Peter Pouly Taklukan Ijen
A
A
A
BANYUWANGI - Peter Pouly layak diberikan gelar sebagai raja tanjakan. Sebab, pembalap sepeda asal Prancis itu berhasil kembali menaklukkan rute paling maut di kawasan Gunung Ijen pada etape ketiga International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2015 kemarin.
Tahun lalu pembalap Singha Infinite Cycling Team ini juga mampu meraih finis pertama di rute yang sama. ”Ini gelar kedua di rute yang sama. Mudah-mudahan saya bisa kembali menjadi yang terbaik pada etape terakhir besok (hari ini),” ujar Pouly. Etape ketiga memang disebut sebagai etape paling maut di antara tiga etape lainnya. Diawali start dari Muncar dan berakhir di Paltuding, Ijen.
Pouly yang finis di peringkat pertama mencatatkan waktu 3 jam 46 menit 52 detik. Posisi kedua direbut Daniel Whitehouse dari Team UKYO terpaut cukup jauh dengan selisih 1 menit 35 detik. Disusul Benjamin Paredes dari Powertag menduduki posisi ketiga dengan selisih 3 menit 20 detik. Sukses Pouly merebut gelar juara etape ketiga sekaligus membuatnya menjadi pemimpin lomba (yellow jersey) pada etape terakhir hari ini.
Sebelumnya, pada dua etape, yellow jerseydikuasai King Lok-cheuong dari Korea Selatan. Selain merebut yellow jersey, Pouly juga merebut red polkadot jersey setelah menjadi climber terbaik dengan total 39 poin. Etape ketiga kemarin dimulai dengan rute yang relatif datar sepanjang lebih dari 20 kilometer. Para pembalap yang memiliki karakter sprinter memanfaatkan kesempatan untuk melakukan breakaway alias melesat meninggalkan rombongan besar.
Rombongan kecil yang berjumlah sembilan pembalap memimpin di barisan terdepan. Berdasarkan hasil intermediate sprint pertama di Gereja Maria Ratu, Curah, pembalap Dominic Perez dari Team 7-Eleven memimpin, disusul Elan Riyadi dari timnas Indonesia, Parno asal KFC dan Rendra Bayu Nugroho dari Puslatda Jatim. Mereka bersama enam pembalap lain meninggalkan rombongan besar dengan gap lebih dari lima menit.
Tak heran bila pada King of Mountain (KOM) pertama di Sumberasri, para leaderitulah yang mendominasi. KOM pertama menjadi milik Perez, disusul Rendra dan Parno. Hingga KM 40 formasi pembalap tak berubah. Perez kembali menjadi yang tercepat pada intermediate sprint kedua di Srono. Dia dibuntuti oleh Elan Riyadi, Parno, dan Rendra Bayu.
Setelah itu para ridermelewati rute datar sepanjang lebih kurang 50 km, dari Srono hingga Licin. Formasi pembalap terdepan pecah lepas KM 70. Sebanyak empat pembalap melakukan break. Mereka adalah Elan Riyadi, Siu Wai Ko dari HKSI, Maher Hasnoui dari Skydive Dubai, dan Patrick Sharpe dari St George Merida. Rombongan kedua juga diisi empat rider, yakni Dominic Perez asal 7-Eleven, Oscar Pujol Munoz dari UKYO, Daiki Yasuhara dari Matrix Powertag, dan Rendra Bayu dari Puslatda Jatim.
Hingga KM 100, Elan Riyadi memimpin sendirian di barisan terdepan. Sementara Parno mengalami kecelakaan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Para pembalap mulai menginjak tanjakan ekstrem di Desa Jambu, Licin. Thomas Rabou dari Team Gusto merebut KOM kedua di Jambu, Tamansari, dibuntuti Vladimir Gusev dari Skydive Dubai dan Puoly.
Pouly yang sejak awal menyimpan tenaga menyodok di 20 km menjelang KOM ketiga sekaligus garis finis. Pouly merebut KOM ketiga, diikuti Whitehouse dan Prades. Ketiga pembalap inilah yang finis terdepan pada etape paling melelahkan ini.
Rachmad tomy
Tahun lalu pembalap Singha Infinite Cycling Team ini juga mampu meraih finis pertama di rute yang sama. ”Ini gelar kedua di rute yang sama. Mudah-mudahan saya bisa kembali menjadi yang terbaik pada etape terakhir besok (hari ini),” ujar Pouly. Etape ketiga memang disebut sebagai etape paling maut di antara tiga etape lainnya. Diawali start dari Muncar dan berakhir di Paltuding, Ijen.
Pouly yang finis di peringkat pertama mencatatkan waktu 3 jam 46 menit 52 detik. Posisi kedua direbut Daniel Whitehouse dari Team UKYO terpaut cukup jauh dengan selisih 1 menit 35 detik. Disusul Benjamin Paredes dari Powertag menduduki posisi ketiga dengan selisih 3 menit 20 detik. Sukses Pouly merebut gelar juara etape ketiga sekaligus membuatnya menjadi pemimpin lomba (yellow jersey) pada etape terakhir hari ini.
Sebelumnya, pada dua etape, yellow jerseydikuasai King Lok-cheuong dari Korea Selatan. Selain merebut yellow jersey, Pouly juga merebut red polkadot jersey setelah menjadi climber terbaik dengan total 39 poin. Etape ketiga kemarin dimulai dengan rute yang relatif datar sepanjang lebih dari 20 kilometer. Para pembalap yang memiliki karakter sprinter memanfaatkan kesempatan untuk melakukan breakaway alias melesat meninggalkan rombongan besar.
Rombongan kecil yang berjumlah sembilan pembalap memimpin di barisan terdepan. Berdasarkan hasil intermediate sprint pertama di Gereja Maria Ratu, Curah, pembalap Dominic Perez dari Team 7-Eleven memimpin, disusul Elan Riyadi dari timnas Indonesia, Parno asal KFC dan Rendra Bayu Nugroho dari Puslatda Jatim. Mereka bersama enam pembalap lain meninggalkan rombongan besar dengan gap lebih dari lima menit.
Tak heran bila pada King of Mountain (KOM) pertama di Sumberasri, para leaderitulah yang mendominasi. KOM pertama menjadi milik Perez, disusul Rendra dan Parno. Hingga KM 40 formasi pembalap tak berubah. Perez kembali menjadi yang tercepat pada intermediate sprint kedua di Srono. Dia dibuntuti oleh Elan Riyadi, Parno, dan Rendra Bayu.
Setelah itu para ridermelewati rute datar sepanjang lebih kurang 50 km, dari Srono hingga Licin. Formasi pembalap terdepan pecah lepas KM 70. Sebanyak empat pembalap melakukan break. Mereka adalah Elan Riyadi, Siu Wai Ko dari HKSI, Maher Hasnoui dari Skydive Dubai, dan Patrick Sharpe dari St George Merida. Rombongan kedua juga diisi empat rider, yakni Dominic Perez asal 7-Eleven, Oscar Pujol Munoz dari UKYO, Daiki Yasuhara dari Matrix Powertag, dan Rendra Bayu dari Puslatda Jatim.
Hingga KM 100, Elan Riyadi memimpin sendirian di barisan terdepan. Sementara Parno mengalami kecelakaan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Para pembalap mulai menginjak tanjakan ekstrem di Desa Jambu, Licin. Thomas Rabou dari Team Gusto merebut KOM kedua di Jambu, Tamansari, dibuntuti Vladimir Gusev dari Skydive Dubai dan Puoly.
Pouly yang sejak awal menyimpan tenaga menyodok di 20 km menjelang KOM ketiga sekaligus garis finis. Pouly merebut KOM ketiga, diikuti Whitehouse dan Prades. Ketiga pembalap inilah yang finis terdepan pada etape paling melelahkan ini.
Rachmad tomy
(bbg)