Profil Nurdin Halid, Eks Ketum PSSI yang Sebut Shin Tae-yong Tak Punya Peran saat Timnas Indonesia Tekuk Arab Saudi
Kamis, 16 Januari 2025 - 14:08 WIB
Nurdin Halid, mantan Ketua Umum PSSI, kembali menjadi perhatian setelah mengkritik peran Shin Tae-yong dalam kemenangan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi. Artikel ini juga membahas perjalanan karier Nurdin, termasuk kontribusi dan kontroversi yang menyertainya.
Dalam sebuah wawancara, Nurdin sempat mengungkapkan jika setelah serangkaian hasil buruk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, para pemain memilih untuk mengatur strategi sendiri dan tidak murni karena strategi Shin Tae yong.
"Saya dengar kabar, semua pemain itu sudah ada dinamika dengan pelatih setelah laga di China, dan puncaknya saat menang atas Arab Saudi. Para pemain berkumpul tanpa STY, bermain dengan mengatur strategi sendiri dan bukan murni strateginya STY," ungkap Nurdin Halid.
Tidak hanya itu, Nurdin juga sempat sindir STY yang tidak memiliki satupun prestasi ketika menjadi pelatih. Menurut eks Ketum PSSI itu, prestasi terbesar pelatih asal Korea Selatan itu adalah membawa Indonesia ke Semifinal Piala Asia 2023.
Politisi Golkar ini juga menyebut jika Timnas Indonesia pada saat dirinya memimpin di tahun 2003 lalu jauh lebih baik karena dipenuhi dengan pemain lokal, tidak seperti sekarang yang penuh pemain naturalisasi tetapi tidak menghasilkan gelar apa-apa.
Pernyataan Nurdin Halid terhadap Shin Tae-yong menuai berbagai tanggapan dari publik.
Nurdin Halid atau yang memiliki nama lengkap Andi Muhammad Nurdin Halid lahir pada 17 November 1958, di Watampone, Sulawesi Tenggara. Dalam riwayat pendidikannya, ia menghabiskan waktu SD, hingga SMA di tanah kelahirannya Watampone.
Pada tahun 1977, Nurdin terdaftar sebagai mahasiswa IKIP Makassar Jurusan Ekonomi Perusahaan. Barulah setelah itu ia mulai menjalani kariernya yang dimulai dengan menduduki posisi PPK Kabupaten Gowa di tahun 1983.
Dalam sebuah wawancara, Nurdin sempat mengungkapkan jika setelah serangkaian hasil buruk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, para pemain memilih untuk mengatur strategi sendiri dan tidak murni karena strategi Shin Tae yong.
"Saya dengar kabar, semua pemain itu sudah ada dinamika dengan pelatih setelah laga di China, dan puncaknya saat menang atas Arab Saudi. Para pemain berkumpul tanpa STY, bermain dengan mengatur strategi sendiri dan bukan murni strateginya STY," ungkap Nurdin Halid.
Tidak hanya itu, Nurdin juga sempat sindir STY yang tidak memiliki satupun prestasi ketika menjadi pelatih. Menurut eks Ketum PSSI itu, prestasi terbesar pelatih asal Korea Selatan itu adalah membawa Indonesia ke Semifinal Piala Asia 2023.
Politisi Golkar ini juga menyebut jika Timnas Indonesia pada saat dirinya memimpin di tahun 2003 lalu jauh lebih baik karena dipenuhi dengan pemain lokal, tidak seperti sekarang yang penuh pemain naturalisasi tetapi tidak menghasilkan gelar apa-apa.
Pernyataan Nurdin Halid terhadap Shin Tae-yong menuai berbagai tanggapan dari publik.
Profil Nurdin Halid
Nurdin Halid atau yang memiliki nama lengkap Andi Muhammad Nurdin Halid lahir pada 17 November 1958, di Watampone, Sulawesi Tenggara. Dalam riwayat pendidikannya, ia menghabiskan waktu SD, hingga SMA di tanah kelahirannya Watampone.
Pada tahun 1977, Nurdin terdaftar sebagai mahasiswa IKIP Makassar Jurusan Ekonomi Perusahaan. Barulah setelah itu ia mulai menjalani kariernya yang dimulai dengan menduduki posisi PPK Kabupaten Gowa di tahun 1983.
Lihat Juga :
tulis komentar anda