Kevin Diks dan 2 Legenda ASEAN di Bundesliga: Catatan Unik dalam Sejarah Liga Jerman
Jum'at, 31 Januari 2025 - 13:53 WIB
Bundesliga baru saja merilis data tentang negara-negara dengan hanya satu pemain dalam sejarah kompetisi Liga Jerman / Foto: Kevin Diks (@kevindiks2)
Bundesliga baru saja merilis data tentang negara-negara dengan hanya satu pemain dalam sejarah kompetisi Liga Jerman. Menariknya, tiga pemain Asia Tenggara masuk dalam daftar tersebut.
Ketiga pemain Asia Tenggara yang merumput di Bundesliga adalah Witthaya Hloagune (Thailand), Chhunly Pagenburg (Kamboja), dan Kevin Diks (Indonesia). Dari ketiga pemain ini hanya satu yang masih aktif.
Dia adalah Kevin Diks. Pemain keturunan Indonesia ini baru bergabung dengan Borussia Moenchengladbach. Sementara dua lainnya sudah pensiun.
Witthaya Hloagune pernah merumput di Bundesliga bersama Hertha BSC. Mengutip data Transfermarkt, dia hanya bermain sebanyak tiga kali di kompetisi terbaik Eropa tersebut.
Pada 1988, Witthaya menjadi asisten pelatih di Gamba Osaka, anggota pendiri J League pada 1992. Kemudian ia kembali ke Thailand, dengan mengambil alih Bangkok Bank F.C. dan memimpin klub tersebut ke tempat pertama di Liga Sepak Bola Thailand 1996–1997 dan lolos ke Liga Champions AFC.
Pada tahun 1997, Witthaya dianugerahi penghargaan pelatih terbaik. Sama seperti legenda sepak bola Thailand, Chhunly juga pernah merumput di Bundesliga.
Terlahir di Nuremberg, Jerman, Chhunly memulai karier sepak bolanya dari tim akademi 1. FC Nurnberg (1999-2004). Di tahun 2004, ia terpilih untuk masuk skuad senior.
Ketiga pemain Asia Tenggara yang merumput di Bundesliga adalah Witthaya Hloagune (Thailand), Chhunly Pagenburg (Kamboja), dan Kevin Diks (Indonesia). Dari ketiga pemain ini hanya satu yang masih aktif.
Dia adalah Kevin Diks. Pemain keturunan Indonesia ini baru bergabung dengan Borussia Moenchengladbach. Sementara dua lainnya sudah pensiun.
Witthaya Hloagune pernah merumput di Bundesliga bersama Hertha BSC. Mengutip data Transfermarkt, dia hanya bermain sebanyak tiga kali di kompetisi terbaik Eropa tersebut.
Pada 1988, Witthaya menjadi asisten pelatih di Gamba Osaka, anggota pendiri J League pada 1992. Kemudian ia kembali ke Thailand, dengan mengambil alih Bangkok Bank F.C. dan memimpin klub tersebut ke tempat pertama di Liga Sepak Bola Thailand 1996–1997 dan lolos ke Liga Champions AFC.
Pada tahun 1997, Witthaya dianugerahi penghargaan pelatih terbaik. Sama seperti legenda sepak bola Thailand, Chhunly juga pernah merumput di Bundesliga.
Terlahir di Nuremberg, Jerman, Chhunly memulai karier sepak bolanya dari tim akademi 1. FC Nurnberg (1999-2004). Di tahun 2004, ia terpilih untuk masuk skuad senior.
Lihat Juga :
tulis komentar anda