Fluktuasi Penampilan Bintang Liga Primer
Rabu, 18 November 2020 - 12:29 WIB
MANCHESTER - Paul Pogba mengakui musim ini bersama Manchester United (MU) telah menjadi periode tersulit dalam kariernya. Di saat yang sama gelandang Prancis tersebut menggambarkan jeda internasional sebagai 'angin segar'.
Kiprah Pogba di MU memang sedang disorot. Dia kerap duduk di bangku cadangan karena Pelatih Ole Gunnar Solskjaer lebih memprioritaskan Scott McTominay dan Fred bermain di belakang Bruno Fernandes. Sepanjang musim ini, Pogba baru tampil 11 kali dan mencetak satu gol. (Baca: Niatkan Aktivitas Sehari-hari Bernilai Pahala)
Sebelum jeda internasional, Pogba dimasukkan sebagai pemain pengganti pada dua pertandingan terakhir MU saat dikalahkan Istanbul Basaksehir 1-2, Kamis (5/11/2020), dan ketika mengalahkan Everton 3-1, Sabtu (7/11/2020). Akibatnya, masa depan pemain berusia 27 tahun tersebut dipenuhi spekulasi. Pogba dikabarkan dipertimbangkan MU dilepas ke Real Madrid musim panas mendatang.
Namun, Pogba seolah bangkit kembali dengan memperkuat Prancis saat kalah 0-2 dari Finlandia dan membantu Les Bleus menang 1-0 atas Portugal, Minggu (15/11/2020), sekaligus melaju ke final four Nations League 2020/2021. “Saya tidak pernah mengalami periode sesulit ini dalam karier saya. Namun, bersama tim Prancis menghirup udara segar, grupnya luar biasa, ini ajaib,” ungkap Pogba, dilansir Daily Mail.
Situasi Pogba di MU turut menjadi perhatian bos Prancis Didier Deschamps. Dia menilai gelandang andalannya saat Les Bleus menjuarai Piala Dunia 2018 tersebut tidak dalam performa terbaik dan tidak puas dengan kinerja Pogba di MU.
Deschamps berharap kebersamaan di tim nasional Prancis akan membantu Pogba menemukan ritme terbaik di MU. Mantan gelandang tersebut masih memperkuat Prancis pada pertandingan terakhir Grup A3 melawan Swedia, Rabu (18/11), sebelum kembali bermain untuk MU melawan West Bromwich Albion, Minggu (22/11). (Baca juga: Kemendikbud Pastikan Bantuan Subsidi Upah Guru dan Dosen Disalurkan Bulan Ini)
“Dia tidak dalam salah satu periode yang lebih baik. Seperti semua pemain yang memiliki situasi klub yang tidak positif, mereka juga terpengaruh secara mental. Saya cukup mengenalnya dan itu bisa terjadi di beberapa titik. Namun, kami tidak bisa mengatakan bahwa dia puas dengan apa yang dia lakukan di klubnya,” ujar Deschamps.
Selain Pogba , beberapa nama besar lainnya di Liga Primer juga sedang mengalami kemunduran dari sisi performa. Kai Havertz di Chelsea, misalnya. Gelandang yang diboyong dari Bayer Leverkusen seharga 71 juta poundsterling musim panas lalu tersebut dianggap belum maksimal lantaran dari 10 penampilannya baru mencetak lima gol.
Ekspektasi tinggi dari fans dan klub diyakini membuat Havertz kesulitan beradaptasi di Chelsea. Kini, gelandang berusia 21 tahun tersebut harus berjuang keras memperebutkan satu tempat di starting line-up pasukan Frank Lampard mengingat 4 November lalu, The Blues mengonfirmasi Havertz positif Covid-19. (Baca juga: Minyak Sawit Topang Ekspor Indonesia Sebesar 15 Persen)
Kiprah Pogba di MU memang sedang disorot. Dia kerap duduk di bangku cadangan karena Pelatih Ole Gunnar Solskjaer lebih memprioritaskan Scott McTominay dan Fred bermain di belakang Bruno Fernandes. Sepanjang musim ini, Pogba baru tampil 11 kali dan mencetak satu gol. (Baca: Niatkan Aktivitas Sehari-hari Bernilai Pahala)
Sebelum jeda internasional, Pogba dimasukkan sebagai pemain pengganti pada dua pertandingan terakhir MU saat dikalahkan Istanbul Basaksehir 1-2, Kamis (5/11/2020), dan ketika mengalahkan Everton 3-1, Sabtu (7/11/2020). Akibatnya, masa depan pemain berusia 27 tahun tersebut dipenuhi spekulasi. Pogba dikabarkan dipertimbangkan MU dilepas ke Real Madrid musim panas mendatang.
Namun, Pogba seolah bangkit kembali dengan memperkuat Prancis saat kalah 0-2 dari Finlandia dan membantu Les Bleus menang 1-0 atas Portugal, Minggu (15/11/2020), sekaligus melaju ke final four Nations League 2020/2021. “Saya tidak pernah mengalami periode sesulit ini dalam karier saya. Namun, bersama tim Prancis menghirup udara segar, grupnya luar biasa, ini ajaib,” ungkap Pogba, dilansir Daily Mail.
Situasi Pogba di MU turut menjadi perhatian bos Prancis Didier Deschamps. Dia menilai gelandang andalannya saat Les Bleus menjuarai Piala Dunia 2018 tersebut tidak dalam performa terbaik dan tidak puas dengan kinerja Pogba di MU.
Deschamps berharap kebersamaan di tim nasional Prancis akan membantu Pogba menemukan ritme terbaik di MU. Mantan gelandang tersebut masih memperkuat Prancis pada pertandingan terakhir Grup A3 melawan Swedia, Rabu (18/11), sebelum kembali bermain untuk MU melawan West Bromwich Albion, Minggu (22/11). (Baca juga: Kemendikbud Pastikan Bantuan Subsidi Upah Guru dan Dosen Disalurkan Bulan Ini)
“Dia tidak dalam salah satu periode yang lebih baik. Seperti semua pemain yang memiliki situasi klub yang tidak positif, mereka juga terpengaruh secara mental. Saya cukup mengenalnya dan itu bisa terjadi di beberapa titik. Namun, kami tidak bisa mengatakan bahwa dia puas dengan apa yang dia lakukan di klubnya,” ujar Deschamps.
Selain Pogba , beberapa nama besar lainnya di Liga Primer juga sedang mengalami kemunduran dari sisi performa. Kai Havertz di Chelsea, misalnya. Gelandang yang diboyong dari Bayer Leverkusen seharga 71 juta poundsterling musim panas lalu tersebut dianggap belum maksimal lantaran dari 10 penampilannya baru mencetak lima gol.
Ekspektasi tinggi dari fans dan klub diyakini membuat Havertz kesulitan beradaptasi di Chelsea. Kini, gelandang berusia 21 tahun tersebut harus berjuang keras memperebutkan satu tempat di starting line-up pasukan Frank Lampard mengingat 4 November lalu, The Blues mengonfirmasi Havertz positif Covid-19. (Baca juga: Minyak Sawit Topang Ekspor Indonesia Sebesar 15 Persen)
tulis komentar anda