Menpora Dito Tunjuk Anak Muda 34 Tahun Jadi Asisten Deputi Kepeloporan Kemenpora

Kamis, 06 Juni 2024 - 15:49 WIB
Menpora Dito Tunjuk Anak Muda 34 Tahun Jadi Asisten Deputi Kepeloporan Kemenpora
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo melantik Muhammad Adsan menjadi Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda. Adsan merupakan pemuda berumur 34 tahun, dan akan menangani masalah pengembangan kompetensi pemuda Indonesia.

Menteri Dito ingin memberikan kesempatan kepada anak muda mengisi pos strategis untuk pengembangan pemuda. Sehingga, pejabat yang mengisi posisi Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda adalah orang yang memahami pemuda.

“Jika kita ingin mengembangkan pemuda, maka kita harus menunjuk pemuda untuk mengisi pos tersebut. Karena pemuda pasti mengetahui apa kebutuhan dari pemuda,” kata Mas Menteri Dito, Kamis (6/6/2024).



Kemenpora melihat riwayat jabatan dari Adsan. Adsan, lahir di Palu 11 Mei 1990, dengan umur mudanya, dia menjadi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Biasanya, posisi Kadis ini dijabat oleh senior-senior. Tapi, ketika ada pemuda menjadi Kadis. Maka secara mental dia telah ditempa, secara kinerja teruji” Kata Dito.

Kemenpora pun ingin agar pemuda yang menjabat sebagai Asdep Kepeloporan Pemuda harus bergaul dengan generasi z. Adsan dianggap memiliki pengalaman organisasi yang komplit untuk menggerakan kepeloporan pemuda.

Adan aktif dalam organisasi kepemudaan. Dia menjadi Sekretaris Pemuda Pancasila Kabupaten Buol, Ketua Bidang Kesehatan dan Kependudukan KNPI Kab Buol. Kemudian aktif di organisasi kemanusiaan menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buoi.

Bahkan, Adsan menjadi Ketua JCI Chapter Buol, organisasi suporter klub sepakbola Juventus .

“Kita memang mencari ‘pejabat’ pemuda yang mengenal pemuda, tahu kebutuhan pemuda. Sehingga, dia gampang menganalisa masalah pemuda dan bagaimana mengembangkan pemuda,” kata Mas Menteri Dito.

Dito menilai dalam menyambut Indonesia Emas 2045, kualitas pemuda perlu disiapkan dari sekarang. Saat itu, Indonesia akan mendapat bonus demografi di mana angka pemuda dengan umur pekerja merupakan penduduk yang dominan.

“Ini perlu disiapkan dari sekarang. Bonus demografi ini seperti pisau mata dua. Kalau kita gagal mempersiapkan, maka yang terjadi adalah angka pengangguran yang tinggi. Kita tak ingin kondisi negatif itu terjadi,” ujarnya.
(sto)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More