10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho

Senin, 11 Mei 2015 - 19:25 WIB
10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho
10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho
A A A
LONDON - Tangan dingin pelatih berdarah Portugal ini dalam hal membesut sebuah tim hingga mengorbitkan pemain, sudah tidak perlu diragukan lagi. Beberapa klub besar Eropa seperti Inter Milan, FC Porto, Real Madrid hingga Chelsea pernah merasakan kepiawaian ramuan taktik seorang Jose Mourinho. Di bawah asuhan Mou, klub tersebut tidak hanya jadi jawara di kompetisi domestik masing-masing, tapi juga menguasai Eropa. Berkat kebolehannya membawa tim menjadi juara, Mourinho mendapatkan julukan The Special One.

Namun sosoknya yang keras, bahkan sering disebut arogan membuat klub yang ditanganinya harus membayar mahal, tapi semua itu setimpal dengan gelar juara yang datang. Sepanjang karirnya membesut klub kelas dunia, Mou kerap terlibat kontroversi hingga membuat beberapa pemain harus kehilangan pekerjaannya. Banyak yang harus pergi, atau sekedar menjadi penghangat bangku cadangan agar Mou bisa leluasa bekerja.

Dari sekian banyak pemain buangan Jose Mourinho, beberapa dari mereka justru bersinar di klub lain namun tidak jarang karirnya makin terpuruk. Mulai dari alasan taktik, berbeda pendapat hingga kebutuhan tim membuat pemain-pemain ini tersingkir. Sindonews coba merangkumnya jadi 10 pemain top dunia yang menjadi korban Jose Mourinho:

1. Pedro Leon

Jose Mourinho dikenal karena komentarnya yang keras, pedas serta kontroversial, apakah itu tentang pemain tertentu atau dengan media dan bahkan kepada pelati tim lain yang menjadi rivalnya. Pelatih asal Portugal itu juga anti kritik, baik itu yang berasal dari luar atau internal tim besutannya. Buntutnya beberapa pemain yang menyatakan kekecewaan atas perlakukan Mourinho menjadi korbannya, pada urutan pertama ada Pedro Leon yang bergabung bersama Real Madrid pada 2010, silam.

Pedro yang sering duduk di bangku cadangan beberapa kali kerap mengeluarkan kritik kepada Mourinho, akibatnya ia tidak punya hubungan yang baik dengan sangat pelatih. Sepanjang Liga Spanyol musim 2010-2011, Leon hanya bermain selama 132 menit, sisanya hanya jadi penonton setia El Real. Setelahnya Pedro dipinjamkan Madrid ke klub asalnya Getafe, lantaran dinilai kalah bersaing di skuat utama Los Blancos.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Retaknya hubungan keduanya, sempat membuat mereka sering beradu argumen di dalam maupun di luar lapangan. Mourinho sendiri pernah mengatakan bahwa pemain itu (Pedro) tidak seperti bintang Zinedine Zidane. Bagi Mourinho, Leon belumlah berstatus bintang besar dan masih harus banyak berlatih. Sementara Pedro mengaku kehilangan kepercayan dirinya sewaktu membela Madrid dibawah arahan Mourinho.

2. Iker Casillas

Status langganan penjaga gawang utama Real Madrid dan menjadi ikon klub raksasa asal Ibukota Spanyol untuk waktu yang lama tidak lantas membuat posisi Iker Casillas aman. Di bawah besutan Jose Mourinho, untuk pertama kalinya Casillas kehilangan tempatnya di skuat utama Los Blancos -julukan Madrid-. Berawal dari cedera tangan yang dialami Casillas, membuat tempatnya digantikan oleh penjaga gawang, Diego Lopez yang didatangkan dari Sevilla.

Namun setelah mulai pulih, bukannya mendapatkan tempatnya kembali Casillas justru kerap dicadangkan Mou hingga menimbulkan konflik antara keduanya. Meski mengejutkan, namun Mou membela diri dengan mengatakan bahwa alasan tidak diturunkannya Casillas murni karena alasan teknis. Casillas makin merana ketika kedatangan Antonio Adan, kondisi ini makin membuat konflik sang veteran dan pelatih hebat semakin memanas.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Casillas sendiri pernah mengakui hubungannya dengan pelatih berjuluk The Special One tidak harmonis. "Kami saling menghormati dalam hubungan profesional, tapi dalam hubungan secara personal jelas kami tidak mempunyai hubungan yang sama. Saya tidak berpikir bahwa kami harus berkutat pada permasalahan itu. Saya akan tegaskan sekali lagi, diatas semuanya adalah (kepentingan) klub,” ucap sang kapten El Real tersebut.

Buntutnya konflik Mourinho dan Casillas kian meruncing hingga membuat kondisi ruang ganti El Real memanas. Akibatnya di akhir musim, Mourinho memutuskan hengkang untuk kembali ke mantan klubnya Chelsea dan bersaing di Liga Inggris. Sementara itu dibawah asuhan Carlo Ancelotti, perlahan tapi pasti Casillas mulai mendapatkan kembali tempatnya di skuat utama.

3. Ricardo Kaka

Real Madrid merogoh kocek cukup dalam saat coba mendatangkan bintang AC Milan, Ricardo Kaka ke Santiago Bernabeu dengan mahar mencapai 68,5 juta pounds pada 2009 lalu. Sebagai upaya menjadikan Madrid sebagai tim berjuluk El Galacticos, kubu Ibukota Spanyol itu mengumpulkan semua pemain terbaik dalam satu tim termasuk Kaka yang menjadi pemain termahal saat itu. Pada musim pertamanya, performa pemain kartu AS Brazil itu terbilang cukup sukses.

Namun sayang masalah cedera menjadi penghalang Kaka untuk bersinar bersama Los Blancos -julukan Madrid-, ketika pada 2010 sang pemain mengalami cedera lutut sehingga memaksanya naik meja operasi. Kondisi tersebut sempat membuat Kaka harus absen panjang selama delapan bulan, ditambah kedatangan Jose Mourinho sebagai pelatih anyar El Real memaksa sang bintang semakin terpinggirkan.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Mou saat itu lebih memilih Cristiano Ronaldo sebagai anak emasnya, bahkan pada beberapa kesempatan pelatih asal Portugal itu seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Kaka. "Sebagai pemimpin tim, saya tak bisa membuang waktu dengan hanya meratapi seorang pemain (Kaka) yang cedera. Saya masih memiliki pemain lain yang menggantungkan masa depannya kepada saya," tegas Mou.

Akhirnya pada 2013, kubu Madrid memutuskan untuk menjual Kaka ditentukan setelah entrenador Jose Mourinho, presiden Florentino Perez, penasehat klub Zinedine Zidane dan wakil presiden Jose Angel Sanchez menggelar rapat tertutup. Kaka kembali lagi ke mantan klubnya AC Milan, tapi sayang sinarnya yang telah meredup tidak mampu bersinar kembali.

4. Sergio Canales

Bermain untuk sebuah klub sebesar Real Madrid bukanlah perkara mudah, apalagi ketika Anda masih muda dan belum punya banyak pengalaman. Semuanya menjadi buruk saat mulai kesulitan menembus skuat utama, hingga akhirnya pemain mulai dilupakan dan terabaikan. Kasus ini terjadi pada Sergio Canales seorang mantan gelandang serang Racing Santander yang sempat sangat diminati oleh Jose Mourinho. El Real pun menyanggupi permintaan pelatih yang kini menangani Chelsea itu dan mendatangkannya dari Racing Santander pada 2010 lalu.

Canales menjadi salah satu pemain yang punya potensi besar dalam skuat Madrid di bawah asuhan Mourinho ketika itu. Tapi nyatanya Canales tidak mendapatkan kesempatan dari Mourinho hingga akhirnya gagal menembus skuat utama El Real. Selama dua musim bersama El Real, Canales hanya mencatat 10 laga dan tanpa satu sekali pun mencetak gol. Sial benar memang nasib yang belum sempat bersinar bersama Madrid, tapi akhirnya dibuang karena dianggap gagal bersinar di Santiago Bernabeu.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Padahal saat direkrut dari Racing Santander musim lalu, Canales merupakan bagian dari rencana Madrid untuk memberi kesempatan kepada pemain muda Spanyol. Namun nasib Canales berujung sebagai pemain pinjaman ke ke Valencia selama dua musim (2011-2013) dengan mahar sebesar satu juta euro hingga akhirnya dipermanenkan. Sayang performa Canales juga tidak terlalu cemerlang bersama Los Che -julukan Valencia-, dan kini ia bergabung bersama Real Sociedad setelah ditebus dengan mahar sebesar 3,5 juta euro pada 2014 lalu.

5. Juan Mata

Kemampuan Jose Mourinho sebagai salah satu pelatih terbaik dunia, sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Namun keputusan Mou saat melepas Juan Mata dipertanyakan banyak pihak, mengingat performa playmaker asal Spanyol itu sangat bagus di bawah asuhan juru taktik asal Portugal tersebut. Mou yang datang kembali ke London, usai meninggalkan Real Madrid menjadikan Mata sebagai korban pertama di Stamford Bridge -kandang Chelsea-. Saat itu The Special One lebih menyukai menurunkan Oscar sebagai playmaker dan mulai melupakan peran Mata.

Kembalinya Mou ke Stamford Bridge membuat Mata kehilangan tempat utama di skuad Chelsea, padahal sebelumnya pemain asal Spanyol itu memenangkan pemain terbaik klub pada tahun 2012 dan 2012 karena peran pentingnya buat The Blues. Namun kedatangan Mou membuat pemain 25 tahun itu hanya main 13 kali sebelum akhirnya dilepas ke Manchester United. Keputusan Mourinho kala itu sangat mengejutkan, pasalnya Mata bukanlah pemain buruk dalam skuat asal London tersebut.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Keputusan Mata sempat mendapatkan penolakan dari fans Chelsea, tapi Mou tidak bergeming dengan keputusannya. Meski kemudian bersama United, Mata bermain cukup cemerlang. Namun pelatih asal Portugal itu membuktikan keputusannya tepat dengan menghadirkan gelar juara Liga Inggris musim 2014-2015 kepada Chelsea, dengan Oscar dan Hazard menjadi penopang keberhasilan The Blues.

6. Lassana Diarra

Pindah dari Portsmouth menuju Real Madrid pada bursa transfer Januari 2009 lalu dengan mahar sebesar 18,8 juta pounds, penampilan perdana Lassana Diarra sempat mencuri perhatian. Bahkan gelandang asal Prancis itu sempat menjadi pemain Los Blancos yang disegani oleh para fans atas performa apiknya bersama El Real. Namun seiring kedatangan pelatih anyar, Jose Mourinho membuat perlahan sosok Diarra dilupakan, apalagi saat itu Madrid tengah gencar melakukan pembelian pemain baru.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Kedatangan Sami Khedira dan kehadiran Nuri Sahin, memaksa gelandang asal Prancis itu tersingkir dari skuat utama. Berawal dari nama Lass tidak dimasukkan dalam skuad Real Madrid dalam tur pramusim mereka, Diarra mulai jadi penghuni tetap bangku cadangan. Puncaknya pada 2012 lalu, gelandang bertahan yang juga bisa bermain pada posisi bek kiri itu memilih meninggalkan Madrid. Klub kaya asal Rusia, Anzhi Makhachkala menjadi pelabuhan baru buat Diarra, namun sayang performanya tidak segemilang sebelumnya.

7. Nuri Sahin

Kepindahan Nuri Sahin dari Borussia Dortmund ke Real Madrid pada jendela transfer musim panas 2011 lalu, sempat diramal akan jadi superstar baru di Santiago Bernabeu. Sahin dinilai mempunyai semua bakat yang dibutuhkan untuk bersinar bersama Madrid, dikontrak berdurasi enam tahun pada musim perdana. Sahin mengatakan alasannya bermain untuk klub bergengsi Madrid adalah semata-mata karena Jose Mourinho.

Sahin kemudian membuat debut resminya sebagai pemain pengganti dalam kemenangan besar 7-1 atas Osasuna di Santiago Bernabeu pada tanggal 6 November 2011. Tapi masalah cedera membuat gelandang timnas Turki itu hanya tampil sebanyak 10 kali membela El Real di semua kompetisi. Sementara itu Mourinho memilih untuk tidak menunggu pemain cedera dan enggan memberinya kesempatan beradaptasi di Madrid. Kedatangan Xabi Alonso dan Khedira menjadi awal terdepaknya Sahin pada skuat utama.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Hanya bermain 2 kali Liga Spanyol musim 2012-2013 serta jadi penghangat bangku cadangan, membuat Madrid meminjamkan Sahin ke Liverpool. Di Liverpool Sahin kembali tidak mendapat kepercayaan Brendan Rogers, walau mencetak 3 gol dan 2 assist dari 12 penampilannya diseluruh kompetisi bersama Liverpool. Ia pun memilih pulang ke Dortmund dan mulai menemukan jati dirinya kembali.

8. Juan Cuadrado

Kedatangan pemain potensial asal Kolombia, Juan Cuadrado bersama Chelsea pada jendela transfer Januari lalu dengan nilai transfer mencapai 26 juta pounds membuat semua orang berpikir klub asal London bakal punya lini depan paling berbahaya di Liga Inggris. Duet Cuadrado-Hazard digadang-gadang akan jadi penopang keberhasilan Chelsea pada musim 2014-2015, tapi sayang semua ramalan itu salah.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Status pemain termahal pada bursa transfer musim dingin, tidak lantas membuat Cuadrado mampu menembus skuat utama The Blues -julukan Chelsea-. Cuadrado yang terkenal memiliki kecepatan dan teknik mumpuni dan kerap melakukan tusukan yang berujung pada umpan-umpan matang ternyata tidak cukup buat Mou. Sejak memutuskan pindah dari Fiorentina ke Chelsea sepertinya jadi kesalahan besar buat Cuadrado, lantaran ia jarang mendapat kesempatan dari Mourinho sepanjang musim ini.

9. Mohamed Salah

Dibuang Chelsea ke Fiorentina pada musim dingin 2015 untuk dijadikan paket transfer Juan Cuadrado, tidak membuat sinar pemain asal Mesir, Mohamed Salah lantas meredup. Keputusan Salah dilepas Chelsea, tidak lain karena pelatih Jose Mourinho beranggapan mantan pemain Basel bermain tidak sesuai dengan yang diharapkan. Salah memang hebat dalam menyerang, namun rapuh membantu tim saat diserang lawan.

Atas alasan itulah Salah dipinjamkan ke La Viola –julukan Fiorentina- hingga akhir musim. Hebatnya, pemain berusia 22 tahun itu justru tampil memukau kala tampil di bawah asuhan Vincenzo Montella. Dari 13 laga yang telah dilalui, ia mampu mencetak tujuh gol. Berkat performa apik itu, ia mampu membawa Fiorentina melaju ke semifinal Liga Europa. Bahkan ia berambisi membawa tim yang bermarkas di Artemio Franchi meraih trofi kasta kedua kompetisi Benua Biru tersebut.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Meski sukses di Fiorentina, Salah tak lupa dengan Chelsea yang sudah melambungkan namanya. Selain itu, ia bakal menentukan masa depannya bersama The Blues dalam kurun satu bulan ke depan. "Chelsea memberi saya peluang untuk mencapai level seperti ini. Saya memiliki satu bulan untuk memutuskan masa depan,” terang Salah.

10. Hamit Altintop

Diboyong dengan status bebas bebas transfer dari Bayern Muenchen pada bursa transfer musim panas 2010-2011, Hamit Altintop ternyata tidak mampu menembus skuat utama Real Madrid. Gelontoran uang sebesar 4,5 juta pounds ketika mengamankan gelandang asal Turki itu terbilang sia-sia. Debut pertama Altintop bersama Madrid terjadi pada September 2011 dalam pertandingan melawan Ajax, namun kala itu Mou menurunkannya sebagau pemain pengganti.

10 Pemain Top Dunia Korban Arogansi Mourinho


Di Real Madrid pada era Mourinho, Altintop hanya tampil sebanyak 12 kali di semua kompetisi. Ia juga hanya menyumbang sebiji gol untuk El Real dengan sebagian besar hanya jadi penghangat bangku cadangan. Hingga akhirnya Altintop memutuskan meninggalkan Madrid pada 2012 lalu untuk bergabung bersama klub raksasa asal Turki, Galatasaray.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0797 seconds (0.1#10.140)