Mike Tyson Tantang Duel Anthony Joshua, Tyson Fury, dan Deontay Wilder
Sabtu, 09 November 2024 - 07:48 WIB
Legenda tinju Mike Tyson mengungkapkan keinginannya bertarung melawan para petinju kelas berat top, termasuk Anthony Joshua, Tyson Fury, dan Deontay Wilder. Meski berusia 58 tahun, Tyson tetap antusias kembali ke ring tinju, kali ini dengan misi mulia untuk amal.
Pada 15 November mendatang, Tyson dijadwalkan menghadapi Jake Paul dalam sebuah pertarungan yang sangat dinantikan di AT&T Stadium, Dallas, Texas. Pertarungan ini menjadi laga profesional pertamanya sejak kekalahan dari Kevin McBride pada 2005. Terakhir kali, ia tampil di ring pada laga ekshibisi melawan Roy Jones Jr. pada 2020, yang saat itu juga diadakan untuk amal.
Sebelum pertarungannya melawan Jones Jr., Tyson bahkan sempat menantang Joshua, Fury, dan Wilder untuk terlibat dalam laga amal demi mengumpulkan dana bagi yang membutuhkan. Ia mengapresiasi ketiga petinju tersebut dan menyatakan kekagumannya atas kontribusi yang bisa mereka berikan melalui popularitas mereka.
"Mereka adalah petinju hebat. Mereka dapat melakukan begitu banyak hal untuk masyarakat. Mereka bisa melakukan ekshibisi dan mengumpulkan uang dari acara tersebut karena mereka adalah bintang besar yang dapat menarik banyak penonton," ujar Tyson penuh semangat.
Tyson melihat laga ekshibisi bukan sekadar hiburan, melainkan peluang untuk memberi dampak positif. Ia bersedia menyumbangkan seluruh pendapatannya dari pertarungan tersebut kepada amal, menunjukkan bahwa misi kemanusiaan baginya lebih penting daripada sekadar uang atau popularitas.
Dalam sebuah wawancara, Tyson juga mengungkapkan ketertarikannya pada pertarungan ekshibisi dengan Anthony Joshua. Baginya, bertanding melawan mantan juara dunia dua kali itu akan menjadi pengalaman luar biasa. "Itu akan sangat mengejutkan dan menyenangkan. Saya ingin ini dilabeli sebagai ekshibisi karena tidak ada permusuhan. Ini untuk amal, dan itu lebih besar dari diri saya," ungkap Tyson.
Namun, rencana pertarungan amal dengan Fury, petinju yang diberi nama sesuai Tyson, terhenti karena adanya perbedaan pandangan soal finansial. Fury sempat menyatakan bahwa negosiasi untuk laga ekshibisi sempat berjalan, tetapi akhirnya tidak tercapai kesepakatan.
Dengan antusiasme dan tujuan mulia, Tyson tetap menunjukkan jiwa besarnya di usia yang tak lagi muda. Pertarungan dengan Jake Paul menjadi bukti bahwa Mike Tyson tidak hanya kembali ke ring untuk hiburan, tetapi juga untuk tujuan kemanusiaan yang lebih besar.
Pada 15 November mendatang, Tyson dijadwalkan menghadapi Jake Paul dalam sebuah pertarungan yang sangat dinantikan di AT&T Stadium, Dallas, Texas. Pertarungan ini menjadi laga profesional pertamanya sejak kekalahan dari Kevin McBride pada 2005. Terakhir kali, ia tampil di ring pada laga ekshibisi melawan Roy Jones Jr. pada 2020, yang saat itu juga diadakan untuk amal.
Sebelum pertarungannya melawan Jones Jr., Tyson bahkan sempat menantang Joshua, Fury, dan Wilder untuk terlibat dalam laga amal demi mengumpulkan dana bagi yang membutuhkan. Ia mengapresiasi ketiga petinju tersebut dan menyatakan kekagumannya atas kontribusi yang bisa mereka berikan melalui popularitas mereka.
"Mereka adalah petinju hebat. Mereka dapat melakukan begitu banyak hal untuk masyarakat. Mereka bisa melakukan ekshibisi dan mengumpulkan uang dari acara tersebut karena mereka adalah bintang besar yang dapat menarik banyak penonton," ujar Tyson penuh semangat.
Tyson melihat laga ekshibisi bukan sekadar hiburan, melainkan peluang untuk memberi dampak positif. Ia bersedia menyumbangkan seluruh pendapatannya dari pertarungan tersebut kepada amal, menunjukkan bahwa misi kemanusiaan baginya lebih penting daripada sekadar uang atau popularitas.
Dalam sebuah wawancara, Tyson juga mengungkapkan ketertarikannya pada pertarungan ekshibisi dengan Anthony Joshua. Baginya, bertanding melawan mantan juara dunia dua kali itu akan menjadi pengalaman luar biasa. "Itu akan sangat mengejutkan dan menyenangkan. Saya ingin ini dilabeli sebagai ekshibisi karena tidak ada permusuhan. Ini untuk amal, dan itu lebih besar dari diri saya," ungkap Tyson.
Namun, rencana pertarungan amal dengan Fury, petinju yang diberi nama sesuai Tyson, terhenti karena adanya perbedaan pandangan soal finansial. Fury sempat menyatakan bahwa negosiasi untuk laga ekshibisi sempat berjalan, tetapi akhirnya tidak tercapai kesepakatan.
Dengan antusiasme dan tujuan mulia, Tyson tetap menunjukkan jiwa besarnya di usia yang tak lagi muda. Pertarungan dengan Jake Paul menjadi bukti bahwa Mike Tyson tidak hanya kembali ke ring untuk hiburan, tetapi juga untuk tujuan kemanusiaan yang lebih besar.
(sto)
tulis komentar anda