Simpati untuk Bale, Mantan Presiden hingga Kaka Unjuk Prihatin
A
A
A
MADRID - Situasi sulit yang dialami Gareth Bale di Real Madrid mengundang simpati sejumlah sosok yang pernah dekat dengan Santiago Bernabeu. Mantan Presiden Madrid Ramon Calderon dan gelandang Brasil Ricardo 'Kaka' Izecson dos Santos Leite mengungungkapkan dukungannya agar Bale tegar menghadapi tekanan.
Bale tengah berjuang mengembalikan performa terbaiknya di musim kedua bersama Los Blancos, setelah musim lalu membantu Madrid memenangkan Liga Champions ke-10. Dia mendapat sorotan atas kekalahan Madrid 1-2 dari Juventus di Juventus Stadium pada laga pertama semifinal Liga Champions, dan hasil imbang 2-2 melawan Valencia di La Liga Spanyol, akhir pekan lalu.
Melawan Juventus, Bale hanya mampu melepaskan satu tembakan ke gawang Juventus. Kinerja Bale menurun dibanding musim lalu, sejauh ini Bale hanya mencetak 17 gol dari 45 penampilan bagi Madrid di semua kompetisi. Bandingkan dengan musim lalu dimana dia mencetak 22 gol dari 44 penampilan. Itu sebabnya, bintang Wales itu dikabarkan akan kembali ke Liga Primer Inggris dan dikaitkan dengan Manchester United dan Chelsea. (Baca juga: Situasi Bale Memanas di Madrid, Agen Salahkan Rekan Setim)
Namun, Calderon yang mundur sebagai Presiden Madrid pada 2009 menyatakan Bale bukan robot yang bisa tampil konsisten tanpa jeda. "Gareth (Bale) tidak bermain bagus, tapi dia juga tidak istirahat. Mereka bukan robot," kata Calderon kepada Sunday Mirror. "Gareth merupakan pemain dengan predikat rekor transfer dunia di samping namanya. Dengan demikian, semua orang menatapnya seolah-olah dia selalu menjadi pemain terbaik. Itu tidak mungkin."
Sementara Kaka, mantan pemain Madrid yang kini merumput di Santos sebagai pemain pinjaman dari Klub Major League Soccer (MLS) Orlando City, menasihati mantan pemain Tottenham Hotspur itu agar menjadikan kritik dan tekanan di Santiago Bernabeu sebagai pendorong tumbuhnya motivasi dan kepercayaan diri.
"Saran saya untuk Bale? Ambil momen itu untuk menjadi lebih kuat dan menjadi pemain yang lebih baik," kata Kaka. "Saya belum pernah bermain dengan Bale, tapi saya akan katakan bahwa tekanan yang dia rasakan harus digunakan sebagai bahan bakar menumbukan motivasi dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam permainan."
"Tekanan adalah sesuatu yang akan Anda hadapi setiap hari bersama Real Madrid. Tidak hanya Bale, tapi semua pemain. Bahkan Cristiano (Ronaldo), yang telah memenangkan dua Bola Emas bersama klub, mendapat siulan ejekan di Santiago Bernabeu," tambahnya.
Kaka memang pernah mengalami masa sulit bersama Real Madrid setelah didatangkan dengan nilai transfer hampir mencapai 70 juta euro (sekitar Rp954 triliun, 1 euro setara Rp14.713) dari AC Milan. Kaka bergabung dengan Los Blancos pada musim panas 2009, dalam satu musim di mana Madrid juga menandatangani Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Xabi Alonso, Raul Albiol, dan Alvaro Arbeloa.
Bale tengah berjuang mengembalikan performa terbaiknya di musim kedua bersama Los Blancos, setelah musim lalu membantu Madrid memenangkan Liga Champions ke-10. Dia mendapat sorotan atas kekalahan Madrid 1-2 dari Juventus di Juventus Stadium pada laga pertama semifinal Liga Champions, dan hasil imbang 2-2 melawan Valencia di La Liga Spanyol, akhir pekan lalu.
Melawan Juventus, Bale hanya mampu melepaskan satu tembakan ke gawang Juventus. Kinerja Bale menurun dibanding musim lalu, sejauh ini Bale hanya mencetak 17 gol dari 45 penampilan bagi Madrid di semua kompetisi. Bandingkan dengan musim lalu dimana dia mencetak 22 gol dari 44 penampilan. Itu sebabnya, bintang Wales itu dikabarkan akan kembali ke Liga Primer Inggris dan dikaitkan dengan Manchester United dan Chelsea. (Baca juga: Situasi Bale Memanas di Madrid, Agen Salahkan Rekan Setim)
Namun, Calderon yang mundur sebagai Presiden Madrid pada 2009 menyatakan Bale bukan robot yang bisa tampil konsisten tanpa jeda. "Gareth (Bale) tidak bermain bagus, tapi dia juga tidak istirahat. Mereka bukan robot," kata Calderon kepada Sunday Mirror. "Gareth merupakan pemain dengan predikat rekor transfer dunia di samping namanya. Dengan demikian, semua orang menatapnya seolah-olah dia selalu menjadi pemain terbaik. Itu tidak mungkin."
Sementara Kaka, mantan pemain Madrid yang kini merumput di Santos sebagai pemain pinjaman dari Klub Major League Soccer (MLS) Orlando City, menasihati mantan pemain Tottenham Hotspur itu agar menjadikan kritik dan tekanan di Santiago Bernabeu sebagai pendorong tumbuhnya motivasi dan kepercayaan diri.
"Saran saya untuk Bale? Ambil momen itu untuk menjadi lebih kuat dan menjadi pemain yang lebih baik," kata Kaka. "Saya belum pernah bermain dengan Bale, tapi saya akan katakan bahwa tekanan yang dia rasakan harus digunakan sebagai bahan bakar menumbukan motivasi dan kepercayaan diri yang lebih besar dalam permainan."
"Tekanan adalah sesuatu yang akan Anda hadapi setiap hari bersama Real Madrid. Tidak hanya Bale, tapi semua pemain. Bahkan Cristiano (Ronaldo), yang telah memenangkan dua Bola Emas bersama klub, mendapat siulan ejekan di Santiago Bernabeu," tambahnya.
Kaka memang pernah mengalami masa sulit bersama Real Madrid setelah didatangkan dengan nilai transfer hampir mencapai 70 juta euro (sekitar Rp954 triliun, 1 euro setara Rp14.713) dari AC Milan. Kaka bergabung dengan Los Blancos pada musim panas 2009, dalam satu musim di mana Madrid juga menandatangani Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Xabi Alonso, Raul Albiol, dan Alvaro Arbeloa.
(sha)