Kejutan Chan Shing-Chang
A
A
A
JAKARTA - Pegolf China Taipei Chan Shing- Chang membuktikan kehebatannya saat memimpin di hari pertama Turnamen CIMB Niaga Indonesia Masters 2015.
Keberhasilannya itu diraih setelah 66 pukulan di bawah par saat bertarung di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, kemarin. Meski unggul, Chan harus berbagi tempat dengan pegolf asal Denmark Thomas Bjorn di puncak leaderboard . The Great Dane -julukan Bjornjuga berhasil mendapatkan hasil yang sama dengan Chan. Kepemimpinan pegolf berusia 28 tahun ini terbilang cukup mengejutkan bisa bersaing dengan pegolf papan atas dunia.
Chan, yang merupakan salah satu pegolf sukses di Asia ini, menunjukkan kelas dan ketenangannya pada hari pertama ajang Asian Tour tersebut. Terbukti, dia mampu mendapatkan tujuh birdie . Padahal, dia sempat hampir menyelesaikan 67 pukulan di bawah par setelah mendapatkan bogey di lubang 16. Namun, Chan kembali mendapatkan birdie pada hole terakhir. “Saya sudah memenangkan empat kali Asia Development Tour (ADT) dan benarbenar serius memenangkan Turnamen Asian Tour di sini,” ucap Chan.
“Saya berharap bisa membawa pengalaman bermain dan menang ADT untuk Asian Tour. Yang pasti, ini merupakan langkah besar bagi saya dan menjadi semangat saya untuk terus maju di ajang ini,” sambungnya. Bagi Bjorn, hasil ini merupakan langkah bagus untuk meraih gelar pertama di Asia. Meski sudah mengoleksi 21 kemenangan, termasuk 15 gelar di tur Eropa, pegolf veteran berusia 44 tahun ini juga optimistis bisa mengakhiri turnamen dengan kemenangan. Apalagi, dia sudah bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca panas dan kelembapan di lapangan.
“Saya bermain cukup solid dan saya melakukan dengan baik di sembilan lubang pertama yang membawa saya mengakhir putaran pertama dengan skor terbaik,” ucap Bjorn, yang mendapatkan tujuh birdie . “Bermain di pagi hari masih sangat lembap, terutama di lubang 10 dan 11. Saya benarbenar harus fokus dan menjaga konsistensi permainan saya di sini.” Sementara itu, mantan pegolf nomor satu dunia Lee Westwood harus mengakhiri permainan di posisi tie tujuh dengan under 3 di bawah par bersama enam pemain lainnya.
Bahkan, hasil 69 pukulan di bawah par ini merupakan laga pembuka yang terburuk dibandingkan saat menjadi juara pada 2011 (68) dan 2012 (65). Meski begitu, kesempatan Westwood meraih gelar ketiga di ajang berhadiah total USD750.000 tetap terbuka. Pegolf asal Inggris ini akan memulai round 2 pada sesi pagi. Dia menilai sesi siang terlihat lebih sulit karena kondisi angin yang begitu kencang. Namun, dia yakin pada babak berikutnya bisa tampil lebih baik.
“Pukulan saya terlihat buruk hari ini. Kondisi cuaca yang berangin semakin mempersulit saya melakukannya dengan baik. Pada pukulan terakhir saya hampir mendapatkan eagle , tapi gagal. Meski begitu, saya tetap optimistis bisa lebih baik di babak berikutnya,” ucap Westwood.
Raikhul amar
Keberhasilannya itu diraih setelah 66 pukulan di bawah par saat bertarung di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, kemarin. Meski unggul, Chan harus berbagi tempat dengan pegolf asal Denmark Thomas Bjorn di puncak leaderboard . The Great Dane -julukan Bjornjuga berhasil mendapatkan hasil yang sama dengan Chan. Kepemimpinan pegolf berusia 28 tahun ini terbilang cukup mengejutkan bisa bersaing dengan pegolf papan atas dunia.
Chan, yang merupakan salah satu pegolf sukses di Asia ini, menunjukkan kelas dan ketenangannya pada hari pertama ajang Asian Tour tersebut. Terbukti, dia mampu mendapatkan tujuh birdie . Padahal, dia sempat hampir menyelesaikan 67 pukulan di bawah par setelah mendapatkan bogey di lubang 16. Namun, Chan kembali mendapatkan birdie pada hole terakhir. “Saya sudah memenangkan empat kali Asia Development Tour (ADT) dan benarbenar serius memenangkan Turnamen Asian Tour di sini,” ucap Chan.
“Saya berharap bisa membawa pengalaman bermain dan menang ADT untuk Asian Tour. Yang pasti, ini merupakan langkah besar bagi saya dan menjadi semangat saya untuk terus maju di ajang ini,” sambungnya. Bagi Bjorn, hasil ini merupakan langkah bagus untuk meraih gelar pertama di Asia. Meski sudah mengoleksi 21 kemenangan, termasuk 15 gelar di tur Eropa, pegolf veteran berusia 44 tahun ini juga optimistis bisa mengakhiri turnamen dengan kemenangan. Apalagi, dia sudah bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca panas dan kelembapan di lapangan.
“Saya bermain cukup solid dan saya melakukan dengan baik di sembilan lubang pertama yang membawa saya mengakhir putaran pertama dengan skor terbaik,” ucap Bjorn, yang mendapatkan tujuh birdie . “Bermain di pagi hari masih sangat lembap, terutama di lubang 10 dan 11. Saya benarbenar harus fokus dan menjaga konsistensi permainan saya di sini.” Sementara itu, mantan pegolf nomor satu dunia Lee Westwood harus mengakhiri permainan di posisi tie tujuh dengan under 3 di bawah par bersama enam pemain lainnya.
Bahkan, hasil 69 pukulan di bawah par ini merupakan laga pembuka yang terburuk dibandingkan saat menjadi juara pada 2011 (68) dan 2012 (65). Meski begitu, kesempatan Westwood meraih gelar ketiga di ajang berhadiah total USD750.000 tetap terbuka. Pegolf asal Inggris ini akan memulai round 2 pada sesi pagi. Dia menilai sesi siang terlihat lebih sulit karena kondisi angin yang begitu kencang. Namun, dia yakin pada babak berikutnya bisa tampil lebih baik.
“Pukulan saya terlihat buruk hari ini. Kondisi cuaca yang berangin semakin mempersulit saya melakukannya dengan baik. Pada pukulan terakhir saya hampir mendapatkan eagle , tapi gagal. Meski begitu, saya tetap optimistis bisa lebih baik di babak berikutnya,” ucap Westwood.
Raikhul amar
(ars)