah menimbulkan luka mendalam buat sepak bola Inggris dan Liverpool.
(akr)