Gawat! Tinju Terancam Dihapus di Olimpiade Los Angeles 2028
Senin, 12 Agustus 2024 - 07:13 WIB
Olahraga tinju menjadi subjek panas setelah Olimpiade Paris 2024 resmi ditutup. Cabang olahraga yang telah menghasilkan petinju-petinju top itu terancam tidak dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028.
Tinju saat ini tidak termasuk dalam program Olimpiade Los Angeles 2028, setelah lima tahun lalu Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang International Boxing Association (IBA) ambil bagian dalam program Olimpiade. IOC muak dengan IBA buntut dari skandal di Olimpiade Rio 2016.
Setelah skandal di Rio 2016, olahraga tinju masih dipertandingkan pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020 dan Paris 2024 dengan sejumlah catatan. Namun, IOC tidak bersedia memberikan keringanan lebih di Olimpiade Los Angeles 2028.
World Boxing, badan pengatur baru yang berupaya menjaga tinju tetap di Olimpiade, saat ini tengah berupaya menjaga agar cabang olahraga itu tidak dicoret di Olimpiade selanjutnya. Presiden World Boxing, Boris Van Der Vorst, optimistis organisasi ini dapat menggantikan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) yang didominasi Rusia dan telah dikeluarkan dari gerakan Olimpiade.
“Alasan satu-satunya untuk bergabung dengan World Boxing adalah untuk menyelamatkan olahraga kita,” kata Van Der Vorst kepada AP.
Lima tahun setelah IBA dilarang dari Olimpiade, grup ini secara mengejutkan kembali menjadi sorotan di Paris dengan klaimnya terhadap petinju Imane Khelif dan Lin Yu-ting, yang mengatakan bahwa keduanya gagal dalam tes kelayakan yang tidak jelas untuk tinju wanita di kejuaraan dunia tahun lalu.
Di tengah badai kritik global dan spekulasi yang tidak beralasan, Khelif dan Lin keduanya meraih medali emas dalam penampilan terbaik dalam karier tinju mereka.
Setelah mengulangi klaimnya tanpa mengungkapkan bukti nyata, IBA mengadakan konferensi pers di Paris di mana presidennya, Umar Kremlev, lebih banyak berbicara melawan Presiden IOC Thomas Bach melalui Zoom daripada menjawab pertanyaan tentang para petinju.
Van Der Vorst menyadari kisruh yang diakibatkan kepemimpinan IBA. Dia mencalonkan diri sebagai presidennya pada 2022, namun dilarang mengikuti pemilihan oleh Kremlev yang kemudian masalahnya harus dibawa ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Sayang, itu semua tanpa hasil.
Saat ini, eksekutif tinju asal Belanda bertekad agar World Boxing menggantikan IBA dalam gerakan Olimpiade — supaya tinju dapat dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028.
Tinju saat ini tidak termasuk dalam program Olimpiade Los Angeles 2028, setelah lima tahun lalu Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang International Boxing Association (IBA) ambil bagian dalam program Olimpiade. IOC muak dengan IBA buntut dari skandal di Olimpiade Rio 2016.
Setelah skandal di Rio 2016, olahraga tinju masih dipertandingkan pada gelaran Olimpiade Tokyo 2020 dan Paris 2024 dengan sejumlah catatan. Namun, IOC tidak bersedia memberikan keringanan lebih di Olimpiade Los Angeles 2028.
World Boxing, badan pengatur baru yang berupaya menjaga tinju tetap di Olimpiade, saat ini tengah berupaya menjaga agar cabang olahraga itu tidak dicoret di Olimpiade selanjutnya. Presiden World Boxing, Boris Van Der Vorst, optimistis organisasi ini dapat menggantikan Asosiasi Tinju Internasional (IBA) yang didominasi Rusia dan telah dikeluarkan dari gerakan Olimpiade.
“Alasan satu-satunya untuk bergabung dengan World Boxing adalah untuk menyelamatkan olahraga kita,” kata Van Der Vorst kepada AP.
Lima tahun setelah IBA dilarang dari Olimpiade, grup ini secara mengejutkan kembali menjadi sorotan di Paris dengan klaimnya terhadap petinju Imane Khelif dan Lin Yu-ting, yang mengatakan bahwa keduanya gagal dalam tes kelayakan yang tidak jelas untuk tinju wanita di kejuaraan dunia tahun lalu.
Di tengah badai kritik global dan spekulasi yang tidak beralasan, Khelif dan Lin keduanya meraih medali emas dalam penampilan terbaik dalam karier tinju mereka.
Setelah mengulangi klaimnya tanpa mengungkapkan bukti nyata, IBA mengadakan konferensi pers di Paris di mana presidennya, Umar Kremlev, lebih banyak berbicara melawan Presiden IOC Thomas Bach melalui Zoom daripada menjawab pertanyaan tentang para petinju.
Van Der Vorst menyadari kisruh yang diakibatkan kepemimpinan IBA. Dia mencalonkan diri sebagai presidennya pada 2022, namun dilarang mengikuti pemilihan oleh Kremlev yang kemudian masalahnya harus dibawa ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Sayang, itu semua tanpa hasil.
Saat ini, eksekutif tinju asal Belanda bertekad agar World Boxing menggantikan IBA dalam gerakan Olimpiade — supaya tinju dapat dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028.
(sto)
tulis komentar anda