Rossi Berburu Gelar Pembalap Tersukses Sepanjang Masa
A
A
A
TERMAS DE RIO HONDO - Pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi berpeluang memecahkan rekor pembalap tersukses sepanjang masa jika berhasil mengumpulkan 13 kemenangan lagi di lomba balap MotoGP. Bisakah The Doctor melakukannya?
Jumlah kemenangan Rossi saat ini, sama dengan jumlah kemenangannya dia tahun lalu. Namun yang terpenting adalah melihat rekor kemenangan Rossi sejak dia memulai karir balap profesionalnya di kelas World Championship 250cc pada 1996.
"Kini saya punya jumlah kemenangan yang sama dengan tahun lalu, dan ini sangat penting," kata Rossi dikutip Speedweek, sesaat setelah dia memenangkan GP Argentina akhir pekan lalu.
Rossi pun sangat berhasrat melanjutkan tren positif ini. Dia telah mengumpulkan 110 kemenangan di ajang All Clases, dan berdiri diurutan kedua dalam daftar pembalap tersukses sepanjang sejarah. Adapun pembalap legendaris Italia, Giacomo Agostini belum lengser dari takhta pembalap tersukses setelah dia mengumpulkan 122 podium tertinggi.
Dapatkah Rossi menyusul pencapaian Agostini? alangkah baiknya kita menelaah dulu kemungkinan pembalap berjuluk The Doctor memecahkan rekor tersebut.
Saat ini Rossi telah memasuki usia senja sebagai pembalap di kasta tertinggi balap kuda besi. Usianya telah menginjak 36 tahun dan kontraknya bersama Yamaha akan berakhir di musim 2016. Namun melihat performanya yang belum surut di atas aspal, Rossi sangat mungkin disodori kontrak baru oleh Movistar Yamaha.
Alih-alih peluang memecahkan rekor 122 kemenangan terbuka, Rossi dihadapkan pada tantangan besar dimana setiap pembalap harus menggunakan sepasang ban pabrikan Michelin pada musim 2016. Peraturan itu harus ditaati setelah MotoGP memutus kontrak Bridgestone sebagai pemasok resmi ban balap mulai musim depan.
Kondisi itu nantinya bakal mengingatkan kita pada musim balap 2008, dimana Rossi kembali menggunakan ban Bridgestone setelah berjuang selama setahun dengan menggunakan Michelin. Saat itu, semua pembalap sadar betapa ban sangat menentukan performa mereka menggerus aspal.
Apakah Rossi bisa mengatasi perubahan ban itu? The Doctor di usia senjanya telah banyak menunjukan perubahan. Dia bukan lagi pembalap muda yang meledak-ledak namun kini penuh perhitungan. Dia juga terbukti sukses beradaptasi dengan jenis lintasan berdebu di Losail, Qatar, serta lintasan dengan kontur labil di Argentina.
Rossi telah memenangkan empat dari sembilan balapan terakhir, dan hal itu membuktikan dirinya mampu beradaptasi dengan banyak hal dinamis dalam MotoGP ke-kinian. (Baca juga : Di Argentina, Sejarah Rossi Tertulis)
Boleh jadi, Rossi juga akan berusaha mati-matian beradaptasi dengan jenis ban baru di musim 2016, jika dia memperpanjang kontraknya bersama Yamaha, atau paling tidak meneruskan karirnya di dunia balap bersama tim lain. Jika Rossi berhasil melakukannya, bukan tidak mungkin dia akan menyusul rekor 122 kemenangan Agostini.
Pembalap Pemegang Rekor All Classes
Jumlah kemenangan Rossi saat ini, sama dengan jumlah kemenangannya dia tahun lalu. Namun yang terpenting adalah melihat rekor kemenangan Rossi sejak dia memulai karir balap profesionalnya di kelas World Championship 250cc pada 1996.
"Kini saya punya jumlah kemenangan yang sama dengan tahun lalu, dan ini sangat penting," kata Rossi dikutip Speedweek, sesaat setelah dia memenangkan GP Argentina akhir pekan lalu.
Rossi pun sangat berhasrat melanjutkan tren positif ini. Dia telah mengumpulkan 110 kemenangan di ajang All Clases, dan berdiri diurutan kedua dalam daftar pembalap tersukses sepanjang sejarah. Adapun pembalap legendaris Italia, Giacomo Agostini belum lengser dari takhta pembalap tersukses setelah dia mengumpulkan 122 podium tertinggi.
Dapatkah Rossi menyusul pencapaian Agostini? alangkah baiknya kita menelaah dulu kemungkinan pembalap berjuluk The Doctor memecahkan rekor tersebut.
Saat ini Rossi telah memasuki usia senja sebagai pembalap di kasta tertinggi balap kuda besi. Usianya telah menginjak 36 tahun dan kontraknya bersama Yamaha akan berakhir di musim 2016. Namun melihat performanya yang belum surut di atas aspal, Rossi sangat mungkin disodori kontrak baru oleh Movistar Yamaha.
Alih-alih peluang memecahkan rekor 122 kemenangan terbuka, Rossi dihadapkan pada tantangan besar dimana setiap pembalap harus menggunakan sepasang ban pabrikan Michelin pada musim 2016. Peraturan itu harus ditaati setelah MotoGP memutus kontrak Bridgestone sebagai pemasok resmi ban balap mulai musim depan.
Kondisi itu nantinya bakal mengingatkan kita pada musim balap 2008, dimana Rossi kembali menggunakan ban Bridgestone setelah berjuang selama setahun dengan menggunakan Michelin. Saat itu, semua pembalap sadar betapa ban sangat menentukan performa mereka menggerus aspal.
Apakah Rossi bisa mengatasi perubahan ban itu? The Doctor di usia senjanya telah banyak menunjukan perubahan. Dia bukan lagi pembalap muda yang meledak-ledak namun kini penuh perhitungan. Dia juga terbukti sukses beradaptasi dengan jenis lintasan berdebu di Losail, Qatar, serta lintasan dengan kontur labil di Argentina.
Rossi telah memenangkan empat dari sembilan balapan terakhir, dan hal itu membuktikan dirinya mampu beradaptasi dengan banyak hal dinamis dalam MotoGP ke-kinian. (Baca juga : Di Argentina, Sejarah Rossi Tertulis)
Boleh jadi, Rossi juga akan berusaha mati-matian beradaptasi dengan jenis ban baru di musim 2016, jika dia memperpanjang kontraknya bersama Yamaha, atau paling tidak meneruskan karirnya di dunia balap bersama tim lain. Jika Rossi berhasil melakukannya, bukan tidak mungkin dia akan menyusul rekor 122 kemenangan Agostini.
Pembalap Pemegang Rekor All Classes
Posisi | Pembalap | Jumlah Menang |
1 | Giacomo Agostini | 122 |
2 | Valentino Rossi | 110 |
3 | Angel Nieto | 90 |
4 | Mike Hailwood | 76 |
5 | Mick Doohan | 54 |
6 | Jorge Lorenzo | 54 |
7 | Phil Read | 52 |
8 | Dani Pedrosa | 49 |
9 | Marc Marquez | 46 |
10 | Casey Stoner | 45 |
(bep)