Casey Stoner: Marc Marquez Sudah Tepat Hengkang ke Ducati
Kamis, 01 Februari 2024 - 02:02 WIB
QUEENSLAND - Mantan bintang MotoGP, Casey Stoner , menyebut Marc Marquez tidak membuat keputusan yang salah karena hengkang dari Repsol Honda ke Gresini Ducati. Stoner menilai kalau keputusan rider berjuluk The Baby Alien itu sama seperti situasinya saat masih menjadi rider Repsol Honda.
Hengkangnya Marquez dari Repsol Honda ke Gresini Ducati memang menjadi berita yang cukup mengejutkan. Entah apa yang melatarbelakangi kepindahan The Baby Alien itu setelah mengukir kenangan manis selama 11 tahun lamanya. Tapi kemungkinan, rider asal Spanyol itu ingin jauh lebih berkembang sehingga gabung ke tim satelit Ducati.
Stoner mengaku tidak menduga Marquez akan meninggalkan Repsol Honda. Mengingat, dia masih terikat kontrak hingga musim 2024. Namun, pria yang juga mantan rider tim pabrikan asal Jepang tersebut juga memahami mengapa Marquez hengkang.
“Saya tidak menduganya, tapi saya memahami bahwa dia pergi. Dengan semua komponen tambahan pada motor ini, sangat sulit untuk memahami apakah dia atau Honda yang melakukan kesalahan,” kata Stoner, dilansir dari Motosan, Rabu (31/1/2024).
“Pergi ke Ducati berarti memahami secara langsung apa yang telah mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir dan memahami apakah hal itu dapat membuat perbedaan di sana juga. Bukan keputusan yang salah untuk pergi, dan saya pikir pintu tetap terbuka untuk kembali kepada mereka jika keadaan berubah di Honda,” sambungnya.
Stoner menjelaskan kalau sebenarnya kondisi seperti ini merupakan salah satu alasan dirinya meninggalkan Honda. Menurutnya, pihak tim terlalu menganak emaskan sosok Marquez kala itu tanpa mendengarkan masukan rider lain. Sehingga sekarang menjadi buah dari apa yang telah dilakukan mereka selama ini.
“Itulah alasan utama mengapa saya sendiri meninggalkan Honda. Kami mencapai titik di mana tim Marc mulai mengabaikan saran saya. Saya mencoba memperingatkan mereka, mengatakan kepada mereka bahwa jika mereka mengikuti evolusi Marc, hanya dia yang mampu mengendarai sepeda motor itu, dan kecelakaan akan sering terjadi,” tuturnya.
“Dan saya benar, seperti yang ditunjukkan oleh hasil tahun 2015, tetapi mereka tidak mau mendengarkan saya dan malah memutuskan untuk mengesampingkan saya,” tandas Stoner.
Hengkangnya Marquez dari Repsol Honda ke Gresini Ducati memang menjadi berita yang cukup mengejutkan. Entah apa yang melatarbelakangi kepindahan The Baby Alien itu setelah mengukir kenangan manis selama 11 tahun lamanya. Tapi kemungkinan, rider asal Spanyol itu ingin jauh lebih berkembang sehingga gabung ke tim satelit Ducati.
Stoner mengaku tidak menduga Marquez akan meninggalkan Repsol Honda. Mengingat, dia masih terikat kontrak hingga musim 2024. Namun, pria yang juga mantan rider tim pabrikan asal Jepang tersebut juga memahami mengapa Marquez hengkang.
“Saya tidak menduganya, tapi saya memahami bahwa dia pergi. Dengan semua komponen tambahan pada motor ini, sangat sulit untuk memahami apakah dia atau Honda yang melakukan kesalahan,” kata Stoner, dilansir dari Motosan, Rabu (31/1/2024).
“Pergi ke Ducati berarti memahami secara langsung apa yang telah mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir dan memahami apakah hal itu dapat membuat perbedaan di sana juga. Bukan keputusan yang salah untuk pergi, dan saya pikir pintu tetap terbuka untuk kembali kepada mereka jika keadaan berubah di Honda,” sambungnya.
Stoner menjelaskan kalau sebenarnya kondisi seperti ini merupakan salah satu alasan dirinya meninggalkan Honda. Menurutnya, pihak tim terlalu menganak emaskan sosok Marquez kala itu tanpa mendengarkan masukan rider lain. Sehingga sekarang menjadi buah dari apa yang telah dilakukan mereka selama ini.
“Itulah alasan utama mengapa saya sendiri meninggalkan Honda. Kami mencapai titik di mana tim Marc mulai mengabaikan saran saya. Saya mencoba memperingatkan mereka, mengatakan kepada mereka bahwa jika mereka mengikuti evolusi Marc, hanya dia yang mampu mengendarai sepeda motor itu, dan kecelakaan akan sering terjadi,” tuturnya.
“Dan saya benar, seperti yang ditunjukkan oleh hasil tahun 2015, tetapi mereka tidak mau mendengarkan saya dan malah memutuskan untuk mengesampingkan saya,” tandas Stoner.
(sto)
tulis komentar anda