Adu Prestasi Shin Tae-yong vs Herve Renard: Siapa Lebih Moncer?
Senin, 18 November 2024 - 19:53 WIB
JAKARTA - Duel seru di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Indonesia dan Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024) bukan hanya soal adu kekuatan di lapangan, tetapi juga pertarungan reputasi dua pelatih papan atas: Shin Tae-yong (STY) dan Herve Renard. Kedua juru taktik ini membawa pengalaman dan prestasi berbeda yang menjadi sorotan utama dalam laga krusial di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Sebagai pemain, Shin Tae-yong mencatatkan karier yang cemerlang. Bersama Seongnam Ilhwa Chunma, ia meraih enam gelar K League 1, satu Piala FA Korea, tiga Piala Liga Korea, serta Liga Champions Asia. Koleksi ini ditambah trofi di kancah internasional, termasuk Asian Super Cup dan Afro-Asian Club Championship.
Sebaliknya, Herve Renard tidak mencatatkan prestasi besar ketika menjadi pemain. Kariernya sebagai bek tengah lebih banyak berkutat di level domestik tanpa trofi yang berarti.
Shin Tae-yong kembali menunjukkan dominasinya dalam melatih klub. Ia membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011.
Herve Renard, meski pernah melatih sejumlah klub di Eropa seperti Lille dan Sochaux, belum pernah merasakan gelar juara bersama timnya. Catatan ini menjadikan Renard lebih dikenal sebagai pelatih tim nasional.
Jika perbandingan dialihkan ke level internasional, Herve Renard unggul dengan dua gelar Africa Cup of Nations (AFCON), masing-masing bersama Zambia (2012) dan Pantai Gading (2015). Ia juga sukses membawa Zambia juara COSAFA Cup 2013, menjadikannya salah satu pelatih tersukses di Afrika.
Shin Tae-yong memiliki pencapaian membanggakan dengan membawa Korea Selatan juara Piala EAFF 2017, namun gelar ini hanya mencakup negara-negara Asia Timur, sehingga skalanya lebih kecil dibandingkan AFCON.
Kiprah Saat Bermain: Shin Tae-yong Lebih Gemilang
Sebagai pemain, Shin Tae-yong mencatatkan karier yang cemerlang. Bersama Seongnam Ilhwa Chunma, ia meraih enam gelar K League 1, satu Piala FA Korea, tiga Piala Liga Korea, serta Liga Champions Asia. Koleksi ini ditambah trofi di kancah internasional, termasuk Asian Super Cup dan Afro-Asian Club Championship.
Sebaliknya, Herve Renard tidak mencatatkan prestasi besar ketika menjadi pemain. Kariernya sebagai bek tengah lebih banyak berkutat di level domestik tanpa trofi yang berarti.
Shin Tae-yong kembali menunjukkan dominasinya dalam melatih klub. Ia membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011.
Herve Renard, meski pernah melatih sejumlah klub di Eropa seperti Lille dan Sochaux, belum pernah merasakan gelar juara bersama timnya. Catatan ini menjadikan Renard lebih dikenal sebagai pelatih tim nasional.
Renard Lebih Moncer di Timnas
Jika perbandingan dialihkan ke level internasional, Herve Renard unggul dengan dua gelar Africa Cup of Nations (AFCON), masing-masing bersama Zambia (2012) dan Pantai Gading (2015). Ia juga sukses membawa Zambia juara COSAFA Cup 2013, menjadikannya salah satu pelatih tersukses di Afrika.
Shin Tae-yong memiliki pencapaian membanggakan dengan membawa Korea Selatan juara Piala EAFF 2017, namun gelar ini hanya mencakup negara-negara Asia Timur, sehingga skalanya lebih kecil dibandingkan AFCON.
tulis komentar anda