Uang Tiket Dikembalikan, Sinyal Liga Inggris Berlanjut Tanpa Penonton
Selasa, 14 April 2020 - 20:50 WIB
LONDON - Sisa kompetisi Liga Inggris musim tahun 2019/2020 kemungkinan besar bergulir tanpa penonton.
Kondisi tersebut dipahami setelah klub mengembalikan uang hasil penjualan tiket kepada penggemar masing-masing.
Sportsmail mencatat, uang tiket yang nantinya akan dikembalikan ke penggemar mencapai 177 juta pound atau sekitar Rp3,4 triliun. Dana sebesar itu merupakan hak penonton yang terlanjur membeli tiket satu musim penuh, tetapi tidak dapat menyaksikan pertandingan di stadion karena wabah corona COVID-19.
Menurut analisa Sportsmail, jumlah tersebut seperempat dari proyeksi pemasukan Liga Inggris di sektor penjualan tiket. Artinya, jika operator kompetisi sudah resmi mengumumkan kelanjutan kompetisi digelar tanpa penonton, mereka sudah siap dengan kerugian sebesar angka di atas. (BACA JUGA: Sekjen PSSI Ratu Tisha Undur Diri dari Jabatannya)
Sumber lain, dari Sky Sports misalnya, menyebut bahwa 17 dari 20 klub Liga Inggris sudah menangguhkan proses renewal tiket musiman. Tiga tim yang belum adalah Newcastle, Everton, dan Norwich City.
“Proses renewal (pembaruan, red) biasanya menjadi sumber pendapatan klub yang sangat dibutuhkan,” tulis Sky Sports dalam laporannya, Selasa (14/4/2020).
Musim ini klub Liga Inggris mencatat penjualan tiket musiman mencapai 400 juta pound atau setara Rp7,8 triliun. Mayoritas penggemar memilih membayar tiket musiman di muka mengguanakan debit, kondisi yang membuat klub perlu mengembalikan uang tersebut dalam jumlah besar.
Dari 20 klub peserta Liga Inggris, Manchester United yang diklaim memiliki basis penggemar terbesar bahkan di dunia, menjadi klub paling dirugikan ketika harus mengembalikan uang tiket. Kerugian Setan Merah diprediksi mencapai 110 juta pound atau setara Rp2,1 triliun.
Kondisi tersebut dipahami setelah klub mengembalikan uang hasil penjualan tiket kepada penggemar masing-masing.
Sportsmail mencatat, uang tiket yang nantinya akan dikembalikan ke penggemar mencapai 177 juta pound atau sekitar Rp3,4 triliun. Dana sebesar itu merupakan hak penonton yang terlanjur membeli tiket satu musim penuh, tetapi tidak dapat menyaksikan pertandingan di stadion karena wabah corona COVID-19.
Menurut analisa Sportsmail, jumlah tersebut seperempat dari proyeksi pemasukan Liga Inggris di sektor penjualan tiket. Artinya, jika operator kompetisi sudah resmi mengumumkan kelanjutan kompetisi digelar tanpa penonton, mereka sudah siap dengan kerugian sebesar angka di atas. (BACA JUGA: Sekjen PSSI Ratu Tisha Undur Diri dari Jabatannya)
Sumber lain, dari Sky Sports misalnya, menyebut bahwa 17 dari 20 klub Liga Inggris sudah menangguhkan proses renewal tiket musiman. Tiga tim yang belum adalah Newcastle, Everton, dan Norwich City.
“Proses renewal (pembaruan, red) biasanya menjadi sumber pendapatan klub yang sangat dibutuhkan,” tulis Sky Sports dalam laporannya, Selasa (14/4/2020).
Musim ini klub Liga Inggris mencatat penjualan tiket musiman mencapai 400 juta pound atau setara Rp7,8 triliun. Mayoritas penggemar memilih membayar tiket musiman di muka mengguanakan debit, kondisi yang membuat klub perlu mengembalikan uang tersebut dalam jumlah besar.
Dari 20 klub peserta Liga Inggris, Manchester United yang diklaim memiliki basis penggemar terbesar bahkan di dunia, menjadi klub paling dirugikan ketika harus mengembalikan uang tiket. Kerugian Setan Merah diprediksi mencapai 110 juta pound atau setara Rp2,1 triliun.
(vit)
tulis komentar anda