Totenham Hotspur Mulai Terbayang 'Kutukan' Mou di Liga Champion

Jum'at, 21 Februari 2020 - 11:06 WIB
Totenham Hotspur Mulai Terbayang Kutukan Mou di Liga Champion
Totenham Hotspur Mulai Terbayang 'Kutukan' Mou di Liga Champion
A A A
JAKARTA - Kekalahan 0-1 dari RB Leipzig pada leg pertama 16 besar Liga Champions, Kamis (20/1), membuat Tottenham Hotspur harus berjuang keras untuk memelihara peluang ke babak selanjutnya. Hasil buruk di Tottenham Hotspur Stadium sekaligus memperpanjang torehan negatif pelatih Jose Mourinho di fase knockout.

Tercatat dalam 17 pertandingan fase knockout Liga Champions, Mou telah mengalami tiga kekalahan di leg pertama. Sebelumnya, The Special One juga mengalaminya saat menukangi Chelsea pada musim 2005/2006 (16 besar) dan Real Madrid pada musim 2010/2011 (semifinal). Keduanya disingkirkan oleh Barcelona.

Kutukan Mou di fase knockout Liga Champions berlanjut. The Special One tersebut sudah tujuh kali beruntun gagal menang di fase gugur. Mou sudah mengalami empat kali kekalahan bersama Chelsea, dua kali bersama Manchester United (MU), dan satu kali bersama Tottenham. Mou bahkan belum pernah lolos dari 16 besar Liga Champions sejak membawa Chelsea ke semifinal musim 2013/2014. Meski kutukan fase knockout berlanjut, Mou berusaha tetap tenang.

Dia mengatakan, timnya telah berusaha semaksimal mungkin di tengah badai cedera yang dialami dan hanya lemah dalam penyelesaian akhir. Pelatih asal Portugal tersebut juga menganggap Tottenham tidak dinaungi keberuntungan karena Leipzig mendapatkan gol melalui penalti Timo Werner pada menit ke-58. Penalti diberikan setelah Ben Davies melanggar gelandang tim tamu, Konrad Laimer.

Menurut dia, para pemain telah melakukan semua yang bisa dilakukan. “Mereka adalah tim yang luar biasa dengan orang-orang luar biasa mencoba segalanya. Ini seperti pertempuran dengan senjata, tetapi tanpa peluru, banyak pemain kami yang cedera. Jika kami mencetak gol lebih awal, pertandingan akan berbeda. Kami memiliki pemain-pemain hebat,” kata Mou dilansir uefa.com.

Mengenai kekalahan di kandang, Mou juga tidak merasa cemas. Dia menilai peluang Tottenham untuk lolos ke babak perempat final Liga Champions masih terbuka. Mou mengindikasikan bahwa The Lilywhites akan berusaha meraih hasil terbaik melawan Leipzig pada leg kedua yang berlangsung di Red Bull Arena, 11 April mendatang.

The Special One meminta pasukannya agar tidak larut dalam kekecewaan. Mou mengungkapkan Tottenham memiliki tugas penting lainnya di pentas domestik. Mereka harus mempersiapkan diri jelang pertandingan Liga Primer melawan Chelsea di Stamford Bridge, Sabtu (22/2). Kemenangan bakal membawa Hugo Lloris dkk masuk empat besar klasemen sementara Liga Primer.

“Saya berterima kasih kepada fans atas semua dukungan yang diberikan kepada para pemain dan tim. Saya tidak khawatir kekalahan 0-1, karena kami akan pergi ke sana, bekerja keras dan memenangkan pertandingan,” kata Mou.

Leipzig membuktikan kapasitasnya melakoni pertandingan tandang. Tim berjuluk Die Roten Bullen itu belum terkalahkan dalam lima pertandingan tandang terakhir Liga Champions. Itu juga menjadi kemenangan pertama Leipzig dalam enam pertandingan terakhir di fase knockout kompetisi Eropa.

Keberhasilan memperoleh modal gol tandang membuat pelatih Julian Nagelsmann senang. Dia mengatakan semua instruksinya mampu dijalankan dengan baik oleh para pemainnya. Nagelsmann yang menjadi pelatih termuda di fase knockout Liga Champions (32 tahun 211 hari) pun berharap Leipzig menunjukkan kinerja lebih oke ketika menjamu Tottenham di kandang sendiri pada leg kedua.

“Kami memiliki banyak bola dan kami bermain dengan cara yang sangat matang di babak pertama. Kami seharusnya bisa mencetak gol cepat. Tetapi, para pemain muda menjadi tidak sabar. Namun, mereka lebih sabar dan bertahan baik melawan permainan serangan balik Tottenham,” kata Nagelsmann. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7665 seconds (0.1#10.140)