Jimat Pelindung Gigi Cristiano Ronaldo dan Kelebihannya

Penggemar Cristiano Ronaldo sepertinya sudah paham dengan jimat pelindung gigi yang kerap dipakai pemain berpaspor Portugal itu selama beraksi di lapangan hijau. Tak mengherankan jika CR7 masih memiliki stamina yang baik dan mampu bersaing dengan pemain top dunia lainnya. Lantas apa kelebihan dari pelindung gigi tersebut?

Di awal karier Ronaldo sebagai pesepak bola profesional, dia sering terlihat mengenakan pelindung gigi atau mulut khusus selama pertandingan. Banyak orang awalnya mengira bahwa itu hanya sebagai alat pelindung semata.

Namun mereka tidak mengetahui kelebihan dari jimat yang kerap digunakannya tersebut. Ronaldo menggunakan produk tersebut sewaktu ia memecahkan rekor dunia kepindahannya dari Manchester United ke Real Madrid.





Sebagian atlet mungkin berpikir bahwa pelindung gigi itu hanya untuk perlindungan, seperti yang dikatakan Endo saat ia melakukannya di Liga Inggris musim ini. "Saya hanya memakainya untuk melindungi gigi saya dan juga terlihat seperti petarung, jadi ketika saya masuk ke lapangan saya hanya memasang corong dan itu seperti mode permainan," kata Endo kepada Sky Sports.

Namun, alasan pemenang Ballon d'Or lima kali itu jauh lebih teknis. Pelindung gigi yang digunakan Ronaldo diklaim dapat meningkatkan keseimbangan, kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelincahan dan akurasi.

Ronaldo bukan satu-satunya atlet yang memakai produk tersebut pada saat itu, karena Shaquille O’Neal dan Evander Holyfield juga menggunakan produk tersebut untuk kepentingan performa. Menurut laporan SPORTbible, Rabu (28/2/2024), pelindung mulut dipasarkan untuk menyelaraskan dan mengendurkan otot-otot di wajah dan rahang, yang berpotensi meningkatkan kekuatan dan keseimbangan.



Beberapa teori juga menyatakan bahwa posisi rahang dapat memengaruhi postur dan stabilitas seseorang. Namun, saat ini masih belum ada bukti nyata yang mendukung hubungan langsung antara posisi rahang dan performa motorik kasar. Dapat dikatakan bahwa Ronaldo juga tidak tertarik dengan gagasan itu, karena itu bukanlah sesuatu yang terus dipakai kapten Portugal itu sepanjang kariernya.