Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Tampil di Kejuaraan Dunia IFSC di Bern

Sabtu, 29 Juli 2023 - 01:01 WIB
Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Tampil di Kejuaraan Dunia IFSC di Bern. Foto: Federasi Panjat Tebing Indonesia
BERN - Stadion Post Finance Arena akan menjadi pusat perhatian para diaspora Swiss-Indonesia pada musim panas ini. Sebagai stadion hoki es terbesar di Heidiland, tempat ini akan menggelar 2023 IFSC Climbing World Championships, sebuah kejuaraan panjat tebing internasional yang akan berlangsung dari 1 hingga 12 Agustus 2023. Tim Panjat Tebing Indonesia telah siap untuk ambil bagian dalam ajang ini dengan keberharapan meraih gelar juara sebagai salah satu syarat untuk tiket mengikuti Olimpiade 2024 di Paris.

Hendra Basir, Pelatih Timnas Panjat Tebing Indonesia, menyatakan, "Ya, kami memang akan ikut serta. 15 atlet panjat tebing Indonesia akan berlaga." Tim Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai prestasi tertinggi terutama dalam kategori speed climbing, di mana mereka sering menjadi juara dalam berbagai kejuaraan. Baik dalam peringkat perorangan maupun sebagai tim, atlet-atlet Indonesia menduduki peringkat satu dunia.

"Terakhir kami juara di Chamonix, Perancis, awal Juli lalu, putra dan putri mendapatkan medali emas," tambah Hendra. Para atlet Indonesia juga telah mencatatkan rekor sebagai pemanjat tebing tercepat di dunia.



Baca Juga: Jaminan Kesehatan untuk Atlet Panjat Tebing Indonesia

Meskipun optimisme tinggi, tantangan di Bern juga cukup besar. Sulitnya mencari penginapan dan anggaran yang terbatas menjadi beberapa kendala yang dihadapi oleh tim Indonesia. Namun, mereka bersyukur akhirnya berhasil mendapatkan akomodasi yang layak berkat bantuan Yuni Lauterjung, warga Indonesia yang membantu dalam pengurusan akomodasi tim.

Selain itu, IFSC (Federasi Panjat Tebing Dunia) juga menjadi sorotan selama persiapan kejuaraan panjat tebing internasional ini. Beberapa pihak menyatakan bahwa federasi ini kurang memperhatikan kesehatan para atlet panjat tebing. Beberapa olahragawan dalam cabang ini mengadopsi diet ekstrim agar berat badan mereka lebih ringan, yang dianggap mempermudah meraih prestasi. Namun, Hendra Basir menegaskan bahwa tim Indonesia tidak mengadopsi diet ekstrim tersebut, dan para atlet makan seperti biasa dengan menginap di hotel yang memungkinkan mereka memasak sendiri.

Meskipun ada tren pengurusan diri dengan metode diet ekstrim, Janja Garnbret, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, menegaskan bahwa dia tidak mengikutinya. Ia mengakui bahwa ada tekanan untuk mencapai prestasi lebih tinggi, namun ia memilih untuk menjaga kesehatannya dengan cara yang sehat.

Kejuaraan dunia panjat tebing IFSC di Bern akan menjadi ajang menarik bagi para atlet Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
(sto)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More