Kompetisi Terhenti, Bagaimana Soal Gaji Pemain?

Sabtu, 02 Mei 2015 - 19:33 WIB
Kompetisi Terhenti,...
Kompetisi Terhenti, Bagaimana Soal Gaji Pemain?
A A A
JAKARTA - Kondisi sepak bola Indonesia kian memprihatinkan. Setelah adanya dualisme kepengurusan beberapa tahun lalu, kini muncul perseteruan antara PSSI dengan Kemenpora RI.

Masalah bermula saat PSSI menggelar ajang QNB league dengan menyertakan 18 peserta. Padahal Kemenpora sudah menegaskan bahwa dua tim yakni Arema Cronus dan Persebaya Surabaya tidak diizinkan mengikuti jalannya kompetisi. Merasa tak dihargai, Kemenpora melalui menterinya, Imam Nahrawi memberi surat peringatan pada PSSI hingga akhirnya membekukan induk organisasi sepak bola Indonesia tersebut.

Beberapa hari setelah dibekukan, PSSI menggelar rapat dan hasilnya kompetisi tahun ini resmi dihentikan. PSSI menganggap sepak bola Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi yang tidak kondusif.

"Dengan kondisi yang dialami sepak bola saat ini, Exco PSSI memastikan kondisi sekarang dalam keadaan force majeure. Akibatnya tidak ada yang bisa dijalankan PSSI. Seluruh kompetisi di bawah PSSI pun karena ada pihak ketiga dinyatakan force majeure. Sekali lagi kami tegaskan force majeure di luar kehendak PSSI," ungkap Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan, Sabtu (2/5/2015).

Dihentikannya kompetisi baik QNB League maupun Divisi Utama tentunya memberikan dampak besar bagi semua klub beserta pemainnya. Jika situasinya terus seperti ini, maka para pemain terancam tidak akan mendapatkan gaji.

"Ini jelas merugikan, seharusnya kedua belah pihak bisa duduk bersama. Karena kalau sudah begini yang rugi pemain. Apalagi para official yang ada di belakang. Saya masih belum tahu apakah klub akan bayar pemain sampai masa kontrak atau sampai bulan April. Karena dalam kontrak, jika situasinya force majeure maka akan memaksa klub untuk tidak membayar sisa gaji kepada pemain," ucap Manajer Persebaya Surabaya, Sulaiman 'Gendhar' Harry Ruswanto.

Persoalan gaji tentunya menjadi hal yang paling sensitif. Sebab beberapa tahun ke belakang masih ada klub yang menunggak gaji para pemainnya. Hal itu membuat Kemenpora melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mendesak agar seluruh klub melaporkan data pelunasan gaji pemain, pelatih serta ofisial klub.
(bep)
Berita Terkait
BEI Buka Gembok Saham...
BEI Buka Gembok Saham Emiten Erick Thohir & Bank QNB
Bank QNB Indonesia Luncurkan...
Bank QNB Indonesia Luncurkan Reksa Dana Berbasis USD
Upaya Bank Menyediakan...
Upaya Bank Menyediakan Solusi Akses Pendidikan Anak Berkualitas
Bank QNB Indonesia Dapat...
Bank QNB Indonesia Dapat Setoran Modal Tambahan Sebesar Rp442,9 Miliar
Mencetak Kinerja Positif,...
Mencetak Kinerja Positif, Laba Bank QNB Indonesia Melompat 119 Persen
Bank QNB Prediksi Ekonomi...
Bank QNB Prediksi Ekonomi Global Masih Dibayangi Ketidakpastian di 2025
Berita Terkini
Kejutan! Pangsuma FC...
Kejutan! Pangsuma FC Hancurkan Black Steel FC 4-1, Tantang Bintang Timur Surabaya di Semifinal!
4 jam yang lalu
AHRT Siap Ukir Sejarah...
AHRT Siap Ukir Sejarah Baru di ARRC 2025: Bidik Juara di 3 Kelas!
4 jam yang lalu
Futsal Nation Cup 2025:...
Futsal Nation Cup 2025: Gilvan Quattrick, Bintang Timur Surabaya ke Semifinal usai Bungkam Sadakata United 5-3
5 jam yang lalu
Nonton Laga Tunda LaLiga...
Nonton Laga Tunda LaLiga Villarreal vs Espanyol di VISION+, Perebutan Poin Krusial!
6 jam yang lalu
Indonesia Siap Hadirkan...
Indonesia Siap Hadirkan Ice Ring Airdome Pertama di Asia Tenggara!
6 jam yang lalu
76 Indonesian Downhill...
76 Indonesian Downhill 2025: Ternadi Bike Park Jadi Arena Pertempuran Para Downhiller Elite Indonesia
8 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved