Alasan Carolina Marin Selalu Nyaman Main di Indonesia: Istora Senayan Seperti Rumah
Jum'at, 10 Maret 2023 - 01:00 WIB
Pebulu tangkis Spanyol, Carolina Marin merasa nyaman tampil di Indonesia karena merasa Istora Senayan seperti rumah. Foto: Badminton Photo
JAKARTA - Bintang tunggal putri Spanyol, Carolina Marin , mengungkapkan bahwa dirinya memiliki banyak kenangan manis ketika tampil di Indonesia. Sebab menurutnya, ketika bermain di Tanah Air, dia selalu merasa seperti berada di rumahnya sendiri karena dukungan luar biasa yang diberikan oleh para supporter Indonesia.
Marin bisa dibilang memang punya banyak ikatan dengan dunia bulutangkis Indonesia. Dia pernah mengikuti program latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, 2013.
Bahkan, mantan pemain nomor satu dunia itu menyabet gelar juara dunia keduanya saat tampil di Istora Senayan, Jakarta, 2015 silam. Kala itu, dia melibas jagoan India, Saina Nehwal, dengan skor 21-16 dan 21-19.
Atmosfer di Istora Senayan pun tak kalah ramai ketika pemain berusia 29 tahun itu tampil di turnamen seperti Indonesia Open dan Indonesia Masters. Pasalnya, para supporter Tim Merah-Putih juga memberikan dukungan penuh kepadanya, bahkan walaupun dia menelan kekalahan.
Oleh karena itu, Marin merasa bermain seperti di rumahnya sendiri ketika mentas di Istora Senayan. Menurutnya, momen di mana namanya digaungkan di sana oleh supporter Indonesia menjadi kenangan yang mengesankan.
“Banyak kenangan mengesankan di Indonesia termasuk gelar juara yang ku dapat. Indonesia selalu membuat ku merasa seperti di rumah sendiri. Masyarakatnya sangat mencintai bulu tangkis,” kata Marin dalam konferensi pers virtual perpanjangan kerjasama dirinya dan La Liga, yang dihadiri MNC Portal Indonesia, Rabu (8/3/2023).
“Kalau tidak salah pada 2017, saya kalah di semifinal melawan pemain China saat di Indonesia, saya marah pada diri saya sendiri karena kekalahan itu. Tapi, di sisi lain, saya juga gembira karena semua pendukung di sana, sekitar 7000 orang yang ada meneriakkan nama saya,” tambahnya.
Pemain kelahiran Huelva itu sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri untuk tampil di ajang All England 2023, yang akan berlangsung pada 14-19 mendatang di Utilita Arena, Birmingham. Tampil sebagai unggulan ketujuh, dia bakal bentrok dengan Kirsty Gilmour dari Skotlandia di babak 32 besar turnamen Super 1000 itu.
Marin bisa dibilang memang punya banyak ikatan dengan dunia bulutangkis Indonesia. Dia pernah mengikuti program latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, 2013.
Bahkan, mantan pemain nomor satu dunia itu menyabet gelar juara dunia keduanya saat tampil di Istora Senayan, Jakarta, 2015 silam. Kala itu, dia melibas jagoan India, Saina Nehwal, dengan skor 21-16 dan 21-19.
Atmosfer di Istora Senayan pun tak kalah ramai ketika pemain berusia 29 tahun itu tampil di turnamen seperti Indonesia Open dan Indonesia Masters. Pasalnya, para supporter Tim Merah-Putih juga memberikan dukungan penuh kepadanya, bahkan walaupun dia menelan kekalahan.
Oleh karena itu, Marin merasa bermain seperti di rumahnya sendiri ketika mentas di Istora Senayan. Menurutnya, momen di mana namanya digaungkan di sana oleh supporter Indonesia menjadi kenangan yang mengesankan.
“Banyak kenangan mengesankan di Indonesia termasuk gelar juara yang ku dapat. Indonesia selalu membuat ku merasa seperti di rumah sendiri. Masyarakatnya sangat mencintai bulu tangkis,” kata Marin dalam konferensi pers virtual perpanjangan kerjasama dirinya dan La Liga, yang dihadiri MNC Portal Indonesia, Rabu (8/3/2023).
“Kalau tidak salah pada 2017, saya kalah di semifinal melawan pemain China saat di Indonesia, saya marah pada diri saya sendiri karena kekalahan itu. Tapi, di sisi lain, saya juga gembira karena semua pendukung di sana, sekitar 7000 orang yang ada meneriakkan nama saya,” tambahnya.
Pemain kelahiran Huelva itu sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri untuk tampil di ajang All England 2023, yang akan berlangsung pada 14-19 mendatang di Utilita Arena, Birmingham. Tampil sebagai unggulan ketujuh, dia bakal bentrok dengan Kirsty Gilmour dari Skotlandia di babak 32 besar turnamen Super 1000 itu.
(sto)
tulis komentar anda