Timnas Indonesia Wajib Waspadai Bola Mati Australia di 16 Besar Piala Asia 2023
Jum'at, 26 Januari 2024 - 07:56 WIB
Harry Souttar menegaskan Australia dapat menghancurkan permainan Timnas Indonesia melalui strategi bola-bola mati. Sebuah aspek permainan yang bakal menjadi senjata utama.
"Saya benar-benar percaya bahwa setiap kali kami mendapatkan bola mati, setidaknya kami akan menciptakan peluang. Jelas kami harus melakukan sedikit perbaikan, sejak pertandingan pertama, saya pikir kami memiliki beberapa peluang dan saya tentu saja memiliki beberapa peluang yang saya rasa saya bisa melakukannya lebih baik di dua pertandingan terakhir," kata Souttar dikutip dari Socceroos, Jumat (26/1/2024).
"Tapi yang pasti ada satu (area) yang saya sukai, yaitu sebagai tim, kami punya peluang nyata untuk mencetak gol."
Australia melaju ke 16 besar Piala Asia 2023 dengan status sebagai juara Grup B setelah mengumpulkan tujuh poin dari dua kali menang dan sekali imbang. Sementara Timnas Indonesia memastikan tiket ke tahap sistem gugur melalui jalur peringkat ketiga terbaik.
Souttar menambahkan bahwa babak grup memberi banyak pengalaman belajar bagi Australia. Tapi itu sudah selesai, sekarang targetnya merebut tiket perempat final Piala Asia 2023.
Lebih lanjut, Souttar menegaskan ada beberapa area yang harus dievaluasi sebelum bentrok menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad, Minggu (28/1/2024). Salah satunya menguasai penguasaan bola.
"Babak grup adalah apa adanya, kami menyelesaikan grup dengan tujuh poin, tapi itu sudah selesai. Kami dapat mengambil sisi positifnya dan kami dapat belajar dari aspek-aspek tertentu dalam permainan kami yang mungkin perlu kami tingkatkan ke depan," beber Souttar.
"Saya memikirkan banyak hal tentang menjaga bola, mengontrol bola, mencoba menggerakkannya. Mungkin tidak terlalu memaksakan seperti yang telah kami lakukan saat membangun serangan, dan kami akan mencoba untuk menjadi sedikit lebih positif dalam satu lawan satu dan secara defensif kami juga dapat memperketat di area tertentu."
"Saya pikir ada peningkatan menyeluruh yang kami sadari, dengan maju ke kompetisi dengan tim-tim berkaliber lebih tinggi. Tetapi ini adalah sepak bola sistem gugur dan kemenangan adalah suatu keharusan," imbuh Souttar.
"Saya benar-benar percaya bahwa setiap kali kami mendapatkan bola mati, setidaknya kami akan menciptakan peluang. Jelas kami harus melakukan sedikit perbaikan, sejak pertandingan pertama, saya pikir kami memiliki beberapa peluang dan saya tentu saja memiliki beberapa peluang yang saya rasa saya bisa melakukannya lebih baik di dua pertandingan terakhir," kata Souttar dikutip dari Socceroos, Jumat (26/1/2024).
"Tapi yang pasti ada satu (area) yang saya sukai, yaitu sebagai tim, kami punya peluang nyata untuk mencetak gol."
Australia melaju ke 16 besar Piala Asia 2023 dengan status sebagai juara Grup B setelah mengumpulkan tujuh poin dari dua kali menang dan sekali imbang. Sementara Timnas Indonesia memastikan tiket ke tahap sistem gugur melalui jalur peringkat ketiga terbaik.
Souttar menambahkan bahwa babak grup memberi banyak pengalaman belajar bagi Australia. Tapi itu sudah selesai, sekarang targetnya merebut tiket perempat final Piala Asia 2023.
Lebih lanjut, Souttar menegaskan ada beberapa area yang harus dievaluasi sebelum bentrok menghadapi Timnas Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad, Minggu (28/1/2024). Salah satunya menguasai penguasaan bola.
Baca Juga
"Babak grup adalah apa adanya, kami menyelesaikan grup dengan tujuh poin, tapi itu sudah selesai. Kami dapat mengambil sisi positifnya dan kami dapat belajar dari aspek-aspek tertentu dalam permainan kami yang mungkin perlu kami tingkatkan ke depan," beber Souttar.
"Saya memikirkan banyak hal tentang menjaga bola, mengontrol bola, mencoba menggerakkannya. Mungkin tidak terlalu memaksakan seperti yang telah kami lakukan saat membangun serangan, dan kami akan mencoba untuk menjadi sedikit lebih positif dalam satu lawan satu dan secara defensif kami juga dapat memperketat di area tertentu."
"Saya pikir ada peningkatan menyeluruh yang kami sadari, dengan maju ke kompetisi dengan tim-tim berkaliber lebih tinggi. Tetapi ini adalah sepak bola sistem gugur dan kemenangan adalah suatu keharusan," imbuh Souttar.
(yov)
tulis komentar anda