Sosok Jenius Ancelotti di Mata Morata dan Pirlo

Sosok Jenius Ancelotti di Mata Morata dan Pirlo
A
A
A
TURIN - Pertemuan antara Juventus dan Real Madrid di babak semi final Liga Champions, Rabu (6/5/2015) akan menjadi laga yang mempertemukan Carlo Ancelotti dengan dua mantan pemainnya, Alvaro Morata dan Andrea Pirlo.
Ancelotti yang kini membesut Madrid, nyatanya juga pernah memoles dua pemain tersebut di klubnya terdahulu.
Bersama Alvaro Morata, pelatih yang kerap disapa Don Carlo itu pernah sama-sama membela Los Blancos. Morata yang berseragam Madrid di musim 2010-2014 memang jarang dimainkan Ancelotti sehingga sang pemain akhirnya meninggalkan Santiago Bernabeu pada musim panas lalu dan merapat ke Juventus.
Meski kerap tak menjadi pilihan utama dalam skuat Ancelotti, Morata mengaku tetap menghormati mantan pelatihnya tersebut. Bahkan menurut sang pemain, Ancelotti merupakan sosok yang berperan besar dalam memoles permainannya.
Belakangan beredar rumor yang menyebut kalau Morata memiliki dendam pada Ancelotti lantaran tak banyak mendapat jatah bermain di skuat Madrid. Namun, jelang laga melawan Madrid, Morata menegaskan kalau dirinya tak memiliki masalah apapun dengan pelatih asal Italia itu.
“Saya tak punya beban untuk memberi pembuktian pada Madrid dan saya berterima kasih pada Ancelotti atas kesempatan yang diberikannya musim lalu. Bagaimanapun ia sosok yang berperan dalam perkembangan karier saya,” ujar Morata dilansir Goal, Selasa (5/5/2015).
Berbeda dengan Morata yang jarang mendapat tempat di skuat besutan Ancelotti. Bintang Juventus, Andrea Pirlo mengaku memiliki banyak pengalaman indah bersama pelatih 55 tahun itu.
Pirlo yang bekerjasama dengan Ancelotti di AC Milan pada 2001/2008 memang kerap menjadi pilihan utama sang juru taktik. Bahkan keduanya bersama meraih dua gelar Liga Champions dan sejumlah gelar lainnya. Tak hanya itu Pirlo juga mengaku sangat beruntung dilatih sosok jenius sekaliber Ancelotti.
“Selalu ada pujian untuk teknik, karakter, dan kepribadiannya yang mengangumkan. Dia adalah pelatih yang sangat bisa diandalkan oleh setiap pemain. Ia sangat mengetahui kondisi tim. Hubungan kami sangat dekat, bahkan ia sudah saya anggap seperti Ayah sendiri. Banyak hal telah kami lewatkan bersama,” tutur Pirlo.
Ancelotti yang kini membesut Madrid, nyatanya juga pernah memoles dua pemain tersebut di klubnya terdahulu.
Bersama Alvaro Morata, pelatih yang kerap disapa Don Carlo itu pernah sama-sama membela Los Blancos. Morata yang berseragam Madrid di musim 2010-2014 memang jarang dimainkan Ancelotti sehingga sang pemain akhirnya meninggalkan Santiago Bernabeu pada musim panas lalu dan merapat ke Juventus.
Meski kerap tak menjadi pilihan utama dalam skuat Ancelotti, Morata mengaku tetap menghormati mantan pelatihnya tersebut. Bahkan menurut sang pemain, Ancelotti merupakan sosok yang berperan besar dalam memoles permainannya.
Belakangan beredar rumor yang menyebut kalau Morata memiliki dendam pada Ancelotti lantaran tak banyak mendapat jatah bermain di skuat Madrid. Namun, jelang laga melawan Madrid, Morata menegaskan kalau dirinya tak memiliki masalah apapun dengan pelatih asal Italia itu.
“Saya tak punya beban untuk memberi pembuktian pada Madrid dan saya berterima kasih pada Ancelotti atas kesempatan yang diberikannya musim lalu. Bagaimanapun ia sosok yang berperan dalam perkembangan karier saya,” ujar Morata dilansir Goal, Selasa (5/5/2015).
Berbeda dengan Morata yang jarang mendapat tempat di skuat besutan Ancelotti. Bintang Juventus, Andrea Pirlo mengaku memiliki banyak pengalaman indah bersama pelatih 55 tahun itu.
Pirlo yang bekerjasama dengan Ancelotti di AC Milan pada 2001/2008 memang kerap menjadi pilihan utama sang juru taktik. Bahkan keduanya bersama meraih dua gelar Liga Champions dan sejumlah gelar lainnya. Tak hanya itu Pirlo juga mengaku sangat beruntung dilatih sosok jenius sekaliber Ancelotti.
“Selalu ada pujian untuk teknik, karakter, dan kepribadiannya yang mengangumkan. Dia adalah pelatih yang sangat bisa diandalkan oleh setiap pemain. Ia sangat mengetahui kondisi tim. Hubungan kami sangat dekat, bahkan ia sudah saya anggap seperti Ayah sendiri. Banyak hal telah kami lewatkan bersama,” tutur Pirlo.
(sha)