Honda Terpuruk di Awal Musim MotoGP 2024, Johann Zarco: Kami Frustrasi, Tapi Harus Bersabar
Selasa, 23 April 2024 - 09:09 WIB
Pembalap LCR Honda, Johann Zarco , mengakui bahwa para pembalap Honda frustrasi karena performa mereka masih terpuruk di awal musim MotoGP 2024. Meski begitu, menurutnya mereka harus bersabar menjalaninya dan terus menjalankan tugas mereka untuk membantu tim mengembangkan proyek motor RC213V ke arah yang lebih baik.
Zarco gagal finis dalam sprint dan balapan utama MotoGP Amerika Serikat 2024 pekan lalu. Namun, hasil itu tidaklah mengejutkan karena itu hanyalah lanjutan dari awal musim yang buruk baginya, dan umumnya untuk Honda.
Hasil terbaik Zarco di musim ini adalah finis ke-12 dalam balapan utama di MotoGP Qatar 2024. Setelah tiga seri berjalan, dia hanya mampu mengoleksi lima poin saja dan duduk di peringkat 18 klasemen sementara musim ini.
Rekan setimnya, Takaaki Nakagami dan duo Repsol Honda, Luca Marini dan Joan Mir bernasib tak jauh berbeda darinya. Mereka juga masih terdampar di papan bawah dan belum bisa bersaing di papan tengah sekali pun.
Oleh karena itu, Zarco tak memungkiri bahwa para pembalap Honda sedang frustrasi, tetapi menurutnya mereka semua harus bersabar. Pembalap asal Pranci situ sendiri mengaku bisa mengatasi kesulitan itu dengan menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan memberikan masukan kepada para insinyur timnya untuk melakukan pengembangan motornya.
“Tentu saja kami bisa frustrasi karena keterbatasan kami. Tapi kami harus bersabar,” kata Zarco dilansir dari Speedweek, Minggu (21/4/2024).
“Itulah situasi saat ini, tapi saya bisa mengatasinya. Saya hanya bisa menyampaikan kesan saya, lalu terserah para insinyur. Saya bukan seorang insinyur dan saya tidak akan memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zarco menyatakan kepercayaannya tak sedikitpun berkurang pada merek asal Jepang itu. Dia memaklumi keterpurukan timnya yang masih menemukan cara untuk bangkit melawan tim-tim lainnya yang terus melakukan peningkatan dengan motor kompetitif yang telah mereka miliki sekarang.
“Kami berjuang melawan motor yang sudah memiliki basis yang sangat baik dan sedang dikembangkan lebih lanjut mulai saat ini. Kami masih mencari dasar ini. Itu sebabnya kami terkadang punya masalah besar dan tertinggal jauh, tapi saya sangat percaya pada Jepang,” jelas rider berusia 33 tahun itu.
Zarco gagal finis dalam sprint dan balapan utama MotoGP Amerika Serikat 2024 pekan lalu. Namun, hasil itu tidaklah mengejutkan karena itu hanyalah lanjutan dari awal musim yang buruk baginya, dan umumnya untuk Honda.
Hasil terbaik Zarco di musim ini adalah finis ke-12 dalam balapan utama di MotoGP Qatar 2024. Setelah tiga seri berjalan, dia hanya mampu mengoleksi lima poin saja dan duduk di peringkat 18 klasemen sementara musim ini.
Rekan setimnya, Takaaki Nakagami dan duo Repsol Honda, Luca Marini dan Joan Mir bernasib tak jauh berbeda darinya. Mereka juga masih terdampar di papan bawah dan belum bisa bersaing di papan tengah sekali pun.
Oleh karena itu, Zarco tak memungkiri bahwa para pembalap Honda sedang frustrasi, tetapi menurutnya mereka semua harus bersabar. Pembalap asal Pranci situ sendiri mengaku bisa mengatasi kesulitan itu dengan menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan memberikan masukan kepada para insinyur timnya untuk melakukan pengembangan motornya.
“Tentu saja kami bisa frustrasi karena keterbatasan kami. Tapi kami harus bersabar,” kata Zarco dilansir dari Speedweek, Minggu (21/4/2024).
“Itulah situasi saat ini, tapi saya bisa mengatasinya. Saya hanya bisa menyampaikan kesan saya, lalu terserah para insinyur. Saya bukan seorang insinyur dan saya tidak akan memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zarco menyatakan kepercayaannya tak sedikitpun berkurang pada merek asal Jepang itu. Dia memaklumi keterpurukan timnya yang masih menemukan cara untuk bangkit melawan tim-tim lainnya yang terus melakukan peningkatan dengan motor kompetitif yang telah mereka miliki sekarang.
“Kami berjuang melawan motor yang sudah memiliki basis yang sangat baik dan sedang dikembangkan lebih lanjut mulai saat ini. Kami masih mencari dasar ini. Itu sebabnya kami terkadang punya masalah besar dan tertinggal jauh, tapi saya sangat percaya pada Jepang,” jelas rider berusia 33 tahun itu.
(sto)
tulis komentar anda