Mantan Petinju Kazakhstan Musa Abdraim Gagalkan Aksi Penyanderaan Wanita di Bandara
Rabu, 12 Maret 2025 - 14:31 WIB
Mantan Petinju Kazakhstan Musa Abdraim Gagalkan Aksi Penyanderaan Wanita di Bandara
ALMATY - Seorang mantan petinju profesional, Musa Abdraim, mendapat penghargaan "Hero of Humanity" dari World Boxing Council (WBC) setelah aksi heroiknya menggagalkan ancaman bom dan aksi penyanderaan di Bandara Almaty, Kazakhstan, pada 7 Maret 2025.
Dalam insiden yang terekam kamera keamanan dan viral di media sosial, Abdraim (52) berhasil melumpuhkan seorang pria berusia 67 tahun yang mengancam akan meledakkan bom. Pelaku saat itu menyandera seorang wanita yang berprofesi sebagai staf bandara berusia 21 tahun dengan menarik rambutnya dan menodongkan pisau.
Tanpa ragu, Abdraim mendekati pelaku dan berhasil meyakinkannya untuk melepaskan sandera, menawarkan dirinya sebagai gantinya. Dalam sekejap, dengan refleks seorang mantan petinju, ia melucuti senjata pelaku dan menundukkannya sebelum pihak keamanan datang untuk menangkap pria tersebut.
“Saya tidak takut untuk diri sendiri. Tapi saya cemas, bagaimana jika dia membunuh gadis itu? Saya berpikir, ‘Bagaimana jika itu anak perempuan saya?’ Sebagai seorang pria, itu adalah kewajiban saya,” ungkap Abdraim kepada Hindustan Times.
WBC memberikan penghargaan "Hero of Humanity" kepada Abdraim atas keberaniannya. Penghargaan ini awalnya diberikan kepada mereka yang berjasa selama pandemi Covid-19, tetapi kini diperluas untuk mengakui tindakan kepahlawanan lainnya.
Tak hanya itu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga mengumumkan bahwa Abdraim akan menerima medali kehormatan dari negara.
Sementara itu, pelaku ancaman bom kini berada dalam tahanan dan menghadapi hukuman hingga 12 tahun penjara sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Kazakhstan, sebagaimana dilaporkan New York Post.
Aksi heroik Abdraim tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga membuktikan bahwa keberanian dan kepedulian masih hidup di tengah masyarakat.
Dalam insiden yang terekam kamera keamanan dan viral di media sosial, Abdraim (52) berhasil melumpuhkan seorang pria berusia 67 tahun yang mengancam akan meledakkan bom. Pelaku saat itu menyandera seorang wanita yang berprofesi sebagai staf bandara berusia 21 tahun dengan menarik rambutnya dan menodongkan pisau.
Tanpa ragu, Abdraim mendekati pelaku dan berhasil meyakinkannya untuk melepaskan sandera, menawarkan dirinya sebagai gantinya. Dalam sekejap, dengan refleks seorang mantan petinju, ia melucuti senjata pelaku dan menundukkannya sebelum pihak keamanan datang untuk menangkap pria tersebut.
“Saya tidak takut untuk diri sendiri. Tapi saya cemas, bagaimana jika dia membunuh gadis itu? Saya berpikir, ‘Bagaimana jika itu anak perempuan saya?’ Sebagai seorang pria, itu adalah kewajiban saya,” ungkap Abdraim kepada Hindustan Times.
Penghargaan dari WBC dan Presiden Kazakhstan
Tak hanya itu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev juga mengumumkan bahwa Abdraim akan menerima medali kehormatan dari negara.
Sementara itu, pelaku ancaman bom kini berada dalam tahanan dan menghadapi hukuman hingga 12 tahun penjara sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Kazakhstan, sebagaimana dilaporkan New York Post.
Aksi heroik Abdraim tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga membuktikan bahwa keberanian dan kepedulian masih hidup di tengah masyarakat.
(sto)
Lihat Juga :
tulis komentar anda