Terence Crawford Penguasa Kelas Welter Super, Xander Zayas: Dia Petinju Terbaik di Dunia!
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 14:02 WIB
Penantang tak terkalahkan di kelas welter super , Xander Zayas, berada di jalur yang tepat untuk membuat kejutan di kelas 69,8 kilogram yang sarat dengan bakat. Xander Zayas (19-0, 12 KO) diperkirakan akan bertarung melawan Damian Sosa (25-2, 12 KO) pada tanggal 27 September dalam sebuah acara Top Rank di ESPN di Madison Square Garden Theater, New York.
Walau Zayas yang berasal dari Puerto Rico mengetahui bahwa kemenangan atas Sosa tidak akan menjamin perebutan gelar, ia tetap mengincar pertarungan dengan para petinju elite dalam divisi ini.
Dalam sebuah wawancara dengan BoxingScene, Zayas yang berusia 21 tahun memuji raja pound-for-pound dan pemegang gelar WBA kelas welter super Terence "Bud" Crawford sebagai petinju terbaik di dunia. Zayas percaya bahwa Crawford layak dirayakan sebagai petarung terbaik di kelas 69,8 kg, meskipun ia hanya memiliki satu pertandingan di berat badan barunya.
"Saya mungkin harus mengatakan, selain saya, Terrence Crawford," kata Zayas. "Karena lintasannya, sejarah tidak akan menjadi sejarah jika tidak hebat. Tidak ada yang mengingat orang-orang yang berada di bangku cadangan ketika Michael Jordan memenangkan kejuaraan,"lanjutnya.
Zayas memaparkan mengenai karisma seorang atlet besar seperti Crawford. "Semua orang ingat bahwa orang yang memenangkan kejuaraan adalah Michael Jordan. Sama halnya dengan Terence Crawford. Dia telah melakukannya begitu lama. Turun ke kelas 61,2 kg, 63,5 kg. Menjadi tak terbantahkan di kelas 63,5 kg, menjadi tak terbantahkan di jelas 66,6 kg. Sejarah berbicara dengan sendirinya dan meskipun ia terus meningkat dan ia hanya menghadapi satu orang, ia tetaplah yang terbaik,"jelasnya.
Zayas memahami akan sangat sulit mengalahkan Crawford jika dalam kondisi terbaiknya saat ini.
"Anda harus benar-benar bagus dan bertekad untuk mengalahkannya (Terence Crawford) dan saat ini, meskipun dia hanya menghadapi satu orang, Anda harus memberikan yang terbaik, Anda harus memberikan pujian di mana pujian itu seharusnya diberikan,"ungkapnya.
Zayas, yang berperingkat No. 3 oleh WBO, No. 6 oleh WBC, dan No. 7 oleh IBF, sangat ingin terlibat dalam laga-laga besar ini. Menurutnya, nama-nama seperti juara WBC dan WBO, Sebastien Fundora, Bakhram Murtazaliev (pemegang gelar IBF), dan pemegang gelar WBA yang baru saja dinobatkan, Terence Crawford, merupakan pilihan yang dapat ia jajaki di masa depan.
"Sejujurnya, siapa saja dari mereka. Sebastian Fundora, Terence Crawford, tergantung pada apa yang ingin dia lakukan. Jika ia ingin naik ke kelas '68 dan melawan petinju lain, ada banyak nama di divisi tersebut. Errol Spence akan naik kelas,"ujarnya.
"Saya baru saja mengatakan Tim Tszyu juga naik kelas, Josh Kelly, maksud saya, ada banyak nama besar yang ingin saya temukan di divisi ini, namun saya tahu kesempatan saya akan datang."
Zayas memiliki rencana untuk memenangkan gelar pada divisi 69,8 kg, menjadi juara tak terbantahkan, lalu naik ke divisi menengah.
"Saya memiliki rencana untuk naik divisi, namun tujuan saya di 69,8 kg adalah untuk menjadi penguasa divisi ini. Tidak ada yang menyentuh saya dalam divisi itu. Jika memungkinkan, memenangkan semua sabuk. Itu telah menjadi tujuan saya sejak saya kecil. Namun, sekali lagi, saya harus memulai dengan satu gelar terlebih dahulu. Saat saya mendapatkan yang pertama, maka inilah waktunya untuk mengambil alih."
Walau Zayas yang berasal dari Puerto Rico mengetahui bahwa kemenangan atas Sosa tidak akan menjamin perebutan gelar, ia tetap mengincar pertarungan dengan para petinju elite dalam divisi ini.
Dalam sebuah wawancara dengan BoxingScene, Zayas yang berusia 21 tahun memuji raja pound-for-pound dan pemegang gelar WBA kelas welter super Terence "Bud" Crawford sebagai petinju terbaik di dunia. Zayas percaya bahwa Crawford layak dirayakan sebagai petarung terbaik di kelas 69,8 kg, meskipun ia hanya memiliki satu pertandingan di berat badan barunya.
"Saya mungkin harus mengatakan, selain saya, Terrence Crawford," kata Zayas. "Karena lintasannya, sejarah tidak akan menjadi sejarah jika tidak hebat. Tidak ada yang mengingat orang-orang yang berada di bangku cadangan ketika Michael Jordan memenangkan kejuaraan,"lanjutnya.
Zayas memaparkan mengenai karisma seorang atlet besar seperti Crawford. "Semua orang ingat bahwa orang yang memenangkan kejuaraan adalah Michael Jordan. Sama halnya dengan Terence Crawford. Dia telah melakukannya begitu lama. Turun ke kelas 61,2 kg, 63,5 kg. Menjadi tak terbantahkan di kelas 63,5 kg, menjadi tak terbantahkan di jelas 66,6 kg. Sejarah berbicara dengan sendirinya dan meskipun ia terus meningkat dan ia hanya menghadapi satu orang, ia tetaplah yang terbaik,"jelasnya.
Zayas memahami akan sangat sulit mengalahkan Crawford jika dalam kondisi terbaiknya saat ini.
"Anda harus benar-benar bagus dan bertekad untuk mengalahkannya (Terence Crawford) dan saat ini, meskipun dia hanya menghadapi satu orang, Anda harus memberikan yang terbaik, Anda harus memberikan pujian di mana pujian itu seharusnya diberikan,"ungkapnya.
Zayas, yang berperingkat No. 3 oleh WBO, No. 6 oleh WBC, dan No. 7 oleh IBF, sangat ingin terlibat dalam laga-laga besar ini. Menurutnya, nama-nama seperti juara WBC dan WBO, Sebastien Fundora, Bakhram Murtazaliev (pemegang gelar IBF), dan pemegang gelar WBA yang baru saja dinobatkan, Terence Crawford, merupakan pilihan yang dapat ia jajaki di masa depan.
"Sejujurnya, siapa saja dari mereka. Sebastian Fundora, Terence Crawford, tergantung pada apa yang ingin dia lakukan. Jika ia ingin naik ke kelas '68 dan melawan petinju lain, ada banyak nama di divisi tersebut. Errol Spence akan naik kelas,"ujarnya.
"Saya baru saja mengatakan Tim Tszyu juga naik kelas, Josh Kelly, maksud saya, ada banyak nama besar yang ingin saya temukan di divisi ini, namun saya tahu kesempatan saya akan datang."
Zayas memiliki rencana untuk memenangkan gelar pada divisi 69,8 kg, menjadi juara tak terbantahkan, lalu naik ke divisi menengah.
"Saya memiliki rencana untuk naik divisi, namun tujuan saya di 69,8 kg adalah untuk menjadi penguasa divisi ini. Tidak ada yang menyentuh saya dalam divisi itu. Jika memungkinkan, memenangkan semua sabuk. Itu telah menjadi tujuan saya sejak saya kecil. Namun, sekali lagi, saya harus memulai dengan satu gelar terlebih dahulu. Saat saya mendapatkan yang pertama, maka inilah waktunya untuk mengambil alih."
(sto)
tulis komentar anda