Menambah Pengalaman Petarung Muaythai Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Sasana Zealot Muaythai bekerja sama dengan sasana asal Australia, Dynamite Muaythai, menggelar pertarungan bertajuk Naksoo Road to Victory 2 di GOR Bulungan, Jakarta, hari ini.
Sebanyak 11 pertandingan proamatir dan profesional diikuti sejumlah petarung asal Australia, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia. Menurut promotor acara, Jerry Luhukay, turnamen ini diadakan agar para petarung lokal bisa meningkatkan kualitas prestasi dan performa. Pasalnya, para petarung lokal masih dianggap sebelah mata oleh petarung dari luar negeri. Padahal, dia mengakui sudah menyelenggarakan tiga kali turnamen Muaythai di Indonesia.
”Ini menjadi turnamen ketiga yang saya buat. Pastinya, kami mengakomodasi untuk para petarung Indonesia dan saya melihat para petarung kita semangat dengan adanya kejuaraan ini,” kata Jerry seusai timbang badan petarung di Gelanggang Kolam Renang Bulungan, Jakarta, kemarin.
Pada ajang ini Jerry menggandeng Dennis O’Dea dari Dynamite Muaythai yang bermarkas di Melbourne, Australia, untuk bermitra sebagai promotor bersama. Dengan kerja sama dengan ini, mantan pelatih Muaythai Indonesia itu berharap bisa membuka jaringan untuk membawa petarung lokal ke luar negeri.
”Ada 11 pertandingan, 12 gymse- Jabodetabek. Kami di sini ingin mencoba kualitas petarung Indonesia menghadapi petarung asing. Apalagi, Indonesia sedang berkembang, sekarang sudah banyak gymMuaythai di Indonesia. Petarung lokal diharapkan bisa belajar banyak dari petarung asing sehingga bisa menambah performa teknik dan performa terbaiknya,” papar Jerry.
Dari 11 partai yang dimainkan, tiga partai di antaranya dari kelompok putri. Terdapat tiga partai pro-amatir dan sisanya profesional. Adapun, kelas yang dimainkan dari 50 kg hingga 75 kg. Salah satu atlet Muaythai asal Australia Tali Silberman mengaku senang bisa mengikuti kejuaraan Naksoo Road to Victory yang kedua pada tahun ini. Pasalnya, olahraga ini juga masih berkembang dan jarang diadakan turnamen di negaranya.
Karena itu, Siberman berharap bisa memanfaatkan hasil dari kerja keras dan latihannya selama ini untuk bertarung di ajang yang sudah mendapatkan persetujuan dari Muaythai Profesional Indonesia (MPI) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tersebut.
”Saya juga sudah pernah bertarung di beberapa negara, seperti Thailand, Indonesia, Korea Selatan. Sementara di Australia sendiri masih sedikit turnamen ini diadakan. Saya senang bisa bertarung di Indonesia. Saya harap bisa memberikan kemampuan terbaik. Saya sudah siap bertarung dan berharap para penonton bisa banyak yang datang,” ucap Siberman, yang turun di kelas 52 kg.
Raikhul amar
Sebanyak 11 pertandingan proamatir dan profesional diikuti sejumlah petarung asal Australia, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia. Menurut promotor acara, Jerry Luhukay, turnamen ini diadakan agar para petarung lokal bisa meningkatkan kualitas prestasi dan performa. Pasalnya, para petarung lokal masih dianggap sebelah mata oleh petarung dari luar negeri. Padahal, dia mengakui sudah menyelenggarakan tiga kali turnamen Muaythai di Indonesia.
”Ini menjadi turnamen ketiga yang saya buat. Pastinya, kami mengakomodasi untuk para petarung Indonesia dan saya melihat para petarung kita semangat dengan adanya kejuaraan ini,” kata Jerry seusai timbang badan petarung di Gelanggang Kolam Renang Bulungan, Jakarta, kemarin.
Pada ajang ini Jerry menggandeng Dennis O’Dea dari Dynamite Muaythai yang bermarkas di Melbourne, Australia, untuk bermitra sebagai promotor bersama. Dengan kerja sama dengan ini, mantan pelatih Muaythai Indonesia itu berharap bisa membuka jaringan untuk membawa petarung lokal ke luar negeri.
”Ada 11 pertandingan, 12 gymse- Jabodetabek. Kami di sini ingin mencoba kualitas petarung Indonesia menghadapi petarung asing. Apalagi, Indonesia sedang berkembang, sekarang sudah banyak gymMuaythai di Indonesia. Petarung lokal diharapkan bisa belajar banyak dari petarung asing sehingga bisa menambah performa teknik dan performa terbaiknya,” papar Jerry.
Dari 11 partai yang dimainkan, tiga partai di antaranya dari kelompok putri. Terdapat tiga partai pro-amatir dan sisanya profesional. Adapun, kelas yang dimainkan dari 50 kg hingga 75 kg. Salah satu atlet Muaythai asal Australia Tali Silberman mengaku senang bisa mengikuti kejuaraan Naksoo Road to Victory yang kedua pada tahun ini. Pasalnya, olahraga ini juga masih berkembang dan jarang diadakan turnamen di negaranya.
Karena itu, Siberman berharap bisa memanfaatkan hasil dari kerja keras dan latihannya selama ini untuk bertarung di ajang yang sudah mendapatkan persetujuan dari Muaythai Profesional Indonesia (MPI) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tersebut.
”Saya juga sudah pernah bertarung di beberapa negara, seperti Thailand, Indonesia, Korea Selatan. Sementara di Australia sendiri masih sedikit turnamen ini diadakan. Saya senang bisa bertarung di Indonesia. Saya harap bisa memberikan kemampuan terbaik. Saya sudah siap bertarung dan berharap para penonton bisa banyak yang datang,” ucap Siberman, yang turun di kelas 52 kg.
Raikhul amar
(bbg)