PSIM Nyaris Bekuk Kontestan QNB League

YOGYAKARTA - Sukses PSIM Yogyakarta menahan Persela Lamongan, 1-1, di Stadion Mandalakrida, Senin (20/4), direaksi positif Pelatih Seto Nurdiyantara. Menurut Seto, dari segi keberhasilan menahan Persela yang merupakan kontestan QNB League merupakan catatan bagus. ''Hasil satu-satu harus disyukuri, tuan rumah seharusnya menang, tapi karena kondisi habis diliburkan empat hari jadi hasil akhir disyukuri,"tandas Seto Nurdiyantara.

Seto menilai di babak pertama skema 4-4-2 yang diterapkan mampu berkembang lebih baik. PSIM mampu mengejutkan publik di Mandalakrida dengan gol cepat Rangga Muslim yang mendapatkan umpan matang dan mampu menusuk sisi kanan pertahanan Lamongan di menit kedua.

Sepanjang babak pertama, kedua tim mampu memainkan bola sesuai strategi yang diterapkan oleh pelatih masing-masing. Namun demikian, hingga jeda usai wasit Muhammad Irham meniup peluit kedudukan tetap bertahan satu kosong untuk keunggulan PSIM.

Memasuki babak kedua, Seto menilai Topas Pamungkas dan kawan-kawan mulai terpengaruh oleh penurunan stamina. Pemain menjadi lengah dan kurang fokus dengan permainan saat pemain Persela Lamongan Arif Ariyanto harus dikartu merah karena setelah mendapatkan kartu kuning kedua.

Kelemahan fisik yang terjadi mengakibatkan pemain Persela Lamongan mampu membalikan keadaan setelah Zainal Arifin mampu memasukan bola ke gawang PSIM yang dijaga Agung Andri di menit 67. Meski Persela hanya bermain 10 orang, tercatat mampu mengimbangi permainan skuat Parang Biru. Hingga peluit panjang dibunyikan wasit kedudukan imbang satu sama bertahan.

Pelatih Persela Lamongan menilai, pihaknya mendapatkan pelajaran penting dari uji coba yang dilakukan dengan Laskar Mataram. Permainan PSIM disebutkannya, cukup berkembang dengan baik di babak pertama. "Anak-anak justru menemukan momentum untuk bangkit saat kami kalah dalam ball possession," tandas Iwan