Harus Buktikan Kepelatihan, Revolusi Koeman Pernah Gagal

Kamis, 27 Agustus 2020 - 13:33 WIB
Berstatus sebagai legenda klub tidak membuat tugas Ronald Koeman memulihkan Barcelona menjadi mudah. Foto/Reuters
BARCELONA - Berstatus sebagai legenda klub tidak membuat tugas Ronald Koeman memulihkan Barcelona menjadi mudah. Selain ekspektasi tinggi fans dan klub, pria asal Belanda tersebut harus membuktikan diri kualitas kepelatihan yang dimilikinya.

Sebelumnya, Koeman telah melatih 10 tim yakni Vitesse Arnhem (2000- 2001), Ajax Amsterdam (2001-2005), SL Benfica (2005-2006), PSV Eindhoven (2006-2007), Valencia (2007-2008), AZ Alkmaar (2009), Feyenoord Rotterdam (2011-2014), Southampton (2014-2016), Everton (2016-2017) dan tim nasional Belanda (2018-2020).

Koeman sukses membawa Ajax meraih gelar Eredivisie: 2001–02, 2003–04, KNVB Cup: 2001–02, Johan Cruyff Shield: 2002, satu gelar untuk Benfica Supertaça Cândido de Oliveira: 2005, satu gelar Eredivisie untuk PSV: 2006-07, Satu gelar Copa del Rey untuk Valencia: 2007-08, satu gelar Johan Cruyff Shield untuk AZ: 2009 dan runner up UEFA Nations League bersama Belanda: 2019. (Baca: Siap Tendang Luiz Suarez, Koeman Kabari Tak Masuyk Rencana Tim)

Beberapa torehan Koeman terbilang spesial. Valencia di antarnya meraih Copa del Rey pertama mereka sejak 1999, membawa Southampton ke finis Liga Primer tertinggi mereka (keenam) sebelum bergabung dengan Everton dan membawa mereka ke Liga Europa di musim pertama era kepelatihannya.

Sikap Koeman yang tidak pandang bulu terhadap para pemain senior rupanya telah terjadi saat di Valencia. Dia mengatakan kepada Santiago Canizares (299 penampilan), David Albelda (213) dan Miguel Angel Angulo (299) tidak masuk dalam rencananya.



Keputusan tersebut, ternyata berimbas fatal. Rencana revolusi Koeman membuat kondisi internal Valencia memburuk dan berimbas di lapangan. Valencia bemain hanya untuk berjuang mengindari zona degradasi. Akhirnya, Koeman dipecat pada 21 April 2008.

Kini, kebiasaan Koeman diulangi di Barca. Setelah resmi diperkenalkan ke publik sebagai pengganti Quique Setien dan menandatangani kontrak dua tahun, Rabu (19/8), Secara terbuka dia tidak memasukkan Luis Suarez, Gerard Pique, Arturo Vidal, Sergio Busquets dalam rencananya.

Koeman juga mengultimatum Lionel Messi tidak lagi memiliki keistimewaan di klub dan harus bermain untuk tim. Koeman ingin melakukan peremajaan dengan memburu Memphis Depay (Olympique Lyon), Donny Van de Beek (Ajax) hingga memulangkan Philippe Coutinho dari Bayern Muenchen. (Baca juga: Rusia Optimis Rencana Pembelian Sukhoi Indonesia akan Berlanjut)

“Saya tidak berpikir seorang pemain berusia 31 atau 32 tahun telah selesai. Jika mereka tidak ingin berada di sini, mereka dapat memberi tahu klub. Saya ingin bekerja dengan orang-orang yang ingin memberikannya. semuanya untuk Barcelona, tidak ada yang lain," kata Koeman dilansir espn.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More