Menua Cara Ronaldo? Sering Bikin Rekor

Jum'at, 13 November 2020 - 12:36 WIB
Hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Cristiano Ronaldo (CR7) memegang predikat sebagai pencetak gol terbanyak internasional sepanjang sejarah. Foto/Reuters
LISBON - Hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Cristiano Ronaldo (CR7) memegang predikat sebagai pencetak gol terbanyak internasional sepanjang sejarah. Bintang Juventus tersebut semakin mendekati rekor tertinggi seusai membantu Portugal menggasak Andorra 7-0, Kamis (12/11).

Pada pertandingan uji coba yang berlangsung di Estadio do Sport, Lisbon, tersebut CR7 yang masuk pada menit ke-46 tampaknya telah berada dalam kondisi fit setelah sembuh dari Covid-19 dan cedera lutut. Terbukti dia menyumbangkan satu gol (85) dan memberikan assist untuk gol Renato Sanches (56). (Baca: Gelombang PHK Tak Terbendung, Pengangguran di Bekasi Melonjak)

Lima gol Portugal lainnya dicetak Pedro Neto (8), Paulinho (29, 61), Joao Felix (88), dan gol bunuh diri bek Andorra, Emili Garcia (76). Total dari 168 penampilannya CR7 telah mencetak 102 gol. Itu bukan hanya memantapkannya di puncak daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah A Selecao das Quinas.



Mantan bintang Manchester United (MU) dan Real Madrid itu kini hanya berjarak 7 gol dari penyerang legendaris Iran Ali Daei yang memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak internasional (109 gol dari 149 caps).

Dengan jadwal pertandingan lain yang telah menanti baik di Nations League, uji coba maupun Piala Eropa tahun depan, peluang CR7 menyamai atau bahkan melampaui rekor milik Daei sangat terbuka lebar. Tentunya pemain berusia 34 tahun tersebut harus menjaga konsistensi performa dan ketajamannya.

Kinerja gemilang CR7 membuat pelatih Fernando Santos semringah. Dia menilai Portugal layak menang besar atas Andorra karena menunjukkan kegigihan dalam membongkar pertahanan tim tamu yang sangat ketat. “Ini seperti yang kami perkirakan sebelumnya. Kami menghadapi Andorra yang bermain sangat defensif dan kami harus bermain sabar. Ada kecemasan untuk mencetak gol. Tapi kami senang dengan performa tim, kami bisa meraih hasil bagus,” ungkap Santos. (Baca juga: Kenali Ciri-ciri Rumah Tangga Diganggu Setan Dasim)

Santos semakin puas lantaran strateginya menurunkan tiga debutan, Domingos Duarte (25 tahun), Pedro Neto (20 tahun) serta Paulinho (28 tahun), sukses. Neto dan Paulinho bahkan tampil impresif dan mencetak gol. Santos mengungkapkan memang ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para pemain sehingga dapat menemukan ritme permainannya.

Pelatih kelahiran Lisbon, Portugal, tersebut berharap kemampuan kedua pemain akan terus berkembang. Kehadiran Neto dan Paulinho semakin membuat lini depan Portugal berwarna sehingga bisa memecah fokus lawan yang tertuju kepada CR7 .

Mereka juga memiliki Joao Felix, Diogo Jota, dan Bernardo Silva yang bernaluri gol tinggi. Hasil positif atas Andorra memperpanjang catatan apik Portugal yang belum terkalahkan dalam 6 pertandingan terakhir (4 kali menang, 2 kali imbang). (Lihat videonya: Angin Puting Beliung Rusak Sejumlah Rumah)

Itu sekaligus menebalkan kepercayaan diri A Selecao das quinas yang telah dinantikan dua pertandingan besar Nations League melawan Prancis, Minggu (15/11), dan Kroasia, Rabu (18/11). Kendati demikian Santos tidak tergoda untuk menurunkan empat penyerang sekaligus saat menghadapi Prancis.

Pelatih yang membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 tersebut memilih mengandalkan tiga trisula di depan sembari melihat kondisi terkini para pemain. “Saya hanya akan memainkan tiga penyerang di depan saat melawan Prancis. Tapi saya tidak bisa memberitahukan kepada Anda siapa yang akan tampil,” tandas Santos. (Alimansyah)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More