Dengarkan PSSI, Pelatih PSM dan Persikabo Minta Kinerja Wasit Liga 1 Dievaluasi
Jum'at, 10 Maret 2023 - 00:08 WIB
CIBINONG - Kinerja wasit Liga 1 2022-2023 dalam memimpin pertandingan mendapat kritikan pedas dari pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares dan Persikabo 1973, Aidin Sharin. Mereka mengaku kecewa lantaran juru pengadil lapangan hijau itu kerap membuat keputusan kontroversial.
Kekecewaan itu diutarakan kedua pelatih seusai pertandingan yang dimenangkan PSM dengan skor 1-0 atas Persikabo di Stadion Pakansari, Kamis (9/3/2023). "Saya beri contoh, kalau misalkan pelatih buruk, dipecat, pemain juga sama, dipecat, itu ada konsekuensi. Kalau dengan wasit, saya tidak tahu. Kami sebagai profesional harusnya ada konsekuensi," kata Bernardo Tavares
Tavares mengatakan kerugian yang dialami PSM atas kerugian yang dibuat wasit bukan hanya terjadi di laga melawan Persikabo saja. Pada laga-laga sebelumnya juga merasakan hal yang sama.
"Itu di banyak laga kami. Wasit banyak kesalahan. Saya tidak ada masalah dengan wasit. Akan tetapi, asalkan wasit memang menerapkan aturan yang sama kepada kedua tim. Saya coba percaya kepada wasit, tetapi apa yang terjadi. Kadang-kadang saya geleng-geleng kepala dengan keputusan wasit. Itu baratkan kami punya anak, dia di bully sekali dua kali, kami diam. Akan etapi, dua kali sampai empat kali, apakah kamu akan diam saja?," tambahnya.
Sementara itu, Aidin Sharin meminta PSSI untuk mengatasi persoalan ini jika ingin sepak bola Indonesia berkualitas. "Masalah di sepak bola Indonesia ini semua sama, wasit. Sepak Indonesia sejatinya punya potensi, tetapi ini harus diperbaiki," katanya.
Aidin mencoba membandingkan perlakuan terhadap wasit bermasalah di Indonesia, Malaysia serta Singapura. Menurutnya, itu sangat berbeda.
Jika di Malaysia dan Singapura, wasit akan dapat sanksi tegas saat bermasalah. "Saya pernah melatih di Singapura dan Malaysia. Jika ada wasit yang buat salah mereka dihukum, tidak menunggu dua tiga laga. Ini yang harus diperbaiki di Indonesia," ucapnya.
Kekecewaan itu diutarakan kedua pelatih seusai pertandingan yang dimenangkan PSM dengan skor 1-0 atas Persikabo di Stadion Pakansari, Kamis (9/3/2023). "Saya beri contoh, kalau misalkan pelatih buruk, dipecat, pemain juga sama, dipecat, itu ada konsekuensi. Kalau dengan wasit, saya tidak tahu. Kami sebagai profesional harusnya ada konsekuensi," kata Bernardo Tavares
Tavares mengatakan kerugian yang dialami PSM atas kerugian yang dibuat wasit bukan hanya terjadi di laga melawan Persikabo saja. Pada laga-laga sebelumnya juga merasakan hal yang sama.
"Itu di banyak laga kami. Wasit banyak kesalahan. Saya tidak ada masalah dengan wasit. Akan tetapi, asalkan wasit memang menerapkan aturan yang sama kepada kedua tim. Saya coba percaya kepada wasit, tetapi apa yang terjadi. Kadang-kadang saya geleng-geleng kepala dengan keputusan wasit. Itu baratkan kami punya anak, dia di bully sekali dua kali, kami diam. Akan etapi, dua kali sampai empat kali, apakah kamu akan diam saja?," tambahnya.
Sementara itu, Aidin Sharin meminta PSSI untuk mengatasi persoalan ini jika ingin sepak bola Indonesia berkualitas. "Masalah di sepak bola Indonesia ini semua sama, wasit. Sepak Indonesia sejatinya punya potensi, tetapi ini harus diperbaiki," katanya.
Aidin mencoba membandingkan perlakuan terhadap wasit bermasalah di Indonesia, Malaysia serta Singapura. Menurutnya, itu sangat berbeda.
Jika di Malaysia dan Singapura, wasit akan dapat sanksi tegas saat bermasalah. "Saya pernah melatih di Singapura dan Malaysia. Jika ada wasit yang buat salah mereka dihukum, tidak menunggu dua tiga laga. Ini yang harus diperbaiki di Indonesia," ucapnya.
(yov)
tulis komentar anda