Segudang Harapan di KLB
A
A
A
SURABAYA - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI bakal digelar mulai hari ini. Seperti pergelaran sebelumnya, momentum pergantian awak organisasi sepak bola Indonesia ini sekaligus menjadi harapan bagi pelaku-pelaku adu tendang si kulit bundar.
Sejumlah pihak berharap KLB ini bisa menjadi pencair dari suasana kurang kondusif yang melingkupi sepak bola Tanah Air. Kebetulan KLB kali ini bertepatan dengan polemik antara PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) serta Menpora. Dari selatan Jawa Timur, Arema Cronus melayangkan harapan agar ke depan sepak bola lebih tertata, terutama hubungan dengan pemerintah sehingga tidak lagi terjadi polemik seperti sekarang.
Arema juga berharap kepengurusan baru membawa dampak positif. “Semoga dengan KLB ini situasi sepak bola menjadi jauh lebih positif, terutama hubungan dengan pemerintah. Karena, di Indonesia memang sepak bola tak bisa dilepaskan dengan pemerintah. Tentu saja prestasi sepak bola harus bisa lebih baik,” tutur General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo.
Arema menjadi salah satu “pesakitan” musim ini setelah tak diloloskan dalam verifikasi BOPI karena persoalan legalitas. Ruddy berharap persoalan seperti ini bisa dicairkan dan dicarikan solusi terbaik. Hampir sama, klub Persela Lamongan juga menginginkan ke depannya tercipta kondisi sepak bola yang lebih stabil. Persela berharap musim ini menjadi terakhir kalinya terjadi “kekacauan” di awal kompetisi, seperti tertundanya kick-offmaupun terhentinya QNB League.
“Semoga apa yang terjadi musim ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kami berharap dan ikut berupaya nantinya tercipta kondisi yang lebih stabil dan profesional lagi. Saya rasa semuanya berharap yang terbaik dalam KLB kali ini,” ujar CEO Persela Yuhronur Efendi di Lamongan. Jelang KLB, kondisi di Surabaya kurang begitu nyaman, apalagi setelah terjadi pemukulan terhadap tokoh Persebaya 1927 Saleh Ismail Mukadar saat liveSBO TV.
“Semoga KLB lancar dan sukses dalam memperbaiki sepak bola Indonesia. Semua pelaku sepak bola berharap banyak nantinya masa depan sepak bola Indonesia lebih baik,” tutur Bagoes Cahyo Yuwono, manajer Persegres Gresik United. Wajar jika semua pihak berharap kongres nanti berlangsung lancar. Sebab, PSSI sendiri dibayangi ancaman Menpora yang bakal mencabut eksistensi organisasi sepak bola ini jika tak mengindahkan surat teguran yang dilayangkan untuk ketiga kali.
Kukuh setyawan
Sejumlah pihak berharap KLB ini bisa menjadi pencair dari suasana kurang kondusif yang melingkupi sepak bola Tanah Air. Kebetulan KLB kali ini bertepatan dengan polemik antara PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) serta Menpora. Dari selatan Jawa Timur, Arema Cronus melayangkan harapan agar ke depan sepak bola lebih tertata, terutama hubungan dengan pemerintah sehingga tidak lagi terjadi polemik seperti sekarang.
Arema juga berharap kepengurusan baru membawa dampak positif. “Semoga dengan KLB ini situasi sepak bola menjadi jauh lebih positif, terutama hubungan dengan pemerintah. Karena, di Indonesia memang sepak bola tak bisa dilepaskan dengan pemerintah. Tentu saja prestasi sepak bola harus bisa lebih baik,” tutur General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo.
Arema menjadi salah satu “pesakitan” musim ini setelah tak diloloskan dalam verifikasi BOPI karena persoalan legalitas. Ruddy berharap persoalan seperti ini bisa dicairkan dan dicarikan solusi terbaik. Hampir sama, klub Persela Lamongan juga menginginkan ke depannya tercipta kondisi sepak bola yang lebih stabil. Persela berharap musim ini menjadi terakhir kalinya terjadi “kekacauan” di awal kompetisi, seperti tertundanya kick-offmaupun terhentinya QNB League.
“Semoga apa yang terjadi musim ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kami berharap dan ikut berupaya nantinya tercipta kondisi yang lebih stabil dan profesional lagi. Saya rasa semuanya berharap yang terbaik dalam KLB kali ini,” ujar CEO Persela Yuhronur Efendi di Lamongan. Jelang KLB, kondisi di Surabaya kurang begitu nyaman, apalagi setelah terjadi pemukulan terhadap tokoh Persebaya 1927 Saleh Ismail Mukadar saat liveSBO TV.
“Semoga KLB lancar dan sukses dalam memperbaiki sepak bola Indonesia. Semua pelaku sepak bola berharap banyak nantinya masa depan sepak bola Indonesia lebih baik,” tutur Bagoes Cahyo Yuwono, manajer Persegres Gresik United. Wajar jika semua pihak berharap kongres nanti berlangsung lancar. Sebab, PSSI sendiri dibayangi ancaman Menpora yang bakal mencabut eksistensi organisasi sepak bola ini jika tak mengindahkan surat teguran yang dilayangkan untuk ketiga kali.
Kukuh setyawan
(bbg)