Clippers Kantongi Tiket Terakhir
A
A
A
LOS ANGELES - Perlawanan sengit San Antonio Spurs pada play-off NBA Wilayah Barat harus terhenti. Setelah melewati pertarungan sengit sebanyak tujuh kali pertemuan kontra Los Angeles Clippers, Spurs harus mengakui keunggulan Clippers pada pertemuan terakhir setelah kandas dengan skor tipis 109-111 di Staples Centre, Los Angeles, kemarin.
Pertemuan antara Spurs kontra Clippers memang menjadi pertemuan kedua tim paling sengit di antara tujuh perseteruan tim-tim NBA yang bersaing di first roundNBA play-offtahun ini. Jika persaingan tujuh pertemuan lainnya paling banyak melakoni enam seri, kedua tim membutuhkan tujuh kali pertemuan. Sebelum Clippers memastikan satu tempat sebagai semifinalis Wilayah Barat, keduanya bergantian saling menundukkan pada enam pertemuan sebelumnya.
Clippers mengungguli Spurs pada pertemuan pertama, keempat, keenam, sebelum menuntaskan perlawanan Spurs di duel ketujuh. Spurs memberikan perlawanan pada pertemuan kedua, ketiga, dan kelima. Pada gameketujuh juga memunculkan persaingan sengit di antara kedua bintang beda generasi, Tim Duncan yang berusia 39 tahun di kubu Spurs dan Chris Paul yang terpaut 10 tahun di sisi Clippers.
”Kami sudah berada di dalam situasi yang menguras banyak sekali tenaga pada tahun ini. Kami terus berusaha melakukan yang terbaik sampai akhirnya pekerjaan kami berakhir dengan apa yang memang kami inginkan bersama,” ungkap Paul, dilansiri situs resmi NBA. Sepak terjang Paul dalam persaingan antara Clippers kontra Spurs juga mendapat acungan jempol dari Pelatih Doc Rivers.
Pelatih kelahiran Chicago, Amerika Serikat, 53 tahun silam itu sampai menyatakan bahwa kinerja Paul sama sekali tidak pernah dibayangkan akan memberikan kontribusi sebesar ini sebelumnya. ”Jelas dia adalah pemain yang hebat, pemain yang sulit untuk dihentikan. Dia seperti petarung sejati, yang tidak pernah akan menyerah sampai pertandingan benar-benar selesai untuk diperjuangkan,” papar Rivers.
Pujian atas Paul pun juga keluar dari Duncan. Pebasket yang sudah mendapatkan berbagai gelar bergengsi baik di tingkat klub atau secara individu sejak 1997 menyatakan, Clippers harus bersukur memiliki pemain sepenting Paul. Satu kata yang dilontarkan Duncan untuk Paul; luar biasa. ”Mungkin hanya kata luar biasa yang bisa menggambarkan dirinya.
Saya tahu dia sebetulnya belum tampil dengan performa terbaiknya, tapi dengan begitu saja dia sudah tampil begitu bagus. Dia adalah seorang pemimpin sebuah tim yang tidak ingin mengecewakan pendukungnya. Saya tentu berharap penampilan bisa terus konsisten,” tutur Duncan.
Decky irawan jasri
Pertemuan antara Spurs kontra Clippers memang menjadi pertemuan kedua tim paling sengit di antara tujuh perseteruan tim-tim NBA yang bersaing di first roundNBA play-offtahun ini. Jika persaingan tujuh pertemuan lainnya paling banyak melakoni enam seri, kedua tim membutuhkan tujuh kali pertemuan. Sebelum Clippers memastikan satu tempat sebagai semifinalis Wilayah Barat, keduanya bergantian saling menundukkan pada enam pertemuan sebelumnya.
Clippers mengungguli Spurs pada pertemuan pertama, keempat, keenam, sebelum menuntaskan perlawanan Spurs di duel ketujuh. Spurs memberikan perlawanan pada pertemuan kedua, ketiga, dan kelima. Pada gameketujuh juga memunculkan persaingan sengit di antara kedua bintang beda generasi, Tim Duncan yang berusia 39 tahun di kubu Spurs dan Chris Paul yang terpaut 10 tahun di sisi Clippers.
”Kami sudah berada di dalam situasi yang menguras banyak sekali tenaga pada tahun ini. Kami terus berusaha melakukan yang terbaik sampai akhirnya pekerjaan kami berakhir dengan apa yang memang kami inginkan bersama,” ungkap Paul, dilansiri situs resmi NBA. Sepak terjang Paul dalam persaingan antara Clippers kontra Spurs juga mendapat acungan jempol dari Pelatih Doc Rivers.
Pelatih kelahiran Chicago, Amerika Serikat, 53 tahun silam itu sampai menyatakan bahwa kinerja Paul sama sekali tidak pernah dibayangkan akan memberikan kontribusi sebesar ini sebelumnya. ”Jelas dia adalah pemain yang hebat, pemain yang sulit untuk dihentikan. Dia seperti petarung sejati, yang tidak pernah akan menyerah sampai pertandingan benar-benar selesai untuk diperjuangkan,” papar Rivers.
Pujian atas Paul pun juga keluar dari Duncan. Pebasket yang sudah mendapatkan berbagai gelar bergengsi baik di tingkat klub atau secara individu sejak 1997 menyatakan, Clippers harus bersukur memiliki pemain sepenting Paul. Satu kata yang dilontarkan Duncan untuk Paul; luar biasa. ”Mungkin hanya kata luar biasa yang bisa menggambarkan dirinya.
Saya tahu dia sebetulnya belum tampil dengan performa terbaiknya, tapi dengan begitu saja dia sudah tampil begitu bagus. Dia adalah seorang pemimpin sebuah tim yang tidak ingin mengecewakan pendukungnya. Saya tentu berharap penampilan bisa terus konsisten,” tutur Duncan.
Decky irawan jasri
(ftr)