Tangis Edgar Xavier Pecah Raih Perak Cabang Wushu Asian Games 2022
Senin, 25 September 2023 - 07:00 WIB
HANGZHOU - Atlet wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo, mengalami masa-masa sulit sebelum Asian Games 2022. Namun, setelah melewati semua rintangan tersebut, dia berhasil mempersembahkan medali perak bagi Indonesia.
Edgar berhasil mempertahankan medali peraknya dalam nomor changquan (tangan kosong) dalam disiplin taolu (seni) cabang olahraga wushu. Dia mencapai nilai 9,786, hanya selisih 0,054 poin dari peraih medali emas tuan rumah, Sun Peiyuan, yang meraih skor 9,840. Medali perunggu diraih oleh Song Chi Kuan dari Makau-China dengan nilai 9,760.
Setelah meraih prestasi gemilang ini di XSG Sport Centre, Hangzhou, China, pada Sabtu (23/9/2023), Edgar tidak bisa menahan emosinya. Perjuangan keras yang dia lalui sebelum Asian Games akhirnya membuahkan hasil.
Edgar menutup matanya dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Air matanya berlinang, dan dia terharu sambil menatap layar besar. Akhirnya, dia tersungkur di pinggir lapangan sebelum pelatihnya, Zhang Yuening, merangkulnya dan menenangkannya.
Pria berusia 24 tahun ini tidak pernah membayangkan akan meraih prestasi ini. Dua pekan sebelumnya, dia baru saja menjalani operasi punggung akibat cedera. Cedera itu sebenarnya sudah dia alami sejak SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, tetapi semakin parah setelah dia kembali dari FISU World University Games pada bulan Agustus.
"Saya melewati titik terendah sebelum berangkat ke sini. Saya merasa ragu, apakah saya bisa atau tidak. Saya hanya memiliki waktu 10 hari persiapan menuju Asian Games. Saya bertanya kepada ibu, 'Apakah saya bisa, ma?' Ibu menjawab, 'Bisa', dan jika ibu mengatakan saya bisa, maka saya pasti bisa. Itulah yang selalu saya pegang," kata Edgar, menahan tangisnya.
Edgar berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepadanya, termasuk orang tuanya, kekasihnya, serta seluruh tim wushu Indonesia, termasuk pengurus, pelatih, tim medis, dan fisioterapis.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam pertandingan ini, dia mencoba beberapa gerakan yang sebelumnya tidak pernah dia coba karena rasa sakitnya, seperti lompatan salto ke belakang. Beberapa gerakan tersebut tidak dia latih selama sebulan terakhir karena ketika dia mencobanya selama latihan, dia merasa sangat sakit.
Lihat Juga: OPPO Indonesia Jadi Official Smartphone Timnas Indonesia, Dukung Penuh Garuda Muda dan Sepak Bola Tanah Air
Edgar berhasil mempertahankan medali peraknya dalam nomor changquan (tangan kosong) dalam disiplin taolu (seni) cabang olahraga wushu. Dia mencapai nilai 9,786, hanya selisih 0,054 poin dari peraih medali emas tuan rumah, Sun Peiyuan, yang meraih skor 9,840. Medali perunggu diraih oleh Song Chi Kuan dari Makau-China dengan nilai 9,760.
Baca Juga
Setelah meraih prestasi gemilang ini di XSG Sport Centre, Hangzhou, China, pada Sabtu (23/9/2023), Edgar tidak bisa menahan emosinya. Perjuangan keras yang dia lalui sebelum Asian Games akhirnya membuahkan hasil.
Edgar menutup matanya dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Air matanya berlinang, dan dia terharu sambil menatap layar besar. Akhirnya, dia tersungkur di pinggir lapangan sebelum pelatihnya, Zhang Yuening, merangkulnya dan menenangkannya.
Pria berusia 24 tahun ini tidak pernah membayangkan akan meraih prestasi ini. Dua pekan sebelumnya, dia baru saja menjalani operasi punggung akibat cedera. Cedera itu sebenarnya sudah dia alami sejak SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, tetapi semakin parah setelah dia kembali dari FISU World University Games pada bulan Agustus.
"Saya melewati titik terendah sebelum berangkat ke sini. Saya merasa ragu, apakah saya bisa atau tidak. Saya hanya memiliki waktu 10 hari persiapan menuju Asian Games. Saya bertanya kepada ibu, 'Apakah saya bisa, ma?' Ibu menjawab, 'Bisa', dan jika ibu mengatakan saya bisa, maka saya pasti bisa. Itulah yang selalu saya pegang," kata Edgar, menahan tangisnya.
Edgar berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepadanya, termasuk orang tuanya, kekasihnya, serta seluruh tim wushu Indonesia, termasuk pengurus, pelatih, tim medis, dan fisioterapis.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam pertandingan ini, dia mencoba beberapa gerakan yang sebelumnya tidak pernah dia coba karena rasa sakitnya, seperti lompatan salto ke belakang. Beberapa gerakan tersebut tidak dia latih selama sebulan terakhir karena ketika dia mencobanya selama latihan, dia merasa sangat sakit.
Lihat Juga: OPPO Indonesia Jadi Official Smartphone Timnas Indonesia, Dukung Penuh Garuda Muda dan Sepak Bola Tanah Air
(sto)
tulis komentar anda