KONI dan KOI Siap Mediasi PSSI-Menpora

Selasa, 21 April 2015 - 10:46 WIB
KONI dan KOI Siap Mediasi PSSI-Menpora
KONI dan KOI Siap Mediasi PSSI-Menpora
A A A
JAKARTA - Pengurus PSSI 2015–2019 mulai melakukan road show untuk mendinginkan suasana seusai pembekuan organisasi yang dilakukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Kemarin, mereka mendatangi Kantor Kemenpora dan KONI/KOI. Ketua Umum PSSI La Nyalla Matalitti mengatakan, langkah ini diambil karena keputusan Kemenpora membekukan PSSI sudah offside. Alasannya, FIFA menegaskan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Sabtu (18/9), adalah sah dan tidak ada masalah.

“Hasil kongres di Surabaya sudah dinyatakan sah oleh FIFA. Semua dilakukan secara demokratis, transparan, fair-play, semuanya sudah dilakukan seperti itu. Jika ada yang membuat tim transisi, saya mengatakan itu adalah perbuatan liar,” ucap La Nyalla kepada wartawan di Kantor Menpora, Senayan, Jakarta, kemarin.

La Nyalla sudah berniat bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk meminta penjelasan secara langsung setelah dilayangkan surat peringatan. Selain itu, dia juga ingin memberikan hasil laporan dari hasil KLB yang dinilai sudah berjalan sesuai prosedur. Sayang, Menpora sedang berada di luar kota sehingga tidak bisa menemui.

“Intinya, kami akan melaporkan apa yang telah kami terima. Saya juga sudah mendapatkan ucapan selamat (dari FIFA). Tapi, mereka (Menpora) tidak menganggap. Adanya pembekuan, hanya ada di Kemenpora. Sementara FIFA tidak ada. Saya menilai yang dilakukan Kemenpora ini offside,” papar La Nyalla.

Selain datang ke Kemenpora, rombongan PSSI juga menemui Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tono Suratman. Kehadiran mereka untuk menyampaikan hasil laporan KLB PSSI di Surabaya pada 18 April lalu dan pembekuan PSSI. Tono mengaku penyelenggaraan KLB PSSI berjalan lancar. Dia membuka secara langsung kongres beragenda pemilihan ketua umum.

Mengenai pembekuan PSSI, Tono mengaku telah mendapatkan laporan. Pengurus PSSI meminta dia memberikan masukan kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam hal ini, KONI Pusat akan melakukan mediasi.

“Saya menerima laporan dan menyampaikan kepada pemerintah untuk mencari solusi secepatnya. Permasalahan ini bisa diselesaikan. Saya menampung aspirasi PSSI dan akan disampaikan kepada Menpora. Ini kewajiban saya yang membawahi induk cabang olahraga, termasuk PSSI,” ujar Tono.

Dari KONI, PSSI kemudian bertemu Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Rita Subowo. Kedatangan PSSI disambut baik. Rita akan melakukan mediasi dengan instansi pemerintah dan berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan cepat.

“Segera, setelah Menpora kembali dari luar kota, kami akan mencoba berdialog dan duduk bersama bagaimana bisa menyelesaikan masalah ini. Kita ingin menjaga apapun bentuknya, membantu untuk kebijakan pemerintah. Tapi, kita berharap Menpora bisa intropeksi diri, apa sihyang tak bisa dikompromi,” katanya.

Sementara itu, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan Imam Nahrawi tidak memiliki jadwal melakukan pertemuan dengan PSSI. Apalagi, Menpora ada jadwal ke luar kota untuk menghadiri beberapa kegiatan di Bandung dan Palembang. Gatot mengatakan tidak ada kewajiban menemui rombongan PSSI.

“Bukan kapasitas kami menerima dia. Tidak ada instruksi dari Menpora. Yang jelas, Pak Menteri saat ini tidak ada agenda untuk bertemu. Hari ini tidak ada kegiatan pertemuan dengan La Nyalla. Bahkan, PSSI belum mengajukan surat bertemu Menpora. Kami akan rapat internal dulu untuk membahas tim transisi PSSI,” pungkasnya.

Raikhul amar
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5396 seconds (0.1#10.140)