Lawak! 12 Pemain PSM Makassar Lawan Barito Putera di Liga 1, Ini Reaksi RD
Senin, 23 Desember 2024 - 11:54 WIB
Pertandingan Liga 1 2024-2025 antara PSM Makassar dan Barito Putera di Stadion Batakan, Samarinda, Minggu (22/12/2024), menjadi sorotan panas. Pasalnya, di menit-menit akhir laga, PSM Makassar sempat memainkan 12 pemain di lapangan, memicu reaksi keras dari pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan (RD).
Laga tersebut berakhir dengan kemenangan PSM 3-2 atas Barito Putera. Namun, insiden 12 pemain di lapangan ini langsung memancing kontroversi. Rahmad Darmawan menilai kejadian ini merugikan timnya secara signifikan dan meminta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk memberikan sanksi tegas kepada PSM.
Dalam konferensi pers seusai laga, RD tidak menutupi kekesalannya. "Setelah pertandingan berjalan, ada pergantian pemain dari PSM. Kenapa tadi sedikit ribut? Karena terjadi pelanggaran aturan pertandingan. Apabila seorang pemain yang tidak sah masuk lapangan, maka sanksinya adalah kalah," ujar RD.
Ia juga menegaskan bahwa insiden ini memiliki bukti yang jelas. "Mereka bermain dengan 12 pemain, dan itu ada rekamannya. Kami akan melayangkan surat resmi, itu urusan manajemen," tambah RD.
Di sisi lain, pihak PSM Makassar melalui akun resmi Instagram mereka memberikan klarifikasi. Menurut mereka, insiden tersebut terjadi karena kesalahan teknis dari perangkat pertandingan, bukan karena niat dari PSM untuk melanggar aturan.
"PSM melakukan pergantian tiga pemain secara bersamaan di menit 90+7, memanfaatkan slot pergantian terakhir. Setelah form pergantian diserahkan, wasit cadangan mengecek keabsahan pemain dan menyatakan sah untuk bermain," tulis PSM.
Namun, mereka menambahkan bahwa kekacauan terjadi ketika wasit utama memutuskan untuk melanjutkan permainan (play on), sementara pemain yang digantikan tidak segera meninggalkan lapangan. "Ini adalah kewenangan perangkat pertandingan, baik wasit utama maupun cadangan," tutup pernyataan tersebut.
Kejadian unik ini memicu beragam komentar di media sosial. Banyak yang menganggap situasi ini sebagai lelucon yang mencoreng profesionalisme Liga 1. Beberapa netizen bahkan menyebut insiden ini sebagai contoh buruk koordinasi dalam pertandingan sepak bola profesional.
Sementara itu, nasib hasil pertandingan ini kini berada di tangan Komdis PSSI. Apakah kemenangan PSM akan dianulir, atau Komdis akan menerima klarifikasi PSM dan perangkat pertandingan sebagai dasar keputusan? Yang pasti, insiden ini menjadi tamparan keras bagi pengelolaan Liga 1 yang lebih profesional.
Bagi Barito Putera, insiden ini menambah luka mereka setelah kekalahan dramatis. Bagi PSM, mereka harus menunggu dengan harap-harap cemas hasil keputusan Komdis. Yang jelas, insiden ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi dan ketelitian dalam setiap aspek pertandingan sepak bola.
Laga tersebut berakhir dengan kemenangan PSM 3-2 atas Barito Putera. Namun, insiden 12 pemain di lapangan ini langsung memancing kontroversi. Rahmad Darmawan menilai kejadian ini merugikan timnya secara signifikan dan meminta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk memberikan sanksi tegas kepada PSM.
Dalam konferensi pers seusai laga, RD tidak menutupi kekesalannya. "Setelah pertandingan berjalan, ada pergantian pemain dari PSM. Kenapa tadi sedikit ribut? Karena terjadi pelanggaran aturan pertandingan. Apabila seorang pemain yang tidak sah masuk lapangan, maka sanksinya adalah kalah," ujar RD.
Ia juga menegaskan bahwa insiden ini memiliki bukti yang jelas. "Mereka bermain dengan 12 pemain, dan itu ada rekamannya. Kami akan melayangkan surat resmi, itu urusan manajemen," tambah RD.
Di sisi lain, pihak PSM Makassar melalui akun resmi Instagram mereka memberikan klarifikasi. Menurut mereka, insiden tersebut terjadi karena kesalahan teknis dari perangkat pertandingan, bukan karena niat dari PSM untuk melanggar aturan.
"PSM melakukan pergantian tiga pemain secara bersamaan di menit 90+7, memanfaatkan slot pergantian terakhir. Setelah form pergantian diserahkan, wasit cadangan mengecek keabsahan pemain dan menyatakan sah untuk bermain," tulis PSM.
Namun, mereka menambahkan bahwa kekacauan terjadi ketika wasit utama memutuskan untuk melanjutkan permainan (play on), sementara pemain yang digantikan tidak segera meninggalkan lapangan. "Ini adalah kewenangan perangkat pertandingan, baik wasit utama maupun cadangan," tutup pernyataan tersebut.
Kejadian unik ini memicu beragam komentar di media sosial. Banyak yang menganggap situasi ini sebagai lelucon yang mencoreng profesionalisme Liga 1. Beberapa netizen bahkan menyebut insiden ini sebagai contoh buruk koordinasi dalam pertandingan sepak bola profesional.
Sementara itu, nasib hasil pertandingan ini kini berada di tangan Komdis PSSI. Apakah kemenangan PSM akan dianulir, atau Komdis akan menerima klarifikasi PSM dan perangkat pertandingan sebagai dasar keputusan? Yang pasti, insiden ini menjadi tamparan keras bagi pengelolaan Liga 1 yang lebih profesional.
Bagi Barito Putera, insiden ini menambah luka mereka setelah kekalahan dramatis. Bagi PSM, mereka harus menunggu dengan harap-harap cemas hasil keputusan Komdis. Yang jelas, insiden ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi dan ketelitian dalam setiap aspek pertandingan sepak bola.
(sto)
Lihat Juga :
tulis komentar anda