Achsanul Qosasi Dukung Langkah Menpora Bekukan PSSI

Achsanul Qosasi Dukung Langkah Menpora Bekukan PSSI
A
A
A
JAKARTA - Achsanul Qosasi yang kemarin sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI ternyata mendukung langkah Menteri Pemuda dan Olahraga untuk membekukan PSSI. Menurutnya, pemerintah memang sudah selayaknya membekukan PSSI, pasalnya otoritas sepak bola tertinggi di negeri ini dianggap telah sengaja menabrak sejumlah peraturan yang dibuat pemerintah selaku pemimin negara.
''PSSI itu organ Pemerintah di bidang sepakbola, jangan pernah menjauhkan sepakbola dari Pemerintah. Intervensi itu pantas dilakukan jika PSSI berjalan dg caranya tanpa memperhatikan Peraturan Pemerintah,'' jelas AQ kepada sindonews.com
''Jika sdh seperi ini siapa yg jadi Korban? Para pelaku sepakbola hanya bisa menonton perseteruan ini tanpa bisa berbuat apa2. Prestasi itu hanya bisa diraih jika Pemerintah dan PSSI bisa duduk akur bersama,'' sambungnya.
Menurut AQ, dirinya sebenarnya sudah menyampaikan kepada para anggota PSSI untuk menunda agenda pemilihan ketua pada Kongres Luar Biasa yang berlangsung di Surabaya. AQ menganggap, hal yang seharusnya lebih dahulu di bahas oleh para anggota adalah bagaimana caranya mensinergikan semua program sepak bola dengan pemerintah.
''Jika melihat situasi PSSI saat ini, saya rasa wajar Pemerintah turuntangan. Saya sdh menyampaikan dari awal, bhw Sebaiknya Kongres PSSI kali ini lebih difokuskan pd Persoalan harmonisasi dg Pemerintah, tunda dulu pemilihan Ketum. Karena tanpa peerumusan itu,siapapun Ketum PSSI-nya, akan tetap menghadapi persoalan dg Pemerintah,'' tuturnya.
AQ juga menambahkan, dalam KLB yang berlangsung di Surabaya, Sabtu (18/4/2015) PSSI seakan hanya larut untuk berebut bangku kekuasaan tanpa ada rencana untuk merumuskan sejumlah masalah sepak bola. Untuk itu menurut AQ sanksi yang dijatuhkan pemerintah kali ini harusnya bisa membuat para anggota PSSI lebih mawas diri.
''Apa yg terjadi disurabaya adalah bagian dari 'semangat menjadi Ketum yg berlebihan' tanpa adanya perumusan permasalah internal dan eksternal PSSI. Semoga semua bisa mawas diri, bhw Pemerintah dipilih oleh rakyat adalah untuk memerintah semua kepentingan Negara, termasuk PSSI,'' pungkasnya.
''PSSI itu organ Pemerintah di bidang sepakbola, jangan pernah menjauhkan sepakbola dari Pemerintah. Intervensi itu pantas dilakukan jika PSSI berjalan dg caranya tanpa memperhatikan Peraturan Pemerintah,'' jelas AQ kepada sindonews.com
''Jika sdh seperi ini siapa yg jadi Korban? Para pelaku sepakbola hanya bisa menonton perseteruan ini tanpa bisa berbuat apa2. Prestasi itu hanya bisa diraih jika Pemerintah dan PSSI bisa duduk akur bersama,'' sambungnya.
Menurut AQ, dirinya sebenarnya sudah menyampaikan kepada para anggota PSSI untuk menunda agenda pemilihan ketua pada Kongres Luar Biasa yang berlangsung di Surabaya. AQ menganggap, hal yang seharusnya lebih dahulu di bahas oleh para anggota adalah bagaimana caranya mensinergikan semua program sepak bola dengan pemerintah.
''Jika melihat situasi PSSI saat ini, saya rasa wajar Pemerintah turuntangan. Saya sdh menyampaikan dari awal, bhw Sebaiknya Kongres PSSI kali ini lebih difokuskan pd Persoalan harmonisasi dg Pemerintah, tunda dulu pemilihan Ketum. Karena tanpa peerumusan itu,siapapun Ketum PSSI-nya, akan tetap menghadapi persoalan dg Pemerintah,'' tuturnya.
AQ juga menambahkan, dalam KLB yang berlangsung di Surabaya, Sabtu (18/4/2015) PSSI seakan hanya larut untuk berebut bangku kekuasaan tanpa ada rencana untuk merumuskan sejumlah masalah sepak bola. Untuk itu menurut AQ sanksi yang dijatuhkan pemerintah kali ini harusnya bisa membuat para anggota PSSI lebih mawas diri.
''Apa yg terjadi disurabaya adalah bagian dari 'semangat menjadi Ketum yg berlebihan' tanpa adanya perumusan permasalah internal dan eksternal PSSI. Semoga semua bisa mawas diri, bhw Pemerintah dipilih oleh rakyat adalah untuk memerintah semua kepentingan Negara, termasuk PSSI,'' pungkasnya.
(rus)