Peserta Audisi PB Djarum 2024 Pecahkan Rekor, Mata Rantai Regenerasi Bulu Tangkis Masih Terjaga

Rabu, 11 September 2024 - 17:46 WIB
Sebanyak 1.966 atlet bulu tangkis mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2024. Itu merupakan rekor dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang berlangsungnya audisi sejak 2011 silam / Foto: PB Djarum
Sebanyak 1.966 atlet bulu tangkis mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2024. Itu merupakan rekor dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang berlangsungnya audisi sejak 2011 silam.

Audisi Umum PB Djarum 2024 berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 10-14 September 2024. Para atlet dari tiga kategori usia, yaitu U-11, KU11 dan KU12 baik putra dan putri terus menunjukkan kebolehannya di hadapan tim Pencari Bakat.

Mereka datang dari berbagai daerah di Tanah Air, seperti Sumatera 63 peserta, Kalimantan 53 peserta, Jawa Tengah 1.242 peserta, Jawa Barat 188 peserta, Jawa Timur 203 peserta, Bali 9 peserta, Sulawesi 32 peserta, dan Papua 19 peserta.



Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengapresiasi tingginya animo peserta mulai dari Sumatera hingga Papua yang melonjak drastis dibanding tahun lalu (1.529 peserta). Dia menuturkan, tren positif ini menunjukkan bahwa nyala api regenerasi atlet bulutangkis Indonesia masih terus berkobar.

"Angka ini bisa merupakan tertinggi sejak kami menggelar Audisi Umum yang berpusat di satu kota saja yaitu Kudus. Animo yang besar ini tentu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi PB Djarum, tapi juga menandakan bahwa mata rantai regenerasi atlet tanah air masih terjaga. Oleh karena itu, kami berharap ribuan peserta nanti dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya selama rangkaian Audisi Umum," ujar Yoppy dikutip laman resmi PB Djarum, Rabu (11/9/2024).

Ditambahkan, setiap tahunnya, Audisi Umum selalu berinovasi demi mendapatkan atlet terbaik. Salah satu perbedaan ialah kategori usia, yang pada penyelenggaraan sebelumnya hanya menyasar U-11 dan U-13, tahun ini skema tersebut dibuat lebih spesifik dan membidik tiga kategori usia yakni U-11, KU11 dan KU12.

Hal ini bertujuan agar para peserta bisa bertemu lawan yang sepadan berdasarkan usia dan dengan kualitas teknik bermain maupun mental yang setara. "Pengelompokan usia ini memang tidak familiar untuk proses seleksi atlet bulu tangkis pada umumnya. Tapi memang kami selalu menjadi pionir. Bukan berarti ingin berbeda dari yang lain, tapi kami mempertimbangkan fairness serta hasil diskusi bersama peserta maupun pelatih. Dengan terobosan ini, para peserta bisa bertanding dengan lawan seusia dan kualitas yang tak jauh berbeda," imbuh Yoppy.
(yov)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More