Imane Khelif Resmi Ajukan Gugatan Hukum Atas Pelecehan di Media Sosial
Minggu, 11 Agustus 2024 - 10:10 WIB
Imane Khelif resmi mengajukan gugatan hukum atas pelecehan yang terjadi di media sosial setelah dirinya memenangkan medali emas cabang olahraga (cabor) tinju putri Olimpiade Paris 2024 . Menurut laporan pengacaranya Nabil Boudi, gugatan hukum itu resmi diajukan kepada jaksa penuntut di Paris, dengan menyatakan pelecehan daring yang parah.
"Petinju Imane Khelif telah memutuskan untuk memulai pertarungan baru, pertarungan untuk keadilan, martabat, dan kehormatan," demikian pernyataan Boudi dikutip dari Mirror, Minggu (11/8/2024).
Boudi menguraikan tujuan kliennya dengan gugatan tersebut. "Penyelidikan akan menentukan siapa yang berada di balik kampanye misoginis, rasis, dan seksis ini, tetapi juga harus memperhatikan mereka yang mendukung hukuman mati tanpa pengadilan daring."
Sekadar informasi, Khelif baru saja mengalungkan medali emas di cabor tinju usai meraih kemenangan meyakinkan melalui keputusan mutlak atas Yang Liu di final kelas welter putri, Jumat (9/8/2024). Tapi perjalanannya di Olimpiade Paris 2024 terbilang sangat berliku.
Ini disebabkan lantaran petinju Aljazair menghadapi reaksi keras setelah gagal dalam tes gender di Kejuaraan Dunia Wanita 2023. Kritik meningkat terhadap Khelif setelah kemenangannya yang kontroversial atas petinju Italia Angela Carini, yang mengakhiri pertarungan mereka hanya dalam waktu 46 detik.
Baca Juga: Tambang Medali Emas Baru Indonesia di Olimpiade yang Menjanjikan
Carini menyatakan kepada wartawan saat itu bahwa pukulan dari petinju Aljazair itu termasuk yang terkeras yang pernah ia hadapi. Dunia olahraga telah meledak dengan kontroversi saat ratusan orang menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas partisipasi petinju Khelif di Olimpiade Paris 2024, dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Elon Musk, JK Rowling, dan Donald Trump memimpin serangan terhadapnya untuk berkompetisi di kategori wanita.
"Petinju Imane Khelif telah memutuskan untuk memulai pertarungan baru, pertarungan untuk keadilan, martabat, dan kehormatan," demikian pernyataan Boudi dikutip dari Mirror, Minggu (11/8/2024).
Boudi menguraikan tujuan kliennya dengan gugatan tersebut. "Penyelidikan akan menentukan siapa yang berada di balik kampanye misoginis, rasis, dan seksis ini, tetapi juga harus memperhatikan mereka yang mendukung hukuman mati tanpa pengadilan daring."
Sekadar informasi, Khelif baru saja mengalungkan medali emas di cabor tinju usai meraih kemenangan meyakinkan melalui keputusan mutlak atas Yang Liu di final kelas welter putri, Jumat (9/8/2024). Tapi perjalanannya di Olimpiade Paris 2024 terbilang sangat berliku.
Ini disebabkan lantaran petinju Aljazair menghadapi reaksi keras setelah gagal dalam tes gender di Kejuaraan Dunia Wanita 2023. Kritik meningkat terhadap Khelif setelah kemenangannya yang kontroversial atas petinju Italia Angela Carini, yang mengakhiri pertarungan mereka hanya dalam waktu 46 detik.
Baca Juga: Tambang Medali Emas Baru Indonesia di Olimpiade yang Menjanjikan
Carini menyatakan kepada wartawan saat itu bahwa pukulan dari petinju Aljazair itu termasuk yang terkeras yang pernah ia hadapi. Dunia olahraga telah meledak dengan kontroversi saat ratusan orang menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas partisipasi petinju Khelif di Olimpiade Paris 2024, dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Elon Musk, JK Rowling, dan Donald Trump memimpin serangan terhadapnya untuk berkompetisi di kategori wanita.
Baca Juga
tulis komentar anda