Ketua EFL: Akan Kacau Jika Degradasi di Liga Primer Dihapus
Rabu, 06 Mei 2020 - 07:05 WIB
LONDON - Adanya usulan menghapus degradasi dari Liga Primer musim ini mendapat respon dari Rick Parry. Ketua Liga Sepak Bola Inggris (EFL) itu menilai kebijakan tersebut bisa memicu kemarahan klub dari Championship.
Parry menyatakan Liga Primer musim ini harus diselesaikan sebelum 31 Juli nanti. Tujuannya bukan hanya mencari juara, tapi yang terpenting adalah menentukan siapa yang bakal terdegradasi. Ini diperlukan guna menghindari kekacauan.
Menurutnya tidak akan ada yang protes jika Liverpool dijadikan juara seandainya kompetisi yang tertunda akibat pandemi virus Corona harus diakhiri lebih cepat. Pasalnya, The Reds unggul hingga 25 poin dari Manchester City (Man City) dan hanya perlu dua kemenangan lagi agar meraih gelar.
Tapi, lain halnya jika tidak ada yang terdegradasi. Itu dipastikan bakal menyebabkan protes besar-besaran dari klub di kasta lebih rendah. Ini dibahas Parry karena ada yang mengusulkan agar promosi dan degradasi ditiadakan jika kompetisi tidak bisa dilanjutkan.
“Batas akhir kompetisi harus diselesaikan secara realistis pada 31 Juli karena berkaitan dengan kontrak. Kita tidak bisa memundurkannya lagi melebihi Juli. Kami hanya punya waktu sedikit untuk mengambil keputusan,” ucap Parry, dilansir skysport.
Sejumlah klub Liga Primer diberitakan cemas dan merasa tidak diuntungkan bermain tanpa penonton di ruangan tertutup atau di tempat netral. Apalagi, jika menyangkut upaya terus bertahan di Liga Primer. Mereka merasa akan lebih bijak jika degradasi pada musim ini tidak berlakukan.
“Penyelenggara Liga Primer menyadari sikap kami terhadap usulan itu. Akan akan terjadi penolakan oleh sejumlah klub Championship. Sebab, itu akan melanggar kesepakatan. Pengacara bisa tambah kaya jika degradasi ditiadakan,” jelasnya.
Parry menyebut promosi harus tetap ada lantaran menyangkut pendapatan. Sebab, klub dari divisi lebih rendah bisa menderita kerugian hingga 200 juta poundsterling pada akhir September nanti jika kompetisi tidak dilanjutkan.
Parry menyatakan Liga Primer musim ini harus diselesaikan sebelum 31 Juli nanti. Tujuannya bukan hanya mencari juara, tapi yang terpenting adalah menentukan siapa yang bakal terdegradasi. Ini diperlukan guna menghindari kekacauan.
Menurutnya tidak akan ada yang protes jika Liverpool dijadikan juara seandainya kompetisi yang tertunda akibat pandemi virus Corona harus diakhiri lebih cepat. Pasalnya, The Reds unggul hingga 25 poin dari Manchester City (Man City) dan hanya perlu dua kemenangan lagi agar meraih gelar.
Tapi, lain halnya jika tidak ada yang terdegradasi. Itu dipastikan bakal menyebabkan protes besar-besaran dari klub di kasta lebih rendah. Ini dibahas Parry karena ada yang mengusulkan agar promosi dan degradasi ditiadakan jika kompetisi tidak bisa dilanjutkan.
“Batas akhir kompetisi harus diselesaikan secara realistis pada 31 Juli karena berkaitan dengan kontrak. Kita tidak bisa memundurkannya lagi melebihi Juli. Kami hanya punya waktu sedikit untuk mengambil keputusan,” ucap Parry, dilansir skysport.
Sejumlah klub Liga Primer diberitakan cemas dan merasa tidak diuntungkan bermain tanpa penonton di ruangan tertutup atau di tempat netral. Apalagi, jika menyangkut upaya terus bertahan di Liga Primer. Mereka merasa akan lebih bijak jika degradasi pada musim ini tidak berlakukan.
“Penyelenggara Liga Primer menyadari sikap kami terhadap usulan itu. Akan akan terjadi penolakan oleh sejumlah klub Championship. Sebab, itu akan melanggar kesepakatan. Pengacara bisa tambah kaya jika degradasi ditiadakan,” jelasnya.
Parry menyebut promosi harus tetap ada lantaran menyangkut pendapatan. Sebab, klub dari divisi lebih rendah bisa menderita kerugian hingga 200 juta poundsterling pada akhir September nanti jika kompetisi tidak dilanjutkan.
(mirz)
tulis komentar anda