Indonesia Raih Posisi Ketiga Kejuaraan Karate Tradisional Asia-Afrika 2020
Kamis, 12 November 2020 - 07:10 WIB
JAKARTA - Indonesia menempati urutan ketiga perolehan medali di kejuaraan Karate Tradisional Afro-Asia Online 2020 yang digelar pada 31 Oktober - 2 November 2020. Di kejuaraan Ini, Merah Putih menyabet 3 medali emas, 2 Perak, dan 7 Perunggu.
(Baca Juga: Cuma Tiga Menit, Prancis Tersungkur Menjamu Finlandia )
Ketua Umum Indonesia Tradisional Karate Federation (INATKF) Muchlas Rowi mengapresiasi perjuangan para karateka selama mengikuti kejuaraan ini. Indonesia menurunkan 70 atlet yang bertanding di beberapa nomor lomba.
“Kita patut apresiasi keberhasilan para karateka, meskipun tidak sesuai target juara umum seperti dalam kejuaraan sebelumnya. Namun, yang patut diapresiasi adalah perjuangan para atlet di kejuaraan tersebut,” kata Muchlas.
Kejuaraan yang digelar secara virtual atau daring itu diikuti oleh 10 negara baik dari Benua Asia, Afrika dan Eropa, yakni Indonesia, Mesir, Tunisia, Kuwait, Aljajair, Kazakhstan, Uzbekistan, Jepang, Portugal serta Prancis.
Menurut Muchlas, penilian yang dilakukan secara daring menjadi salah satu kendala bagi para atlet dalam mengikuti kejuaraan ini. Selain itu, kendala teknis yang lain juga mempengaruhi penilaian terhadap para karateka yang bertanding.
Namun, terlepas dari itu, Muchlas menilai Indonesia tetap mengukir prestasi membanggakan di kejuaraan tersebut. Bisa masuk tiga besar dalam daftar perolehan medali merupakan pencapaian mengagumkan.
Medali emas Indonesia diraih Nanda Putra Nagara, Callysta Salsabila, Libran Septian. Dua medali perak dari Reyvando Rahmadi dan Galang Virgiawan Ramadhani. Sementara tujuh medali perunggu atasn anam Dimitri Arkaan, Chilla Nabila, Muhammad Arim Maliki, Cristian Tobim, Surya Ramdani, Dina Fuji Hayati, serta Pretty Swastika.
Ketua I Bidang Organisasi INATKF, Bachtiar Effendy mengatakan, dalam kejuaraan ini, Indonesia dipercaya sebagai penyelenggara yang bekerjasama dengan ATKF. Menurutnya, ini menunjukan perkembangan Karate Tradisional di Indonesia semakin tumbuh, sehingga pandemi virus Corona tidak menjadi penghalang untuk menggelar kejuaraan bergengsi tersebut.
(Baca Juga: Cuma Tiga Menit, Prancis Tersungkur Menjamu Finlandia )
Ketua Umum Indonesia Tradisional Karate Federation (INATKF) Muchlas Rowi mengapresiasi perjuangan para karateka selama mengikuti kejuaraan ini. Indonesia menurunkan 70 atlet yang bertanding di beberapa nomor lomba.
“Kita patut apresiasi keberhasilan para karateka, meskipun tidak sesuai target juara umum seperti dalam kejuaraan sebelumnya. Namun, yang patut diapresiasi adalah perjuangan para atlet di kejuaraan tersebut,” kata Muchlas.
Kejuaraan yang digelar secara virtual atau daring itu diikuti oleh 10 negara baik dari Benua Asia, Afrika dan Eropa, yakni Indonesia, Mesir, Tunisia, Kuwait, Aljajair, Kazakhstan, Uzbekistan, Jepang, Portugal serta Prancis.
Menurut Muchlas, penilian yang dilakukan secara daring menjadi salah satu kendala bagi para atlet dalam mengikuti kejuaraan ini. Selain itu, kendala teknis yang lain juga mempengaruhi penilaian terhadap para karateka yang bertanding.
Namun, terlepas dari itu, Muchlas menilai Indonesia tetap mengukir prestasi membanggakan di kejuaraan tersebut. Bisa masuk tiga besar dalam daftar perolehan medali merupakan pencapaian mengagumkan.
Medali emas Indonesia diraih Nanda Putra Nagara, Callysta Salsabila, Libran Septian. Dua medali perak dari Reyvando Rahmadi dan Galang Virgiawan Ramadhani. Sementara tujuh medali perunggu atasn anam Dimitri Arkaan, Chilla Nabila, Muhammad Arim Maliki, Cristian Tobim, Surya Ramdani, Dina Fuji Hayati, serta Pretty Swastika.
Ketua I Bidang Organisasi INATKF, Bachtiar Effendy mengatakan, dalam kejuaraan ini, Indonesia dipercaya sebagai penyelenggara yang bekerjasama dengan ATKF. Menurutnya, ini menunjukan perkembangan Karate Tradisional di Indonesia semakin tumbuh, sehingga pandemi virus Corona tidak menjadi penghalang untuk menggelar kejuaraan bergengsi tersebut.
tulis komentar anda